Anak Bertanya,”Kok Papa Gak Mau Mangku Aku Lagi?” Jawaban dari Sang Ayah Membuat Para Ortu Sadar Selama Ini Telah Salah Mendidik Anak

Setiap orang tua HARUS membaca kisah ini!!!

Seperti yang kita tahu, bahwa saat seorang anak sudah memasuki usia 3 tahun, ia sudah bisa membedakan jenis kelamin antara pria dan wanita. Maka dari itu, anak tidak bisa lagi terlalu dekat dengan orang tua lagi, kalau tidak akan membawa pengaruh yang tidak baik terhadap anak.

Namun, kebanyakan orang tua menganggap bahwa itu adalah hal sepele dan anak pasti akan lebih mengerti setelah beranjak dewasa nanti. Sekali lagi diingatkan bahwa terlalu memanjakan anak dan terlalu dekat dengan anak justru membawa anak-anak ke arah yang tidak baik. Para ahli juga menyarankan agar sejak dini memberikan pendidikanseks sejak dini, mengingat maraknya kasus-kasus yang melibatkan anak-anak di bawah umur yang menjadi korban. Selain itu, dengan memberikan pendidikanseks sejak dini juga bisa membantu anak terhindar dari tindakan menyimpang ketika dewasa nanti.

Sponsored Ad

Salah satu caranya seperti dengan mengenalkan bagian tubuh yang tidak boleh dilihat dan disentuh oleh orang lain. Ajarkan pula konsep perbedaan jenis kelamin pada anak sejak dini. Jangan lupa menanamkan budaya malu pada anak. Sejak dini anak harus diajarkan batasan-batasan dalam bermain dengan lawan jenis dan mengajarkan rasa malu agar anak dapat menghargai dirinya sendiri, salah satu contohnya dengan memberi arahan untuk tidak melepas dan mengganti pakaian di depan umum.

Sponsored Ad

Kemudian ada seorang wanita yang membagikan pengalamannya pribadi di akun Facebook miliknya, sebut saja namanya adalah Mia. Ia menceritakan bahwa semenjak dirinya menikah, baik dirinya maupun suami sama-sama sibuk bekerja. Setelah menikah 3 tahun, baru akhirnya memiliki anak perempuan.

Mia adalah sosok wanita mandiri dan pekerja keras. Walau memiliki anak, ia tidak ingin berhenti dari pekerjaannya. Beruntung sang suami pun mendukung karirnya dan keduanya sama-sama bahu-membahu merawat dan membesarkan sang anak dengan penuh kasih sayang. Sampai sang anak akhirnya berusia 8 tahun, Mia mulai sadar bahwa hubungannya dengan sang anak tidak terlalu dekat.

Sponsored Ad

Mia yang terlalu sibuk bekerja tidak memiliki banyak waktu untuk bersama sang anak. Berbeda dengan suaminya yang lebih bisa membagi waktu, hubungan ayah dan anak sangat erat dan terkadang membuat Mia merasa iri. Namun, saat mengingat pekerjaannya, Mia pun tidak rela jika harus melepaskan pekerjaan demi mencurahkan semua waktunya demi sang anak.

Suatu hari sepulang kerja Mia melihat suaminya sedang asyik menonton TV di sofa, sedangkan anaknya sedang mengerjakan PR di kamar. Setelah anak selesai mengerjakan PR, ia langsung berlari ke luar kamar dan langsung duduk di pangkuan ayahnya. Siapa sangka ayah langsung berkata,”Kamu tidak boleh lagi duduk di pangkuan ayah.”

Sponsored Ad

Mendengar kata-kata itu, sang anak pun langsung merasa sedih dan bertanya,”Dulu aku boleh duduk di pangkuan ayah, kenapa sekarang tidak boleh?” Mia pun merasa bingung, mengapa sang suami yang biasanya sangat memanjakan anaknya dan memiliki hubungan begitu erat tiba-tiba bersikap begitu dingin. Ayah kemudian berkata,”Benar, kamu memang masih anak-anak. Selamanya kamu adalah anak ayah dan ibu. Tapi, ayah adalah laki-laki dan kamu adalah perempuan. Apa di sekolah kamu pernah melihat ada anak perempuan duduk di pangkuan anak laki-laki?”

Sponsored Ad

Anak lalu menganggukkan kepala dan menandakan bahwa ia mengerti maksud dari sang ayah. Ayah lalu menambahkan,”Sudah tahu kan sekarang alasannya. Jadi kamu harus ingat ya! Tidak hanya semua laki-laki, bahkan ayah dan kakek sekalipun tidak boleh ya!”

Mendengar penjelasan sang suami, Mia pun merasa bahwa ia sangat beruntung bisa menikah dengan pria sebaik itu. Tidak hanya fokus dalam pekerjaan, ia juga bisa mendidik anak sebaik itu. Setelahnya Mia membagikan pengalamannya ini di Facebook, ia juga menyarankan pada setiap orang tua agar jangan lupa memberikan pendidikanseks sejak dini pada anak. Yang terpenting adalah anak harus mengerti perbedaan jenis kelamin, dengan demikian anak lebih bisa melindungi diri dan terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.


Sumber: Story

Kamu Mungkin Suka