​Manager Toko Bikin Anak Orang Nangis! Begitu "Bapaknya Datang", Langsung Keringat Dingin!

Hari itu hari ulang tahun Susi yang ke-10. Bapaknya janji mau rayain bareng, tapi tiba-tiba bapaknya ada urusan jadi gak jadi. Sebagai gantinya, bapaknya kasih Susi satu kartu kredit, suruh dia ajak teman-temannya pergi makan habis pulang sekolah, nanti bayarnya pakai itu. Susi pun seneng banget!

Sepulang sekolah, Susi dan teman-temannya datang ke sebuah restoran cepat saji yang menyediakan ayam goreng. Mmm favorit dia banget! Akhirnya mereka pun rame-rame masuk toko dan dilayani sama manajer.

Sponsored Ad

Manajernya lihat segerombolan anak kecil masuk udah gak seneng duluan! Pikirnya apa mau diusir saja, tapi gak enak dilihat sama tamu yang lain. Akhirnya si manajer dengan terpaksa melayani mereka sambil memasang senyum palsu.

Si manajer antar mereka ke meja dan tanya mereka mau makan apa. Lihat Susi dan teman-temannya rebutan menu, ada yang mau pesan ini, ada yang mau pesan itu, si manajernya makin gak sabaran, "Ini anak kampung dari mana sih?", pikirnya, "Pasti orang tua mereka gak ngajarin tata krama!"

Sponsored Ad

Akhirnya mereka pesan dan si manajer cuma bisa dengan nurut terima pesanan mereka. Walaupun dalam hati gak senang, ia tetap menyerahkan pesanan tersebut ke dapur. Kemudian, ia lanjut sibuk pekerjaan yang lain.

Begitu pesanan datang, si manajer memperhatikan Susi dan teman-temannya makan dengan lahap. Suapan demi suapan, baru bentar saja piring yang di atas meja sudah kosong. Dalam hatinya, si manajer berpikir, "Dasar anak-anak kampung! Makannya saja bar-bar sekali."

Sponsored Ad

Selesai makan, Susi dan teman-temannya pun ketawa-tawa dan bikin suasana restoran jadi berisik, tapi tidak ada tamu yang komplain. Sebaliknya, si manajer merasa amat sangat terganggu dan ingin sekali memarahi mereka, tapi lagi-lagi tidak enak jika dilihat oleh tamu yang lain.

Akhirnya tak lama kemudian, Susi beranjak dari tempat duduknya ke kasir mau bayar. Ia kasih kartunya ke si manajer. Si manajer gosok kartunya, tapi tidak bisa. Dicoba beberapa kali pun tetap gagal. Si manajer pun balikin kartunya dan tanya dengan nada yang meremehkan, "Ini kartunya gak bisa dipake punya! Ada uang cash?"

Sponsored Ad

Susi pun geleng-geleng kepala, karena memang bapaknya cuma kasih dia kartu ini.

Tak disangka, si manajer tiba-tiba meluap! Dia melayangkan tangannya muka Susi keras-keras, sampai semua orang pada kaget, "Kecil-kecil bukannya belajar yang bener malah dateng ke sini makan gratis! Telpon orang tua kamu suruh datang ke sini, kalau gak jangan harap kalian bisa pergi!"

Sponsored Ad

Susi cuma bisa bengong, tidak tahu apa yang baru saja terjadi, dan pinjam HP temannya untuk telepon bapaknya. Belum sempat bicara sama bapaknya, air matanya udah mengalir.

Begitu teleponnya diangkat, bapaknya pun kaget kenapa dia nangis. Tanpa basa-basi lagi, bapaknya langsung tinggalin pekerjaannya dan datang ke restoran tempat Susi dan teman-temannya ditahan.

Sponsored Ad

Begitu bapaknya sampai di tempat, manajernya langsung kaget! "Lho, bapak bukannya direktur kantor pusat?" (Alias yang punya 42 cabang restoran tersebut). Waktu itu si manajer juga mohon-mohon sama bapak itu akhirnya baru dikasih jadi manager di restoran cabang yang satu ini.

Bapaknya masuk dan perhatiannya langsung tertuju ke anaknya. Dia menunduk dan melihat wajah Susi sudah merah memar. Gak peduli dilihat sama semua orang, dia langsung melayangkan tangannya ke si manager dua kali!

Sponsored Ad

"Kamu yang salah! Udah gak pasang mesin kartu itu masih berani sama anak saya! Mulai sekarang, kamu saya PECAT!!!", kata bapak Susi dengan marah dan tegas.

Mulai hari itu juga, si manajer tak berani lagi menginjakkan kakinya ke restoran cabang manapun. Semua karyawan dan tamu pun menyaksikan itu hingga menjadi bahan pembicaraan satu perusahaan. Ia hanya bisa malu karena ketidakprofesionalitasnya dan kesombongannya.

*Gambar di atas hanya berupa ilustrasi

Sumber: soothsaying

Kamu Mungkin Suka