Innalillahi, Masih Usia 51 Tahun, Ternyata Inilah Penyebab Agung Hercules Tutup Usia

Kabar menghebohkan datang dari artis bertubuh kekar Agung Hercules.

Agung Hercules dikabarkan meninggal dunia setelah sebelumnya menderita penyakit Glioblastoma atau kanker otak kiri stadium 4.

Lalu, Apa sebenarnya penyebab dari kanker otak seperti yang dialami artis berusia 51 tahun ini?

Sponsored Ad

Glioblastoma adalah tumor otak stadium lanjut yang bersifat agresif dan ganas, keganasan ini berasal dari sel glia pada otak. Sel tersebut turut membantu kerja dari sel saraf.

Kanker otak jenis glioblastoma, seperti yang diderita Agung Hercules, umumnya berlokasi pada bagian mana pun di otak, namun jarang menyebar hingga keluar otak. Sering kali, kondisi ini ditemukan pada orang berusia 45 hingga 70 tahun, namun jarang terjadi pada anak-anak.

1. Penyebab kanker otak

Sponsored Ad

Setiap sel tubuh manusia mengandung DNA, yang salah satu fungsinya adalah mengatur bagaimana sel tubuh berkembang serta berfungsi. DNA akan membentuk gen yang turut menentukan fungsi sel tubuh Anda.

Beberapa gen dalam tubuh manusia akan membantu pengaturan pertumbuhan dan pembelahan sel, misalnya saja onkogen (berfungsi membantu sel tumbuh, membelah, serta hidup) dan gen penekan tumor/tumor suppressor genes (berfungsi menjaga pembelahan sel tetap terkontrol dan memastikan sel mati sesuai pada waktunya).

Sponsored Ad

Secara umum, kanker disebabkan kelainan DNA yang menyebabkan onkogen menjadi aktif atau gen penekan tumor tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, pertumbuhan sel menjadi tidak terkontrol dan ganas.

Secara khusus, penyebab kanker otak belum dipahami dengan baik. Namun, diketahui beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker otak.

2. Paparan radiasi picu kanker otak

Faktor risiko kanker otak yang paling dikenal adalah paparan dengan sinar radiasi. Sering kali, seseorang terpapar radiasi untuk alasan pengobatan suatu masalah kesehatan, misalnya sebagai penanganan terhadap kanker jenis lain.

Sponsored Ad

Paparan dengan bom atom juga dapat menyebabkan seorang terkena radiasi, walau kejadian ini lebih jarang ditemukan. Beberapa teknik pencitraan yang berfungsi membantu diagnosis pun juga menggunakan radiasi.

Misalnya saja pemeriksaan X-ray atau CT-scan. Risiko pemeriksaan ini dalam meningkatkan kemungkinan munculnya kanker otak belum diketahui. Namun, mengingat radiasi yang digunakan dalam pemeriksaan tersebut relatif kecil – jika dibandingkan dengan terapi radiasi untuk pengobatan kanker – maka diperkirakan risikonya pun juga lebih kecil.

Sponsored Ad

Meski begitu, dokter menyarankan agar pemeriksaan tersebut tidak dilakukan tanpa indikasi yang jelas, terutama pada populasi beresiko seperti wanita hamil dan anak kecil.

Beberapa perubahan gen yang ditemukan pada penyakit bawaan tertentu ternyata juga meningkatkan risiko orang terkena kanker otak. Misalnya saja perubahan gen yang menyebabkan kondisi neurofibromatosis, Turcot syndrome, dan Li-Fraumeni syndrome.

Sponsored Ad

Lebih lanjut, pekerjaan ternyata juga turut berkontribusi menjadi penyebab kanker otak. Terutama mereka yang bekerja berhubungan dengan pembuatan karet sintetis, penyulingan minyak, serta yang rutin terpapar pestisida atau vinil klorida (bahan kimia yang sering digunakan dalam industri untuk memproduksi polimer polivinil klorida).

Jadi, walaupun penyebab pastinya masih dipelajari lebih lanjut, sudah bisa diketahui beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker otak, seperti yang telah dijelaskan di atas. Di sisi lain, kanker otak seperti yang diderita Agung Hercules pun dapat muncul walaupun tanpa paparan berbagai faktor risiko tersebut. Yang terpenting, agar terhindar dari penyakit kanker ini, mulailah ubah gaya hidup Anda menjadi lebih sehat.


Sumber: jpnn.com

Kamu Mungkin Suka