Setahun Berlalu, Aku Akhirnya Menemukan Anakku yang Dulu Sempat Hilang, Tak Disangka Kondisinya Sekarang Seperti Ini!

Tidak bisa kita pungkiri bahwa kehadiran gadget telah membantu kita semua untuk menjalin komunikasi dan mendapat berbagai informasi. Sayangnya, sekarang ini kita justru menggunakan gadget secara berlebihan yang akhirnya membuat kita menjadi terlalu sibuk dengan gadget.

Hasil studi Dr Jenny Radesky dari Boston Medical Center bahkan menjelaskan bahwa orang tua masa kini ternyata lebih sering memperhatikan gadget kesayangannya dibandingkan anaknya sendiri. Dari penelitian ini didapatkan hasil di mana 40 dari 55 kelompok orang tua selalu menatap gadget, lebih banyak menaruh perhatian ke gadget dan perangkat mobile lainnya dibanding anak-anak sendiri.

Sponsored Ad

Selain itu, ada pula perusahaan riset kesehatan yang melakukan survey dan menyatakan bahwa sekitar 33% orang tua menggunakan gadget dalam waktu yang lama. Lebih parahnya lagi 20% diantaranya terkadang tidak menyadari kemana anak-anaknya pergi bermain karena terlalu sibuk dengan gadgetnya.

Kecanduan terhadap gadget tentu saja membawa dampak buruk bagi kehidupan sehari-hari. Sebagai orang tua sudah seharusnya berkewajiban dan bertugas untuk melindungi anak-anaknya. Tapi, seperti yang kita sering dengar di berita-berita, banyak sekali anak-anak menjadi korban karena orang tua terlalu asyik dengan gadgetnya, seperti misalnya anak menjadi korban penculikan atau harus meregang nyawa karena tenggelam di kolam renang.

Sponsored Ad

Sama seperti kisah kali ini di mana ada seorang ibu yang saat sedang berjalan-jalan bersama anaknya justru lebih fokus dengan gadget di tangan dibandingkan anak sendiri. Tanpa disadari, ibu justru berjalan lebih cepat dan agak jauh dari sang anak. Kejadian ini pun akhirnya dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Salah satu anggota penculik langsung keluar dari mobil dan menculik anak tersebut. Tak lama sang ibu hanya bisa berkata,”Feifei, cepetan dong jalannya!” Begitu berbalik, sang anak pun sudah menghilang entah ke mana. Awalnya sang ibu masih berpikir kalau anaknya hanya bercanda dan berniat mengagetkannya, tapi sang anak tak juga muncul. Ibu baru merasa panik dan mencari anaknya ke sana ke mari.

Sponsored Ad

Ibu lalu menelepon sang suami dan mereka berdua bersama-sama mencari Feifei. Namun, sudah dicari dan bertanya kepada orang sekitar, tidak ada satupun orang yang mengetahui keberadaan Feifei. Mereka pun sudah lapor polisi, menempel selebaran pencarian orang hilang dan tindakan lainnya yang bisa dilakukan, tapi tidak juga membuahkan hasil.

Sponsored Ad

Setiap harinya ibu diliputi rasa sedih yang mendalam dan menyesal. Ia sangat menyesal karena keteledorannya itu dan terlalu asyik dengan gadget membuatnya harus kehilangan anak gadis yang begitu cantik, pintar dan lucu. Setiap melihat anak perempuan seusia Feifei, ia selalu merasa bahwa itu adalah anaknya. Setiap malam sang ibu pun selalu tidak bisa tidur nyenyak karena sangat merindukan buah hati tercinta.

Tanpa terasa 1 tahun pun telah berlalu dan sepasang suami istri ini masih berusaha mencari keberadaan Feifei. Suatu hari, sang suami mengatakan pada istrinya kalau ia akan pergi dinas ke luar kota untuk beberapa hari. Siapa sangka, saat sang suami sedang dinas ke luar kota, ia akhirnya bisa mendapat kejutan yang tidak terduga!

Sponsored Ad

Di kota itu ada seorang anak kecil yang menjadi pengemis. Dengan kepala agak tertunduk, anak itu meminta-minta pada setiap orang yang lewat. Sang suami awalnya tidak sadar dan hanya melewati gadis yang meminta-minta itu begitu saja sambil memberikan sedekah. Anak itu lalu berkata,”Terima kasih, Om!”

Mendengar suara gadis itu, ia pun langsung terdiam! Ia merasa sangat familiar dengan suara itu dan benar saja bahwa anak yang sedang mengemis adalah Feifei! Namun, kondisi Feifei tidak begitu baik. Feifei mengalami hilang ingatan akibat trauma dan kehilangan dua tangannya. Feifei telah menjadi korban penculikan yang kemudian dibuat cacat untuk dipaksa mengemis.

Sponsored Ad

Sang ayah pun menangis begitu keras dan sangat sedih kalau anaknya harus mengalami hal tragis seperti itu. Pada akhirnya Feifei pun bisa kembali pulang ke rumah, dan sang ibu pun menangis begitu histeris melihat kondisi anaknya. Sang ibu benar-benar menyesal karena ialah Feifei harus mengalami hal seperti itu…

Di Tiongkok sendiri sedang marak kasus penculikan anak. Dikatakan bahwa setiap tahunnya ada sekitar 200 ribu anak yang menjadi korban, dan hanya 0,1% diantaranya yang berhasil ditemukan dalam kondisi masih hidup. Maka dari itu, mari kita semua orang tua dan orang dewasa bersama-sama merapatkan barisan untuk melindungi anak-anak ini! Jangan lagi terlalu sibuk dan terpaku pada gadget! Jangan sampai kelalaian kita membuat kesalahan fatal bagi anak-anak tercinta yang tidak berdosa ini! Jangan sampai insiden ini terjadi lagi!


Sumber: Facebook

Kamu Mungkin Suka