Kepsek Minta Damai Bilang 'Namanya Anak Iseng' Hingga Pelaku Tak Ditahan, Ini Perlakuan Sadiis yang Selama Ini Diterima Sang Siswi

Korban perundungan dengan video yang viral akhir-akhir ini ternyata sudah sejak lama mengeluh tidak mau sekolah.

Hal itu disampaikan oleh ibu korban, sebut saja Luri, saat diwawancara sejumlah wartawan di rumahnya yang terletak di Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo.

Sponsored Ad

“Sebelum kejadian ramai-ramai ini (viral), tiap hari anak saya bilang tidak mau sekolah karena sering dibully oleh teman-temannya yang laki-laki,” kata Luri yang didampingi oleh suaminya.

Menurutnya, Selasa malam (11/2 sebelum video viral) korban CA sempat berkata bahwa dirinya tidak ingin sekolah lagi. Namun, tetap saja dia berangkat ke sekolah.

Saya menyesal sekali karena tidak tahu apa yang terjadi pada anak saya.

Sebelumnya tiap pulang sekolah selama berbulan-bulan, buku dan pensilnya selalu hilang.

Sponsored Ad

Malah saya marahi, kok tiap hari harus beli buku dan pensil. Bahkan kantong roknya sering robek karena temannya (sekarang sudah jadi tersangka), sering memaksa mengambil uang langsung dari saku roknya,” cerita Luri yang sehari-hari bekerja di pabrik.

Luri juga pernah lapor ke sekolah, namun belum ada tindakan.

Sponsored Ad

Saya lihat anak saya lebam-lebam ya di Polsek, sebelumnya saya tidak melihat. Mulai Senin, saya akan tunggui anak saya di sekolah. Saya rela berhenti bekerja demi anak saya menyelesaikan sekolah,” lanjut Luri.

Korban CA, memang dikenal baik dan pendiam oleh teman-teman dan warga di sekitarnya. CA juga menginginkan mulai sekolah kembali Senin mendatang (17/2).

CA dan keluarganya memutuskan masih akan melanjutkan sekolah di SMP yang sama.

Luri hanya berharap agar kejadian yang membuat geram netizen ini tidak terjadi lagi dan pihaknya menyerahkan pada proses hukum yang berlaku.


Sumber: pojoksatu

Kamu Mungkin Suka