Penyandang Tuna Netra kadang menjadi sasaran empuk bagi para penipu. Karena mereka tak bisa melihat apa yang ada di depan matanya. Penipu tersebut tak hanya dari orang asing. Terkadang orang terdekat sendiri bisa menjadi penipu. Sama seperti sosial eksperimen kali ini. Dimana ada seorang paman yang buta dan keponakannya. Kebetulan sang paman sedang kelaparan dan ingin membeli makanan di pinggiran. Sang paman punya uang sebesar 20 Ribu Rupiah. Namun, sang keponakan ingin menipunya dan berkata uang tersebut kurang. Bagaimana reaksi orang - orang? Mari kita saksikan.

Pertama pasangan paman dan keponakan ini datang ke sebuah tempat makan di jakarta. Sang paman ingin makan dan memberikan uang 20 Ribu Rupiah sebanyak dua lembar. Dengan ketus, sang keponakan berkata bahwa uangnya kurang. Keponakan tersebut berkata uang yang diberikan adalah 10 Ribu Rupiah dan kurang sehingga tak bisa dibelikan makanan. Orang yang ada di dekat mereka pun bereaksi dengan memberikan kesaksian ke sang paman bahwa uang tersebut sudah benar. Hanya saja sang keponakan mengada - ada mengenai jumlah uang tersebut. Bahkan, salah satu dari mereka ingin membayarkan sang paman satu porsi makanan. Dengan ketus kembali sang ponakan menolaknya sembari menyuruh orang tersebut untuk diam. Paman dan keponakan tersebut akhirnya berlalu begitu saja.

Merasa percobaan pertama berhasil, mereka mencoba percobaan kedua. Kali ini mereka merangsek dan berdebat di depan kumpulan remaja wanita yang sedang asik menyantap makanannya. Mereka kembali memperdebatkan tentang uang 20 Ribu tersebut. Bukannya menolong, para sekumpulan remaja wanita ini tampak acuh tak acuh dan membiarkan mereka berdebat hingga mereka pergi sendiri. Tak menyerah, tim eksperimen sosial ini berganti target. Kini target mereka adalah seorang pria yang duduk sendirian di tempat makan tersebut. Sang pria terlihat gusar ketika sang keponakan membentak pamannya yang buta. Pria tersebut akhirnya memberitahukan kepada sang paman bahwa uang yang dia berikan sudah benar. Bahkan sang pria langsung meraih uang tersebut dan membentak sang keponakan agar mengembalikan uangnya kepada sang paman.

Mereka pun melakukan percobaan kembali. Mereka kembali berdebat di depan dua orang ibu - ibu yang sedang menikmati makanannya. Ketika mempermasalahkan uang tersebut, seorang ibu yang ada di sebelah mereka tersenyum dan berkata kepada sang keponakan. Bahwa hari itu adalah hari jumat, alangkah baiknya jika dirinya tak berbohong kepada sang paman. Sungguh halus sekali cara sang ibu menegur sang keponakan tersebut. Sang keponakan pun diam mendengar perkataan ibu tersebut.

Tim sosial eksperimen melakukan percobaan terakhir ke sepasang ibu - ibu yang sedang menikmati makan siang. Kembali sang keponakan berkata secara ketus ke sang paman bahwa uang yang dia berikan kurang. Ibu - ibu tersebut memandang dengan wajah heran kemudian dengan cepat memesankan satu porsi makanan untuk sang paman. Namun dengan cepat sang keponakan mencegah aksi ibu tersebut dan berkata bahwa sang paman tak usah dibantu. Hingga akhirnya tim pun membuka penyamarannya dan bertanya kepada orang - orang yang membantu orang buta tersebut. Rata - rata para penolong menjawab bahwa mereka kasihan kepada sang orang buta tersebut. Toh sang keponakan bisa saja langsung memberikan makanan kepada sang paman tanpa menipu. Wah, ternyata masih banyak orang baik ya. Walaupun beberapa orang terkesan tak peduli dengan paman dan keponakan ini

Sumber : Youtube