Dulu, aku tidak ada bayangan apa itu rumah, apa itu membangun rumah tangga, sewaktu aku kerja dan capek, pulang ke rumah, aku merasa rumah hanya tempat di mana aku pulang dan tidur. Bagiku, rumah adalah sebuah bangunan, sama seperti hotel, sama sekali gak ada bedanya. Cuman tempat dimana orang mengembalikan energinya, kemudian hari berikutnya kembali beraktifitas. Jadi waktu aku menikah dulu, aku juga tidak terlalu terhanyut dalam kehidupan pernikahan, malahan aku lebih bekerja keras di pekerjaan, sama sekali tidak ada waktu untuk membina rumah tangga. Menurutku, di rumah itu asal ada seorang istri saja juga sudah cukup. Ya dia juga kan di rumah cuman masak, cuci baju, beres-beres rumah, apa susahnya?

Tapi karena perilaku aku yang sangat gak bertanggung jawab kayak gini, akhirnya aku dan istrikupun bercerai. Tentu saja, istriku yang menggugatku, di hari perceraianku dia malah berkata kalau di dalam mataku sama sekali gak ada keluarga, dia di dalam mataku hanya seorang pembantu. Aku memang berpikir serius, kayaknya aku memang seperti itu.

Setelah menikah aku baru menyadari, tinggal sendiri itu ternyata sangat sulit dan parah! Gak ada orang yang membersihkan rumahku, rumahku berantakan, gak ada orang yang masak untukku. Bagiku, makan jadi satu hal yang sangat menyulitkan. Gak ada lagi orang yang cuci bajuku atau membersihkan rumahku. Setiap aku pulang, aku merasa rumah ini dingin, sama sekali tidak terasa seperti rumah. Aku tiba-tiba ingat orang tuaku yang sudah meninggal, waktu waktu mereka masih hidup, aku merasa hari-hariku sangat hangat dan menyenangkan, walau di tempat yang dingin sekalipun. Kemudian aku melihat rumahku, sama sekali tidak seperti rumah, di situlah aku tersadar, kalau rumah bukan hanya tempat untuk tidur saja, perlu ada hati di sana, rumah itu tempat mencurahkan seluruh hidup dan perasaan kita, di sanalah tempat yang paling nyaman, tempat dimana orang yang paling kamu cintai, dan orang yang mencintai kamu berada. Rumah itu, tempat dimana kami saling menjaga.

Sobat, jangan sampai kalian harus merasakan hal seperti diriku dahulu, menyesal dahulu, tersiksa dahulu, baru tahu apa itu artinya keluarga, apa itu artinya rumah tangga. Hargailah pasanganmu, rumahmu, keluargamu dari sekarang. Karena di sanalah tempat dimana semuanya dimulai.

sumber : coco