Suami "Nikung", Dimaafkan atau Cerai Saja? Jawaban Wanita yang Sudah Nikah 70 Tahun Ini Bikin Sadar!

Pengkhianatan adalah hal yang sangat menyedihkan. Siapapun pasti tidak akan terima dikhianati oleh pasangan. Di satu sisi, hati ingin berkata cukup sudah, tapi di sisi lain, ada anak dan keluarga yang harus dijaga keutuhannya. Apakah sebuah pernikahan yang sudah retak masih pantas untuk dilanjutkan?

Seorang wanita mengetahui suaminya "nikung" dan bertanya kepada neneknya yang telah menikah selama 70 tahun, apakah ia masih perlu melanjutkan pernikahannya…?

Sponsored Ad

Neneknya pun menunjuk ke sebuah TV hitam putih yang terpampang di lemari.

"Zaman dulu, kalau ada barang rusak pasti akan diperbaiki. Tapi zaman sekarang, kalau ada barang rusak, langsung diganti dengan yang baru."

Sponsored Ad

Sama dengan hubungan. Ketika muncul masalah, orang-orang langsung minta cerai atau berpikir untuk berganti pasangan.

Jangan salah. Maksud nenek di sini bukan berarti pengkhianatan bisa dimaafkan, tapi ia berharap orang zaman sekarang bisa lebih menghargai suatu hubungan.

Sponsored Ad

Istri seharusnya adalah orang yang paling toleran terhadap suami, juga yang menggandeng tangan suami hingga akhir. Janganlah semudah itu berkata cerai.

Tapi pada akhirnya hati juga akan lelah jika dikhianati terlalu banyak kali. Jadi, wanita juga harus tahu batasan. Toleransi itu boleh, tapi hanya boleh sekali.

Barang yang rusak bisa diperbaiki sekali, tapi kalau rusak lagi, mungkin memang sudah waktunya untuk diganti dengan yang baru.

Mendengar pesan neneknya, ia pun mengambil keputusan tegas untuk bercerai, karena ini sudah bukan pertama kalinya, namun sudah kesekian kali. Akhirnya ia tak perlu lagi tidur dengan air mata mengalir.

Maaf itu hanya sekali, tidak ada dua kali.

Sumber: ray

Kamu Mungkin Suka