Pendek, Dicemooh, Tapi Penghasilan "1,2 Milliar Rupiah" ! Tips "Suksesnya Ini" Sudah Diikuti Jutaan Orang!

"Meski tinggiku hanya 1.3 meter, tapi aku masih punya pekerjaan atas kemampuanku sendiri." 15 Januari, Huang Yunyi.

Pada usia 19, Huang Yunyi memulai karirnya. 9 tahun kemudian, Huang Yunyi kita sudah memiliki studia pakaian dan salon sendiri. Bahkan dia menjabat sebagai direktur pemasaran di sebuah bank investasi yang telah terdaftar.

Sponsored Ad

Saat adik laki-lakinya kuliah, Huang Yunyi bertanggung jawab penuh atas biaya kuliah adiknya. Dengan penghasilan 600.000 yuan per tahun (sekitar 1,2 miliar rupiah), membelikan rumah untuk adiknya, bukanlah hal yang sulit bagi Huang Yunyi. Tapi, dia tidak ingin menjadi "penolong" selamanya bagi adiknya, dia ingin melihat adiknya berupaya sendiri.


Sponsored Ad

Huang Yunyi berasal dari desa di Kabupaten Yangshan, Qingyuan, Guangdong. Orang tuanya adalah petani biasa. Pada usia 7 tahun, Huang Yunyi mengalami kelainan yang menyebabkan tubuhnya lebih pendek dari orang normal. Waktu itu, dokter menyarankan ia untuk suntik hormon, tapi tidak dilaksanakan karena harganya yang mahal dan kondisi ekonomi keluarganya sangat pas-pasan.

Meski Huang Yunyi kecil, tapi kemampuannya sangatlah besar. Waktu SD, dia jadi ketua kelas, pemimpin upacara, dan lain-lain. Waktu SD adalah masa-masa bahagia untuknya, sampai SMP, kebahagiaannya sirna.

Sponsored Ad

Cemoohan, penghinaan dan ejekan dari teman-teman selalu jadi makanan sehari-harinya di sekolah. Hal ini meninggalkan bayangan hitam di memorinya. Lulus SMP, dia memutuskan berhenti sekolah dan pergi ke Beijing untuk bekerja.

Badan yang pendek, tidak punya siapa-siapa, membuat Huang Yunyi bertemu dengan berbagai macam kesulitan. Tidak ingin menyerah, Huan Yunyi pergi ke kelompok seni penyandang disabilitas di Beijing untuk belajar seni peran. Huang Yunyi sangat rajin dan ditambah dengan bakatnya, dia berhasil menarik perhatian para penonton. Namun, mabuk perjalanan Huang Yunyi cukup serius sehingga dia selalu merasa menderita jika harus menempuh perjalanan jauh. Dengan beginilah Huang Yunyi berjuang.

Sponsored Ad


Gaji awalnya adalah 1000 yuan (sekitar 2 juta rupiah) dan kemudian perlahan naik. Tapi, berapapun gaji yang diterima olehnya, dia tidak berani membelanjakannya, semuanya selalu digunakan untuk membiayai sekolah adikdan membantu kedua orang tuanya. 4 tahun lalu, Huang Yunyi mulai berbisnis. Kekurangan dirinya sempat membuat dia minder, takut orang lain tidak percaya padanya. Akhirnya ia memilih menjual kosmetik secara online, jadi tidak perlu bertemu dengan orang lain.

Sponsored Ad

Ketika online shopnya serta produknya mendapat jaminan, bisnisnya semakin lancar dan lancar, ia memiliki banyak pelanggan. Pada tahun 2016, Huang Yunyi berhasil mendapatkan 300.000 yuan lebih (sekitar 625 juta rupiah). Ia menyimpan 150.000 yuan (sekitar 300 juta rupiah) dan sisanya diberikan kepada orang tua.

"Sejak kecil aku suka berpakaian berbagai jenis baju, jadi aku memutuskan untuk membuka butik sendiri." Tahun lalu dia menghabiskan seluruh modalnya untuk membuka toko pakaian dan kini sudah meraup kesuksesan. Setelah stabil, ia pun membuka bisnis salon kecantikan bersama temannya. Huang Yunyi selalu tertarik pada aspek keuangan, jadi dibawah instruksi dari teman, dia bergabung di salah satu bank investasi di Hongkong dan masuk ke departemen pemasaran.

Sponsored Ad

Disana ia terus belajar dan mengikuti instruksi dari konsultan bank. Setelah 3-4 bulan , pendapatannya telah mencapai 50.000 yuan (sekitar 105 juta rupiah) per bulan karena kinerjanya yang luar biasa. Akhirnya ia naik jabatan jadi direktur pemasaran dan mengelola lebih dari 50 orang pegawai. Toko baju, salon dan direktur pemasaran membuat Huang Yunyi memiliki pendapatan 600.000 yuan (sekitar 1,2 miliar rupiah) per tahun. Sekarang dia masih berusaha keras dan semakin percaya diri di masa depan. Dia percaya bahwa kesempatan itu ada jika kita mau bekerja keras.

Sponsored Ad

Huang Yunyi juga menanamkan konsep pemikiran ini pada adiknya yang lebih muda 6 tahun darinya. 4 tahun lalu, adiknya diterima di Universitas Foshan di Guandong. Huang Yunyi tahu bahwa kedua orang tuanya sudah tua, jadi dia mengambil seluruh tanggung jawab atas adiknya. Huang Yunyi suka traveling, dia mengerti pentingnya penglihatan, jadi dia selalu mengajak adiknya untuk melihat berbagai pemandangan di seluruh dunia dan merasakan budaya yang berbeda-beda.

Sponsored Ad

"Setelah adik lulus kuliah, aku berhenti membantunya." Huang Yunyi berpikir bahwa setelah lulus kuliah, adiknya seharusnya jadi mandiri. Sekarang adiknya sudah punya pekerjaan tetap di Guangzhou dan menggapai cita-citanya atas usahanya sendiri. Huang Yunyi sangat bangga akan hal itu. Ia juga membelikan rumah untuk kedua orang tuanya.

Sungguh menginspiratif bukan? Meskipun kamu punya kekurangan, jadikanlah sebagai kekuatan kamu untuk menggapai cita-cita! Huang Yunyi lah contohnya!

Sumber: injurylawyernewportnews

Kamu Mungkin Suka