14 Hari Setelah Melahirkan, Ia Kabur dari Rumah Mertua, "Alasannya" Miris!

Dia adalah seorang ibu tunggal berusia 20 tahun yang harus menghidupi putrinya seorang diri.


Rata-rata gadis pada usia 18 tahun masih berjuang untuk studinya dan mengejar impiannya. Tetapi Aling yang sudah hamil 7 bulan harus bekerja di restoran dan menyikat WC untuk mencari nafkah.

Sponsored Ad

14 hari setelah Aling melahirkan, dia berpisah dengan pasangannya. Sejak hari itu, Aling menjadi ibu rumah tangga yang harus berjuang untuk menghidupi anaknya dengan gaji 4000 NT (Sekitar 200.000 rupiah) per bulan.

Semua ini terjadi kepada Aling hanya dalam waktu 2 tahun. Dia baru sadar betapa besar tanggung jawab dan sulitnya menjadi seorang ibu.


Ayah Aling tiada ketika dia masih kecil. Ibunya membesarkannya dan dua saudara laki-lakinya seorang diri. Ketika Aling SMP, dia tidak serius belajar dan bergaul bersama teman-teman bandel. Hubungannya bersama dengan ibunya juga menjadi buruk.

Sponsored Ad

Aling kenal pasangannya pada saat SMA. Masa hari-hari manis mereka cukup singkat. Apalagi ketika tahu Aling hamil. Mereka sering bertengkar karena masalah uang.


Mertua Aling sempat datang untuk membantu merawat putrinya yang baru lahir. Ketiganya terpaksa hidup di kamar yang sempit. Mereka sering bertengkar dan sikap sang pasangan juga semakin dingin. Aling dengan kesal pun membawa putrinya pergi. Saat itu, Aling baru berusia 18 tahun. Dia yang tidak tahu harus kemana kembali tinggal bersama dengan ibunya. Detik Aling menjadi ibu, dia baru tahu betapa besar kasih ibu kepadanya.

Sponsored Ad

Sekarang, Aling bekerja di sebuah restoran. Jam kerjanya sangat panjang. Biaya hidup menjadi suatu masalah yang besar. Dia pun dikenalkan terhadap suatu organisasi bernama "Green Footboard" yang menjual barang bekas bayi-bayi. Dia pun mulai bekerja disini, seminggunya 2-3 hari. Setiap kali kerja 8 jam seperti pekerjaan pada umumnya. Gajinya sebesar 4000 NT. Aling berkata bahwa dapat membiayai putrinya hidup saja sudah cukup.


Aling berkata bahwa dia tidak pernah memilih jalan ini. Tetapi hal ini membuatnya menjadi dewasa.

Tanpa suami yang mendukung, dia harus merawat putrinya seorang diri. Dia tahu jalan ini tidak mudah, tetapi dia tidak akan menyerah. "Aku tidak punya harapan untuk putrinya, aku hanya berharap dia menjadi orang yang kuat, berguna dan bahagia."

Sumber: clickrnews

Kamu Mungkin Suka