Kemarin aku baru saja pulang dari bulan madu sama suamiku. Rumah kami kunci rapat karena tidak ada orang. Tapi siapa sangka begitu kami pulang ternyata ada orang di dalam rumah!
Aku tidak mau bilang dulu orang itu siapa. Aku mau cerita sedikit dulu tentang kisah hidupku. Oh ya btw, namaku Risa. Aku anak satu-satunya di rumah. Aku sudah tidak punya ayah. Waktu kecil, ayahku men1ngg4l tak lama setelah aku lahir. Gara-gara itu, nenek pun memanggilku ‘pembawa bencana’ dari kecil.
Karena tak tahan nenekku berlaku tidak baik terhadapku, ibuku pun membawaku minggat dari rumah. Ibu berkelana seorang diri di kota yang asing sambil membawaku yang masih kecil. Pekerjaan apapun sudah pernah dilakukan ibu demi menyambung hidup.
Berkat ibu, aku bisa duduk di bangku sekolah. Tidak ada yang bisa kulakukan selain membawa pulang nilai bagus dari sekolah. Di kelas, aku selalu ranking atas. Melihatku begitu giat belajar, ibu pun semakin semangat mencari uang untuk membiayaiku hingga kuliah.
Setelah masuk kuliah, aku mulai kerja part-time. Di saat mahasiswa-mahasiswi lain lagi sibuk pamer duit orang tua, aku sibuk belajar dan sibuk kerja, berusaha menyerap ilmu sebanyak mungkin. Akhirnya aku lulus dengan IPK tertinggi di kelasku. Aku masih ingat tangisan bahagia ibuku di hari kelulusanku.
Begitu lulus, aku kerja di perusahaan IT. Di sana, aku bertemu dengan suamiku, Rido. Dia orang kota, bapak ibunya dosen, keluarganya lumayan mampu. Waktu awal-awal kita sama sekali gak deket, tapi karena selalu bareng-bareng di satu project, kita pun temenan dan kemudian pacaran.
Waktu pacaran, dia juga baik dan menjaga kehormatanku, apalagi setelah tahu aku punya ibu single parent, dia malah jadi sering ke rumah silaturahmi sama ibuku. Ibuku seneng banget sama dia, doain kita terus biar langgeng.
Waktu aku diajak ketemu sama bapak ibunya, aku deg-degan banget, takut dianggap miskin atau tidak punya orang tua, tapi ternyata bapak ibunya baik banget. Setelah tahu ibu besarin aku seorang diri, mereka muji ibu aku wanita hebat.
Setelah dikasih lampu hijau, gak lama kemudian Rido pun ngelamar. Kita nikah yang sederhana-sederhana saja. Bapak ibu Rido, sekarang mertuaku, beliin kita rumah, gak besar-besar amat tapi cukup untuk kita berdua dan anak.
Gak lama kemudian, kita pun berangkat bulan madu. Tadinya rencananya 2 minggu, tapi karena ada panggilan mendadak dari kantor, kita pulang 2 hari lebih awal.
Begitu kita sampai di rumah, kita kaget, kok pintunya gak dikunci? Lampu di dalam rumah juga menyala. Kita pikir apa ada perampokan?! Tapi ternyata bukan, melainkan ibuku dan mertuaku!
Ternyata mertuaku jemput ibuku untuk tinggal bersama kita. Mertuaku bilang, "Ibu jemput mamamu dateng biar tinggal bareng kalian, kasian ibumu tinggal sendiri, selama ini kan sama kamu terus. Gakpapalah tinggal sini, jadi biar ada yang jaga cucu juga hehehe"
Begitu dengar ucapan mertuaku, aku langsung peluk dia dan bilang terima kasih! Aku gak nyangka mertuaku sebaik ini! Ibu dari kecil susah payah besarin aku, aku bakal manfaatin kesempatan ini baik-baik buat b4l4s budi sama ibu!
*Gambar hanya berupa ilustrasi
Sumber: zja
