Susah Payah Hidupi Mertua, Malah "Ini" Imbalan yang Ia Dapat!

Dalam pernikahan, masalah yang ditakuti setiap wanita adalah masalah dengan mertua. Bila hubungan dengan mertua baik, maka pernikahan pun akan berjalan lancar. Namun bila hubungan dengan mertua tidak baik, rumah tangga akan sulit dibangun bahagia.

(foto: ilustrasi)

Sponsored Ad

Saat menikah, suami Fani mengatakan hal ini kepada Fani. "Bila kamu mencintaiku, berarti kamu juga mencintai ibuku."

Fani tentu saja menuruti keinginan suaminya, memperhatikan dan menyayangi mertuanya seperti orang tua sendiri.

Siapa sangka karena Fani tak bisa melahirkan, sikap ibu mertua terhadapnya berubah. Setiap hari ibu mertuanya akan mencerocokinya dengan desakan "ingin cucu" ataupun cerita tentang cucu tetangga, cucu ibu penjual sayur, cucunya teman dan sebagainya.

Sponsored Ad

(foto: ilustrasi)

Satu tahun setelah menikah, Fani mulai bekerja lagi membantu suaminya menghasilkan uang. Mereka berdua bekerja dan masih harus menghidupi adik suami yang masih kuliah. 

Ayah dan ibu mertuanya pun suka meminta dikirimi uang saku. Fani sebenarnya tidak pelit, namun ia merasa "keluarga" tidak seharusnya begini.

Sponsored Ad

Asalkan mertua ataupun adik iparnya butuh uang, Fani dengan ikhlas akan memberi mereka uang.

Namun 2 tahun setelah adik iparnya lulus, dan mau menikah, mertua Fani meminta lagi uang sebanyak 50 juta rupiah. Fani tidak punya uang dan merasa telah diperas.

(foto: ilustrasi)

Sponsored Ad

Dalam pernikahan, sikap suami terhadapmu mencerminkan bagaimana mertua bersikap padamu. 

Selama bertahun-tahun menikah, ayah ibu mertua Fani tidak pernah memuji Fani, malah mengatakan Fani pelit.

Setelah menikah, Fani masih harus sibuk bekerja, menghidupi ayah ibu mertua, tapi satu kata "terima kasih" pun tidak ada. 

Untuk uang pernikahan 50 juta adik iparnya, dengan tegas Fani mengatakan "tidak akan memberi."

Ayah ibu mertuanya marah besar, dan adik iparnya juga mulai mengatai Fani. Sedang suaminya juga tidak mendukungnya.

Sponsored Ad

Fani hanya bisa menangis tersedu-sedu, tapi tidak ada satupun orang yang mengerti perasaannya.

(foto: ilustrasi)

Sponsored Ad

Banyak sekali wanita  yang mengalami kejadian serupa seperti Fani. 

Awalnya mereka merasa menderita sedikit demi pria bukanlah hal besar. Yang mereka ingini hanyalah kasih sayang dari suami.

Tapi sadarlah! Suami yang mencintaimu tidak akan membiarkanmu hidup dalam kesulitan!

(foto: ilustrasi)

Sponsored Ad

Wanita yang pintar tidak akan mempersulit diri sendiri.

Dalam menghadapi masalah dalam pernikahan, wanita pintar akan menggunakan "SIASAT".

(foto: ilustrasi)

Sponsored Ad

Kisah Abby kali ini berbeda dengan kisah Fani.

Setelah menikah, Abby harus menjadi ibu rumah tangga dan juga harus bekerja. Semua pekerjaan rumah harus dikerjakannya dan kadang sampai tengah malam, Abby baru bisa beristirahat.

Saat dia sibuk memasak makanan dan membereskan dapur, semua orang sudah selesai makan dan hanya menyisakan kuah untuknya.

Tugas sehari-hari seperti bayar tagihan, antar jemput anak, mengurus surat asuransi, semua harus dikerjakannya sendiri. Bila tidak dikerjakan, Abby akan diomeli mertua dan juga suaminya.

Sponsored Ad

Lama kelamaan, Abby pun muak dengan hidup seperti ini dan memikirkan siasat baru.


(foto: ilustrasi)

Abby mulai tidak mengerjakan semua hal dengan alasan "jaga anak". Mertuanya mengatainya malas, namun Abby tidak mempedulikannya dan hanya mengerjakan sebisa dia.

Tugas sehari-sehari juga tidak dikerjakannya dan dibiarkannya suami menyelesaikannya. Sampai saat suami sudah sadar kalau pekerjaan rumah harus dikerjakan bersama-sama, suaminya pun mulai sering membela Abby di hadapan mertuanya.

Semua itu karena sang suami telah mengalami dan sudah tahu bagaimana lelahnya mengurus rumah tangga.

(foto: ilustrasi)

Wanita yang pintar bisa membuat suami menjadi pelindung dan tidak akan ikut mempersulit. 

Dalam masalah dengan mertua, bila suami turut membantu, hasilnya akan lebih baik daripada berjuang sendirian.

Ditambah lagi, mertua juga tidak akan menyalahkan anaknya sendiri. 

(foto: ilustrasi)

Setelah menikah, jadilah wanita yang pintar dan bisa memperjuangkan kebahagiaan diri.

Jangan menyia-nyiakan waktumu untuk hal yang tidak berarti, misalnya seperti Fani yang sudah susah payah menghasilkan uang untuk suami dan mertua, tapi malah tidak dihargai.

Sumber: fun01

Kamu Mungkin Suka