Meski Baru 10 Tahun, Ia Sudah Diincar Google dan Microsoft. Tidak Heran, "Prestasinya" bikin Melongo!

10 tahun adalah umur dimana anak-anak masih suka bermain, tetapi gadis cilik ini sudah mendapat berbagai macam prestasi!


Gadis ini mulai belajar coding sejak dia berusia 6 tahun. Pada usia 10 tahun, dia berhasil membuat Google dan Microsoft penasaran.

Sponsored Ad


Bahkan Michelle Obama secara pribadi menulis surat untuk mendukungnya, sedangkan Mark Zuckerberg memuji masa depannya.


Sponsored Ad

Baik Google maupun Microsoft telah menawarkan pekerjaan untuknya, berharap dia bisa bergabung dengan perusahaan mereka suatu hari nanti.


Namanya, Samaira Mehta. Dia kelihatannya sama dengan anak seumurnya. Wajahnya bulat, matanya bersinar, dia sangat cantik.

Sponsored Ad


Namun, ketika anak lain masih suka main Barbie, dia sudah mulai tertarik dengan dunia coding di usia 6 tahun. Setiap hari, ayahnya yang seorang insinyur akan mengajarkannya pengetahuan tentang coding. Ayahnya, Rakesh Mehta. Rakesh merupakan seorang insinyur di Intel dan juga mantan insinyur di Sun Microsystem serta Oracle.


Sponsored Ad

Di usia 7 tahun, Saimara sudah menjadi insinyur kecil yang hebat. Pada usia 8 tahun, Dia berhasil menciptakan game board pertamanya yang bernama CoderBunnyz untuk membantu anak-anak lain belajar coding dengan cara yang menyenangkan.


Setelah membuat game board, Samaira menjadi juara kedua dan memenangkan hadiah USD2.500 atau sekira Rp38 juta dari Pitchfest Think Tank Learning pada 2016.

Sponsored Ad


Berita tentang kejeniusannya tersebar. Samaira mulai menarik perhatian sederetan perusahan-perusahaan besar. Stasiun TV dan media juga datang untuk mewawancarainya.


Mumpung media datang untuk mewawancarainya, dia mulai mempromosikan game board yang dibuatnya. Dengan bantuan ayahnya, dia mulai menjual game board buatannya online.

Sponsored Ad


Samaira juga mengadakan acara 'Yes, 1 Billion Kids Can Code' yang memungkinkan orang-orang mendonasikan game ini ke sekolah-sekolah. Samaira juga membentuk workshop untuk membantu anak-anak di sekolah tersebut untuk menguasai game buatannya.


Sponsored Ad

Sejauh ini, Samaira sudah berhasil menjual 1000 kotak dengan untung sebesar 35.000 USD (Sekitar 531 juta rupiah) sekitar selama satu tahun.


Samaira juga terus mengadakan workshop yang telah diikuti oleh sekitar 2000 anak. Sampai saat ini, CoderBunnyz telah digunakan di 106 sekolah untuk mengajarkan coding ke anak-anak.

Sponsored Ad


Sekarang, Samaira adalah CEO dari CoderBunnyz. Dia juga pernah menjadi pembicara di konferensi yang diadakan, Google, Microsoft, Intel dan beberapa perusahaan lainnya.


Sponsored Ad

Selain itu bekerja dan sekolah, Samaira tidak lupa mengajarkan coding kepada adiknya yang berusia 6 tahun.


Samaira bersama dengan adiknya sekali lagi merancang game board AI (kecerdasan buatan ) yang disebut CoderMindz. Game board ini memungkinkan anak-anak untuk mempelajari konsep dasar dari AI seperti melatih model AI, inferensi dan adaptive learning. Keterampilan ini nantinya dapat digunakan anak-anak untuk membangun robot.


Keberaniannya menyentuh banyak orang. Google bahkan berharap Samaira dapat bergabung di Google setelah lulus. Tak disangka, Samaira menjawab, "Aku tidak ingin kerja untuk orang lain, aku ingin menjadi bos."


Michelle Obama secara pribadi menulis surat untuknya: "Kamu mempunyai kehidupan yang menarik, jika kamu terus bekerja keras, kamu dapat mengubah sejarah."


Dalam sekejap mata, gadis 6 tahun yang belajar coding dari ayahnya, sekarang telah menjadi seorang coding cilik dan CEO. Dia juga telah dilaporkan oleh lebih dari 11 media internasional.

Meski sibuk, dia tetap melakukan yang disukainya seperti bermain panah.


Dia juga tertarik dengan dunia musik dan suka bermain gitar.


Gadis usia 10 tahun ini berhasil mencapai banyak hal. Mengapa Samaira bisa sukses di usia semuda ini?


Dia mengatakan, "Yang lebih mengerikan dari kegagalan adalah tidak mencoba. Kesempatan pun akan lari darinya."

Keren banget ya sob! Yuk, SHARE dan LIKE artikel ini!

Sumber: shareit

Kamu Mungkin Suka