Netizen Menghujat "Doktor Lulusan Sejarah S3" yang Bekerja Jadi Kurir. Tapi Ia Membalas dengan "1 Kalimat" yang Membuat Dunia Sadar!

“Sudah dapat gelar Doktor S3, tapi ujung-ujungnya jadi kurir. Kenapa tidak kerja yang sesuai dengan bidang kamu saja sih?”

Tan Chao, 34 tahun, seorang pria lulusan Universitas Yanbian dengan gelar Doktor Sejarah.  8 Tahun lalu ia mengambil gelar pascasarajana, namun ujung-ujungnya ia bekerja menjadi kurir pengiriman barang.

Sponsored Ad

Ketika ditanya oleh sebuah reporter media: “Kau kan memiliki gelar doktor, harus bisa dapat kerjaan yang gajinya lebih tinggi dari kurir dong? Mengapa kamu harus memilih jadi kurir?”

Lalu Tan Chao menjawab dengan bijak “Coba kamu bayangkan, pada saat kau miskin tidak mempunyai uang, yang hanya kau pikirkan adalah bagaimana bisa menghasilkan uang. Kau tidak akan pernah kepikiran untuk mencari pekerjaan yang sesuai gelar dan jurusanmu.”

Sponsored Ad

Tan Chao mengatakan kepada reporter bahwa ketika ia lulus, ia tidak memiliki penghasilan sendiri. Saat teman-temannya menikah pun, ia tidak punya baju baru untuk dipakai ke undangan. Ia harus mencari pekerjaan yang gajinya tetap, jika gaji tidak tetap, ia tidak akan bisa makan di keesokan harinya.

Yang saat itu ada dipikirannya adalah ia bisa melakukan semua pekerjaan baik itu tukang membersihkan kaca, pengantar koran, penjaga keamanan, dll.

Sponsored Ad

Pasti saja keputusan awal Tan Chao belajar sampai S3 agar setelah lulus bisa bekerja sesuai dengan bidang yang ia telah pelajari. Tapi faktor keluarga dan ekonomi tidak selaras dengan keinginannya. Orangtua Tan Chao dari awal saja sudah menyuruh dirinya untuk berhenti belajar dan langsung kerja saja. Tapi Tan Chao adalah tipe orang yang keras kepala “jika saya mendengar nasihat orangtua, saya tidak akan bahagia karena itu tidak sesuai dengan keinginanku!”

Sponsored Ad


Pada akhirnya, Tan Chao memilih menjadi kurir. Karena dengan bekerja jadi kurir waktunya lebih bebas dan ia masih bisa melakukan aktifitas lainnya.

Sponsored Ad

Dan lain sisi juga, berkembangnya industry e-commerce sehingga, permintaan untuk menjadi seorang kurir akan semakin meningkat.

Selama 8 tahun terakhir, banyak guru-guru Tan Chao yang menyalahkan keputusannya “tatapan matanya memandangku remeh dan menuduhku tidak sungguh-sungguh dalam mencari pekerjaan. Mereka sembarang menghakimi dan tidak mengerti sikon aku yang sesungguhnya”

Tan Chao juga mengatakan terlepas dari gelar apapun, menjadi kurir juga adalah pekerjaan yang halal dan baik. Selama kita menjalankannya dengan jujur dan hati senang, pekerjaan itu pasti bisa memberkati hidupmu.

Sponsored Ad

Akhirnya selama 8 tahun bekerja jadi kurir, ia membuat metode baru nomor kurir dan selama ini ia telah melakukan 800.000 pengiriman. Metode baru ini ia lakukan dengan usaha dan IQ-nya yang diatas rata-rata.

Sponsored Ad

Reporter media juga mengatakan “tapi kamu tidak seperti mahasiswa lulusan S3”

Tan Chao mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang sangat ceroboh. Selama wawancara Tan Chao menjawab pertanyaan dengan berantakan.

Tan Chao juga sempat menceritakan bahwa ketika lulus, ia sempat berencana melamar di perguruan tinggi “saya harus mengajar dan mendidik orang, agar ilmu yang saya dapati bisa terus terpakai. Namun sepertinya takdir berkata lain, pintu untuk saya mengejar seperti ditutup sedangkan uangku semakin menipis. Akhirnya saya menjadi kurir dan saya mencintai pekerjaanku sekarang”

Sponsored Ad

Dalam 2 tahun terakhir, banyak surat kabar yang mengatakan bahwa sejumlah orang lulus sebagai doktor tapi memilih pekerjaan yang bisa diambil oleh masyarakat biasa. Sebenarnya itu adalah pilihan pribadi, karena doktor tidak selalu identik dengan mengajar dan melakukan penelitian bukan? Lagian tidak ada yang sia-sia di bumi ini, jika kita melakukannya dengan kesungguhan hati.

Lagian selain Tan Chao, ada banyak gelar doktor yang mengambil pekerjaan berbeda dengan yang dipelajarinya:

Sponsored Ad

Song Qingnan, seorang doktor dalam bidang botani dari Akademi Ilmu Pengetahuan China. Akhirnya setelah lulus ia menjadi guru biologi di SMP kota YanTai. Selama 22 tahun belajar, banyak orang berkata “harusnya kamu bisa jadi penelitian yang hebat, tapi kamu memilih jadi guru SMP!” Akhirnya Song Qingnan menjawab “selama saya suka dengan pekerjaannya dan cocok denganku, mengapa tidak? Daripada jadi peneliti ilmiah, murid-murid jauh lebih membutuhkan saya untuk membagi ilmunya.”

Huang Xiaobin, seorang murid kedokteran dengan nilai ujian terbaik di China. Dengan kepintarannya sebenarnya ia bisa jadi dokter yang hebat, tapi akhirnya ia memilih untuk menjual roti. “Saya senang ketika saya belajar, tapi jangan karena ‘gelarku’ menjadi penghalang untuk saya menjalani masa depan yang saya mau.”

Ini adalah sebagian kisah dari orang yang mengambil gelar doktor dan bekerja di bidang lain yang tidak sesuai dengan gelarnya. Bagaimana pendapatmu? Apakah pilihan mereka sangat disayangkan?

Sumber: Huanqiu 

Kamu Mungkin Suka