Waspada, 5 Macam Kondisi Lidah Bisa Memprediksi Sakit “Serius”, Sariawan Ternyata Bisa Jadi Gejala Kamu Mengidap “Sakit Ini”

Setiap kali periksa ke dokter, kamu pasti akan lebih dulu diminta membuka mulut lebar-lebar dan menjulurkan lidah sebelum bagian tubuh yang sakit diperiksa lebih lanjut. Tindakan ini dilakukan oleh dokter bukan tanpa alasan, karena ternyata kondisi lidah kamu saat ini dapat memprediksi risiko penyakit tertentu yang mungkin tak pernah disadari. Apa saja?


Sponsored Ad

Lidah yang sehat harus berwarna merah jambu dan ditutupi bintik-bintik kecil (papila). Jika kamu melihat adanya perubahan pada lidah kamu disertai munculnya sensasi aneh di lidah, kamu perlu waspada.

Berikut beberapa risiko penyakit yang dapat dilihat dari kondisi lidah kamu:

1. Warna merah terang mirip stroberi

Lidah berwarna merah terang seperti stroberi bisa menkamukan kamu kekurangan zat besi atau vitamin B12. Kekurangan nutrisi ini juga membuat jumlah papila berkurang sehingga tekstur permukaan lidah jadi lebih halus.

Sponsored Ad

Padahal, dua nutrisi ini dibutuhkan guna menjaga papila tetap berfungsi mendeteksi berbagai rasa. Lidah yang botak karena tidak memiliki cukup papila lambat laun akan mengalami mati rasa.

Defisiensi vitamin B12 dan zat besi paling rentan terjadi pada orang-orang vegetarian atau yang memiliki masalah lambung. Selain itu, beberapa kondisi dan penyakit yang juga menyebabkan lidah berwarna merah terang, antara lain penyakit Kawasaki dan demam scarlet (scarlatina).

Sponsored Ad

Perubahan warna lidah jadi lebih merah juga bisa terjadi akibat makan makanan yang pedas dan juga terlalu panas.

2. Dilapisi bintik-bintik putih

Sponsored Ad

Apabila lidah kamu tertutupi oleh lapisan putih yang terlihat jelas, ini bisa jadi pertanda infeksi jamur.
Jika mulut kamu tidak bersih, bakteri dan jamur jahat bisa berkembang biak dengan subur dan menyebabkan infeksi.

Infeksi jamur di mulu sering terjadi pada anak-anak, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah, pasien kanker yang menjalani terapi, dan pasien diabetes yang gejalanya tidak terkontrol. Kondisi ini bisa diatasi dengan pemberian obat antibiotik.
Banyaknya bintik putih di lidah bisa disebabkan juga oleh leukoplakia dan oral lichen planus. Leukoplakia sering terjadi pada pasien kanker dan orang yang aktif merokok. Sementara oral lichen adalah menonjolnya jaringan berwarna putih seperti renda di sekitar lidah. Penyebabnya tidak diketahui secara pasti namun kondisi ini dapat hilang dengan sendirinya.

Sponsored Ad

3. Lidah hitam berbulu
Mendengar lidah hitam berbulu pasti membuat kamu bergidik. Namun, bukan berarti lidah ditumbuhi rambut seperti di kepala kamu.
Lidah hitam berbulu diartikan dengan papila yang tumbuh lebih panjang dan berubah warna jadi kecoklatan atau hitam. Hal ini dapat disebabkan oleh merokok, minum kopi, tidak rajin membersihkan gigi, atau juga infeksi bakteri.
Selain berubah warna, akan ada gejala lainnya seperti bau mulut dan sensasi tidak nyaman pada lidah. Untungnya, kondisi ini tidak berbahaya dan dapat mudah diatasi dengan lebih telaten menjaga kebersihan mulut dan lidah serta menjauhi atau berhenti merokok.

Sponsored Ad

4. Lidah keriput

Setiap organ dan bagian tubuh akan ikut menua saat usia kita juga bertambah tua. Termasuk lidah. Lidah yang terlihat retak atau pecah-pecah sering terlihat pada lansia yang menggunakan gigi palsu.

Namun, kondisi lidah ini juga bisa menkamukan adanya infeksi jamur di mulut jika disertai munculnya gejala seperti bau mulut, mulut terasa terbakar, dan terasa sakit.

Sponsored Ad

5. Bercak luka di lidah

Luka pada lidah bisa menkamukan kamu kena sariawan, entah akibat tergores saat menggosok gigi atau lidah tergigit saat mengunyah makanan.

Namun, jangan anggap sepele munculnya luka di lidah apalagi tanpa penyebab yang jelas dan sembuhnya sulit. Bisa jadi itu gejala kanker lidah yang hampir mirip dengan sariawan.

Gejala kanker lidah lainnya yang perlu kamu waspadai adalah lidah bengkak dan disertai kesulitan menelan. Lambat laun, rasa nyeri bisa menyebar ke area mulut sampai ke leher dan tenggorokan.


Sumber: Hellosehat

Kamu Mungkin Suka