Sekarang zaman sudah terbalik. Orang yang tinggal di desa mendambakan kehidupan perkotaan yang serba gemerlap, sedangkan orang yang tinggal di kota berharap bisa kembali ke kehidupan yang tenang di desa. Sama seperti yang dilakukan seorang wanita asal Australia bernama Claire Dunn. 

Ia mencoba untuk hidup di hutan selama 1 tahun. Ia mundur dari pekerjaannya, meninggalkan pacarnya yang sudah bersamanya selama 5 tahun dan meninggalkan segala kenyamanan yang didapat dari hidup di kota. Untuk apa? Untuk kembali bersatu dengan alam, santunnya. 

Claire tidak membawa satu pun gadget digital. Tidak ada laptop, tidak ada smartphone, ia sama sekali terputus dengan dunia luar, namun, ia kembali terhubung dengan inti dari kehidupan, yaitu alam.

Claire tinggal di sebuah gubuk yang terbuat dari kayu dan rotan. Untuk kebutuhan sehari-hari seperti memasak, Claire harus membuat api sendiri dari kayu. Tidak ada mancis, tidak ada alat dapur dan sebagainya. 

Untuk bahan makanan, ia harus turun ke sungai untuk mencari ikan. Ia belajar untuk membuat alat tangkap ikan sendiri dan belajar bagaimana cara menangkap ikan. Tak sedikit luka yang ia dapat akibat berada di alam liar, namun hari demi hari, ia semakin mahir menangkap ikan. 

Ketika sakit pun, ia belajar membuat obat dari tumbuhan-tumbuhan herbal. Tidak ada obat atau dokter di sana. Ia harus belajar menyembuhkan penyakitnya sendiri.

Jika mau mandi, ia mandi di sungai. Tidak ada yang namanya sabun atau shampo. Baju dan segala macam ia cuci di sungai dan dikeringkan di pohon.

Jika bosan, ia akan memanjat pohon dan menikmati pemandangan alam yang begitu megah di sekelilingnya. Inilah ciptaan Tuhan yang sesungguhnya!

Di sini tidak ada yang namanya tekanan kerja, tekanan hidup. Hanya ia seorang diri. Matahari terbit, bangun. Matahari terbenam tidur. Duduk di alam liar sambil bakar ikan menjadi sebuah kenyamanan tersendiri baginya. 

Teman-teman dan keluarganya pun tahu akan hal ini. Mereka kadang akan datang membawakan berbagai jenis makanan untuk Claire. Dia juga memberikan mereka buah-buahan segar yang didapat dari hutan sebagai tanda terima kasih.

Claire mengaku ia membuat keputusan ini bukan untuk lari dari hiruk pikuk kota atau pun untuk menyendiri - tetapi ada keinginan yang mendalam untuk terhubung kembali dengan alam. 

"Ini bagian dari hidup yang sesungguhnya", katanya.

Sebagai manusia, kita membutuhkan koneksi yang kuat dengan alam. Jika kita ingin berkembang, maka kita harus mendekatkan diri dengan alam. Belajar darinya. Dengan begitu kita dapat mengembangkan potensi kita sepenuhnya.

Salut untuk Claire yang berani meninggalkan kenyamanan dan kemewahan kota untuk bersatu dengan alam. Usaha yang bagus untuk tidak terlena pada kehidupan. Apa kamu berani tinggal di hutan selama 1 tahun seperti Claire?

Yuk like dan share artikel ini ke teman-temanmu!

Sumber: beeper