Suami selalu berpikir bahwa seorang istri di rumah sangat santai, tidak perlu keluar rumah untuk bekerja, tapi setiap bulan uang bulanan dan biaya hidup terjamin.
Namun pertanyaannya apakah suami ingin bertukar tempat dengan istri?
Kali ini ada percakapan antara seorang suami yang sedang konseling dengan dokter psiakter :
Sponsored Ad
Dokter: Pekerjaan apa yang Anda lakukan?
Suami: Saya bekerja sebagai akuntan di sebuah bank
Dokter: Bagaimana dengan istrimu?
Suami: Dia tidak bekerja, ia hanya seorang ibu rumah tangga
Dokter: Siapa yang membuat sarapan Anda setiap pagi?
Suami: Istri saya, karena dia kan tidak bekerja
Dokter: Jam berapa istrimu bangun untuk membuatmu sarapan?
Suami: Sekitar jam 5 pagi, karena dia harus membersihkan kamar sebelum membuat sarapan.
Dokter: Bagaimana cara anakmu pergi ke sekolah?
Sponsored Ad
Suami: Istri saya yang mengantar anakku pergi ke sekolah, karena dia kan tidak bekerja
Dokter: Apa yang istrimu lakukan setelah dia mengantar anak ke sekolah?
Sponsored Ad
Suami: Dia pergi ke pasar untuk membeli makanan, lalu pulang ke rumah untuk memasak dan mencuci. Anda kan tahu, bahwa dia tidak punya pekerjaan!
Dokter: Di malam hari, setelah pulang dari kantor, apa yang Anda lakukan?
Suami: Istirahat, karena saya terlalu lelah setelah bekerja.
Dokter: Lalu apa yang istri Anda lakukan?
Suami: Siapkan makan malam untuk saya dan anak-anak, mencuci piring setelah makan, potong buah-buahan, lalu membantu anak untuk mandi, dan menunggu sampai anak tertidur, baru ia juga tidur.
Sponsored Ad
Setelah menjawab semua pertanyaan dokter, suami itu langsung tersadar “Apakah istriku benar-benar tidak punya pekerjaan?!”
Kehidupan sehari-hari seorang istri dimulai dari subuh hingga larut malam. Apakah hal ini masih bisa disebut “tidak ada pekerjaan”?
Menjadi ibu rumah tangga memang tidak memiliki sertifikat, tetapi peran mereka dalam kehidupan keluarga sangat penting!
Dia telah mengorbankan banyak waktu pribadi demi kepentingan keluarga, oleh sebab itu tolong mengerti dan hargai seorang ibu!
Sponsored Ad
Pekerjaannya bukan hanya menjadi seorang ibu, tapi juga seorang istri, anak perempuan, menantu, koki, perawat, pembantu, pengajar, dll. Dan semuanya ia lakukan dalam 24 jam sehari. Ia tidak memiliki waktu libur, tidak ada cuti sakit, tidak ada cuti tahunan.
Pekerjaannya adalah siang dan malam, tapi ia harus selalu datang ‘tepat waktu’ meskipun tidak gaji sedikit pun.
Menjadi ibu rumah tangga sepenuh waktu adalah pekerjaan tersulit!
Bukan bekerja dari jam 8 pagi - 5 sore saja, bukan bekerja 5 hari lalu 2 harinya libur, tapi juga tidak ada bonus tahunan, dan tidak ada masa pensiun!
Sponsored Ad
Merawat satu orang anak saja merupakan penyiksaan secara fisik dan batin.
Tidak mungkin membawa bayi untuk berbelanja ke pasar, tidak mungkin membawa bayi nyanyi di KTV, atau mau liburan sendiri pun tidak mungkin.
Tidak mungkin punya waktu untuk memakai perhiasan dan mengkeriting rambut, tidak mungkin memakai pakaian rapi tanpa bernoda.
Terhadap ibu rumah tangga sepenuh waktu:
1. Hargailah mereka
Di balik pria yang sukses, selalu ada wanita yang hebat
Pria tolong hargailah wanita yang selalu diam-diam bekerja di rumah
Sponsored Ad
2. Kontribusi mereka tidak lebih sedikit dari pekerjaan suami
Banyak jalan menuju kesuksesan. Siapa bilang mengurus keluarga tidak bisa membawa kesuksesan?
3. Mereka di rumah merawat dan mengajar anak, bukan bermain
Di Indonesia lama jam kerja adalah 8 jam, tapi buat para ibu tidak ada jam kerja.
Bahkan mereka harus lembur sepanjang malam. Dan ketika ia menemukan kebingungan, seorang ibu tidak tahu harus bertanya pada siapa.
Kebanyakan pekerja memiliki asuransi, tapi seorang ibu tidak! Bahkan waktu tidurnya setiap hari minimal 5 jam saja.
Sponsored Ad
Ibu rumah tangga yang bekerja sepenuh waktu tidak memiliki akhir pekan bahkan biasanya akhir pekan lebih melelahkan. Dan kenyataan yang paling sulit diterima ketika semua orang berpikir bahwa menjadi ibu rumah tangga begitu asik karena tidak memiliki pekerjaan.
Seseorang memiliki kesadaran diri yang baik ketika ia bisa mengendalikan hidup dan emosinya, dan itu semua dimiliki oleh seorang ibu. Bagi para ibu, pupuklah terus beragam kemampuan dan kesukaan, janganlah terlalu bergantung pada pria, tapi fokuslah memberikan yang terbaik bagi kebahagiaan keluarga.
Terimakasih ibu, terimakasih buat segala dedikasi dan pengorbanan yang telah kau bayar. Kalian begitu luar biasa!
Sumber: Woman