Gak Ada Wifi, Gak Ada WC, dan Semalam Cuma 20 Ribu! Siapa Sangka Hotel Ini Bisa Bertahan Selama 36 Tahun karena 3 Alasan Ini!

Di zaman modern seperti sekarang ini, apakah kamu tertarik untuk menginap di sebuah penginapan yang tidak menyediakan fasilitas wifi dan tidak ada kamar mandi dalam? Yang bisa kamu dapatkan hanyalah sebuah ranjang dan perlengkapan tidur yang bersih dan rapi untuk tidur. Apakah kamu bersedia menghabiskan malam di hotel seperti ini?

Penginapan yang berlokasi di wilayah Ningqiang, Tiongkok ini merupakan penginapan tua yang sudah beroperasi selama 36 tahun. Walau terlihat sangat sederhana dan tidak memiliki fasilitas mewah bintang 5, tapi siapa sangka penginapan ini masih terus beroperasi hingga saat ini dan setiap pelanggan akan disambut dengan senyuman manis dari sang pemilik. Pemilik penginapan ini adalah Chen Guiying. Chen Guiying sudah menginjak usia 76 tahun.

Sponsored Ad

Penginapan ini terletak di dekat aliran Sungai Yudai dan sangat letaknya juga terbilang strategis, karena menghadap ke sebuah jalan yang merupakan pusat perdagangan paling komersial di wilayah tersebut. Chen Guiying mengatakan bahwa bangunan penginapan miliknya itu sebenarnya sudah berusia 41 tahun. Awalnya bangunan itu hanyalah rumah biasa yang kemudian baru direnovasi pada tahun 1977 bersama dengan sang suami tercinta. Untuk merenovasi bangunan itu, Chen Guiying dan suami hampir menggunakan seluruh tabungan hari tua mereka berdua.

Sponsored Ad

Chen Guiying merasa bahwa rumah tersebut berada di posisi yang sangat bagus dan lokasinya pun strategis. Pada masa itu, tidak banyak penginapan yang ada di daerah tersebut, maka dari itu merubah rumah biasa menjadi penginapan tentu saja akan menjadi peluang bisnis yang bagus untuk menghasilkan uang. Maka dari itu, Chen Guiying memutuskan untuk mengeluarkan uang untuk membeli beberapa tempat tidur, meja dan kursi, serta mengurus perizinan. Tepatnya di tahun 1982, penginapan ini pun mulai beroperasi.

Sponsored Ad

Awalnya penginapan ini hanya memiliki 4 kamar dan 10 tempat tidur. Untuk bermalam di penginapan ini, pengunjung hanya perlu membayar 0.5 RMB (sekitar Rp 1000-an). Dengan adanya penginapan ini, banyak sekali pedagang asongan, buruh dan petani yang menjadi pelanggan setia dari penginapan ini. Mereka sangat bersyukur akhirnya dapat beristirahat di tempat yang layak dan harganya pun sangat murah. Sebelum ada penginapan ini, kebanyakan orang-orang tersebut hanya beristirahat di pinggir jalan.

Sponsored Ad

Seiring berjalannya waktu dan terjadinya perkembangan ekonomi, Chen Guiying pun melakukan perubahan tarif menginap. Sekarang ini, Chen Guiying mematok tarif menginap seharga 10 RMB (sekitar 20 ribu rupiah/malam). Chen Guiying mengatakan,”Walau penginapan ini terlihat seperti tidak memiliki apa-apa, tapi setiap tamu yang menginap di sini selalu merasa puas. Sekarang, tidak hanya masyarakat golongan bawah, tapi orang-orang golongan menengah pun tertarik untuk menginap di sini, karena harganya yang murah dan suasana yang ditawarkan oleh penginapan tua ini.”

Sponsored Ad

Beberapa waktu yang lalu sang suami telah berpulang pada pangkuan Yang Maha Kuasa. Maka dari itu, Chen Guiying sekarang menjalankan penginapan ini bersama dengan kedua menantunya, sedangkan 2 anak laki-lakinya bekerja di luar kota. Awalnya Chen Guiying berniat untuk mewariskan penginapan ini sepenuhnya untuk kedua menantunya itu, namun Chen Guiying tidak rela melepaskan ikatan yang selama ini telah terjalin dengan penginapan tua tersebut.

Apalagi masih banyak sekali pelanggan lama yang sering kembali menginap. Maka dari itu Chen Guiying merasa bahwa dia masih bisa mengoperasikan penginapan ini dan berinteraksi dengan para tamu-tamu. Sekarang ini penginapan miliknya pun sudah berkembang hingga memiliki 9 kamar dan 21 tempat tidur. Setiap bulannya rata-rata ia bisa meraup untuk sekitar 2000 RMB (sekitar 4 juta rupiah).

Sponsored Ad

Beberapa tamu mengatakan,”Penginapan ini memang tidak ada apa-apanya. Tapi, tujuan penginapan adalah tempat untuk tidur dan aku sangat nyaman tidur di penginapan ini. Selain itu, pelayanan dan sikap dari pemilik pun sangat baik. Mereka sangat ramah dan selalu tersenyum. Membuat hari-hari menjadi penuh dengan aura positif.”

Sponsored Ad

Selain itu, salah satu spot yang paling disukai baik oleh tamu maupun Chen Guiying sendiri adalah pohon besar yang berada tepat di depan pintu masuk. Pohon ini adalah pohon yang ditanam setelah bangunan ini selesai direnovasi. Pohon ini bisa dikatakan merupakan saksi atas segala suka duka Chen Guiying menjalankan penginapan ini selama 36 tahun. “Saat cuaca cerah, akan sangat nyaman duduk-duduk sambil bersantai dan minum teh di bawah pohon ini,” ujar Chen Guiying.

Sponsored Ad

Selain itu, sambil duduk di bawah pohon, pengunjung akan bisa menikmati pemandangan yang begitu indah ini. Sungguh mengingatkan kita pada suasana dan kehangatan di rumah sendiri. Semoga Chen Guiying bisa tetap sehat dan panjang umur ya! Kapan-kapan boleh juga ya coba menginap di penginapan ini…^^


Sumber: Toutiao

Kamu Mungkin Suka