Perceraian Ayah Ibu Membuatku Membenci Mereka. Di Hari Pernikahanku, "Surat" dari Ibu Membuatku Tersadar!

Hari ini adalah hari pernikahan Linlin.

Setelah berpacaran 7 tahun, akhirnya mereka melanjutkan hubungan ke jenjang berikutnya.

Di hari yang begitu penting ini, dia melihat ayah ibunya yang sudah bercerai duduk berhadapan.

Mereka hadir untuk menyaksikan momen penting Linlin.

Dalam ingatan Linlin, ayahnya adalah seorang pemarah dan keras kepala. Dulu ayahnya sering memarahi dan membentak ibu dengan suara keras.

Sponsored Ad

Saat bertengkar dengan ibu, ayahnya selalu mengambil barang di sekitar untuk memukuli ibu sampai menangis.

Saat Linlin genap berumur 18 tahun, dia baru lulus ujian masuk universitas, ayah ibunya menyuruhnya duduk di sofa.

Ayahnya mengisap rokoknya dan menghembuskannya, lalu berkata, "Linlin, aku dan ibumu mau bercerai.. Kamu juga sudah besar..."

Mendengar perkataan ayahnya, Linlin tidak kaget sama sekali. Hubungan ayah dan ibunya memang sudah berantakan dari dulu.

Sponsored Ad

Setelah perceraian itu, Linlin kuliah di luar kota dan menetap di sana.

Sejak itu Linlin tidak berani bertatap muka dengan orang tuanya. Setiap kali melihat sebuah keluarga yang tampak harmonis, Linlin pasti merasa iri.

Sponsored Ad

Dia selalu menyalahkan dirinya dan mengira dirinyalah penyebab orang tuanya bercerai.

Perlahan demi perlahan, luka di hatinya pelan-pelan memudar.

Di hari pernikahannya, melihat wajah ayah ibunya yang penuh dengan senyuman, saat itu juga, Linlin tahu kalau mereka bahagia.

Linlin mendapat sepucuk surat dari ibunya. Tanpa disangka, isi surat itu membuat Linlin menangis penuh haru.

Berikut isinya:

Sponsored Ad

Putriku yang tercinta,

Perasaanku sekarang kini tak bisa diungkapkan dengan kata-kata..

Melihat kamu menikah hari ini, ibu merasa sangat bahagia.

Putri kesayanganku akhirnya menikah juga..
Ibu merasa senang, tapi juga merasa kehilangan dan tak rela.


Saat kamu memutuskan untuk menikah dengan suamimu,

sebagai orang yang pernah gagal dalam pernikahan, Ibu ingin memberikan 3 peringatan ini kepadamu.

1.Tidak ada yang lebih penting lagi daripada sikap dan karakter.

Sponsored Ad

Putriku...

Kamu mau menikah dengan suamimu pasti karena kalian saling melengkapi.

Kamu yang suka memelihara binatang pasti tidak mau kan, kalau dia melarang dan bilang binatang itu kotor?

Kamu yang suka jalan-jalan pasti tidak mau kalau dia hanya suka di rumah bermain game kan?

Kalau suamimu seperti itu, maka pernikahanmu pasti tidak berhasil.

Tidak ada persamaan, dan tidak bisa saling melengkapi.


Namun, karakter ternyata lebih penting lagi dari persamaan itu.

Sponsored Ad

Dia mungkin tidak menyukai binatang, namun dia sudi melihatmu bermain bersama binatang peliharaan.

Dia mungkin tidak menyukai jalan-jalan, namun dia mau membantumu mempacking barang dan berharap kamu bisa bermain dengan senang. Dia juga akan menunggumu pulang dan mendengar cerita jalan-jalanmu.

Kebiasaan hidup dia mungkin tidak sama denganmu.

Yang kamu suka mungkin saja tidak disukai dia, namun dia bisa menghormati setiap kesukaanmu dan mau mengerti pendapatmu.

Sponsored Ad


Bila pasanganmu berkarakter baik, 

walaupun sifat dan kebiasaan kalian berbeda, kalian tetap bisa bahagia.

Tidak mungkin ada orang yang punya kebiasaan dan  pemikiran yang sama persis denganmu.

Suamimu adalah orang yang baik, hangat dan berkarakter baik.

Semoga kamu bisa menghargai percintaan kalian yang sulit didapat ini.

2.Wanita harus mandiri secara ekonomi.

Sponsored Ad

Di era modern ini, wanita berkarir semakin banyak jumlahnya.

Banyak lelaki saat lagi cintanya akan sering merayu wanita dengan perkataan, "Aku akan menghidupimu"...

Namun putriku, aku harap kamu sadar...

di dunia ini, hanya dirimu sendirilah yang bisa kamu percayai.


Semoga kamu bisa menghidupi dirimu sendiri,

bisa membeli alat make up dan tasmu sendiri.

Dengan begini, kalian baru bisa berhubungan dengan harmonis.

Saling bergantung, dan saling memuja.

Sponsored Ad

3.Sebelum memutuskan untuk melahirkan, pikirkanlah matang-matang terlebih dahulu.

Ibu merasa kamu pasti ingin bertanya, 

"Apa karena ada kamu, pernikahan ayah dan ibu yang gagal masih bertahan selama 20 tahun?"


Mungkin jawaban ini sangat menyakitkan, tapi jawaban ibu adalah "IYA".

Kalau saat itu tidak ada kamu, mungkin ibu dan ayah sudah bercerai lebih awal...


Ibu dengan polosnya pernah merasa, asalkan ada anak, hubungan kami akan membaik dan tidak akan bertengkar lagi.

Namun ternyata ibu salah besar dan bahkan berpengaruh besar pada hidupmu.


Kami malah semakin sering bertengkar dan menularkan hal-hal negatif kepadamu..

Kami telah membuatmu tidak bisa menikmati keharmonisan keluarga...


Bila masih ada kesempatan,

aku pasti berpikir matang-matang dulu sebelum memutuskan untuk punya anak..

aku akan komunikasi baik-baik dulu dengan ayah,

dan akan merenungkan dulu, apakah aku sanggup menanggung tanggung jawab besar ini..


Sayangnya, waktu tidak bisa diputar kembali..

Ibu hanya berharap kamu bisa berpikir matang-matang dan berkomunikasi dulu dengan suami..


Ibu harap kamu dapat bahagia...

Ibu tidak pernah menyesal telah melahirkan kamu..Ibu selamanya mencintaimu...


Setelah membaca surat itu, Linlin menangis tanpa bersuara..

Hari kedua setelah menikah, dia pun bersama-sama suaminya pulang ke rumahnya yang sudah lama tidak didatanginya..

Linlin yakin, kali ini pernikahannya akan bahagia... 


Sumber: coffearticle

Kamu Mungkin Suka