Saat Hamil Aku Marah Karena Mertua Hanya Bawa "2 Buah Labu" Sebagai Hadiah! Namun Ketika "Labu Itu Dibelah", Aku Terkejut dengan Isinya!

Namaku Dion, aku dilahirkan dari keluarga miskin yang hidup di desa. Namun aku bersyukur punya ibu yang baik, penuh kasih sayang, dan bijaksana.

Di bawah didikan keras yang diajarkan ibu, aku menjadi salah satu  warga desa yang bisa melanjutkan kuliah ke kota besar. Namun karena hal ini, menyebabkan seluruh warga desa iri denganku.

Akhirnya aku bisa kuliah di Universitas Beijing. Setelah lulus aku pun melanjutkan kerja di perusahaan ternama di Beijing. Sampai akhirnya aku bertemu dengan putri yang bisa membuatku jatuh cinta, Shelia namanya.

Sponsored Ad

Aku bertemu dengan Shelia pertama kali di kereta bawah tanah. Saat itu kami berdiri bersebelahan dan tidak sengaja buku yang ia bawa terjatuh. Segera aku membantu untuk mengambilkannya.

“Terimakasih!” ucap Shelia sambil tersenyum manis. Dari senyumannya itu sudah berhasil membuatku jatuh cinta. Saat itu aku berharap andaikan aku bisa bertemu dengannya lagi.

Tak disangka ternyata keesokan harinya aku bertemu Shelia di kantor. Ternyata Shelia adalah pegawai baru di kantorku yang bekerja di bagian ekspor impor. Sejak saat itu kami pun menjadi akrab dan selalu pergi bersama ke kantor setiap paginya.

Sponsored Ad

Karena aku merasa kita berdua cocok dan saling melengkapi, akhirnya tidak sampai satu tahun aku menikahi Shelia. Kami berdua pun menyewa rumah sederhana di pinggiran Beijing.


Tidak butuh waktu lama bagi Shelia untuk hamil, aku tahu kabar ini akan menjadi kabar yang menggembirakan untuk ibuku. Namun aku menyadari Shelia tidak terlalu suka dengan keluargaku, entah karena mereka dari desa atau mereka adalah keluarga miskin.

Sponsored Ad


Shelia pun menolak jika selama kehamilan ia diasuh oleh ibuku. “Aku gak mau jika ibu pindah ke kota dan tinggal bersama kita. Ini sangat memalukan! Lebih baik kita sewa perawat daripada harus meminta ibumu merawatku!”

Aku pun terkejut dan aku heran mengapa Shelia sangat benci pada mertuanya sendiri.

Sponsored Ad

2 Bulan kemudian..

Tibalah saat kelahiran anakku. Bayiku sangat tampan dan mirip dengan wajahku waktu kecil. Dan saat itu juga ibuku sengaja datang dari desa untuk menengok cucu kecilnya dan keadaan Shelia.

Hari itu ibu pun berpakaian sangat lusuh dan kotor, bahkan sampai satpam rumah sakit pun awalnya mengusir dia. Namun setelah dijelaskan, akhirnya ibu bisa masuk ke kamar kami.

Sponsored Ad

Karena ibu tidak terlalu punya banyak uang, akhirnya ibu hanya membawakan 2 buah labu untuk Shelia. Aku melihat raut wajah Shelia yang kesal sambil berkata “Ma, gak usah khawatir aku sudah panggil perawat untuk merawat anakku. Lagian aku juga gak suka dengan labu ini!”


Ibu pun kaget dan hanya berkata “tapi labu ini sangat manis, ini adalah labu yang ibu tanam sendiri” Lalu ibu pun membalikkan badan dan kembali ke desa dengan perasaan sakit hati.

Sponsored Ad

“Suster, tolong buang 2 labu ini. Aku tidak mau makan makanan kotor seperti itu!” kata Shelia kepada perawat

Akhirnya sang perawat pun pulang ke rumah dengan membawa 2 labu itu “daripada dibuang, lebih baik aku pakai untuk masak saja!”

Ternyata baru saja perawat membelah labu itu, ternyata dalamnya ada segepok uang yang berisi 20 juta! Perawat itu langsung kaget dan ia tidak berani bilang kepada aku dan Shelia.

Akhirnya ia memutuskan untuk mengundurkan diri pekerjaannya dan memakai uang 20 juta untuk membeli rumah baru.

Sponsored Ad

Beberapa hari kemudian ibuku menelepon Shelia dan menanyakan ‘sudahkah kau membelah labu yang berisi uang itu?’

Mendengar telepon ibu, Shelia pun terkaget! Ia segera menelpon perawat dan menanyakan dimana labu itu sekarang. Namun perawat itu berkata “kan sudah dibuang di tong sampah!”

Sponsored Ad

Akhirnya Shelia pun menyesal, dari kejadian ini Shelia belajar untuk tidak memandang orang dari sebelah mata saja. Dia juga belajar harus menghormati dan menghargai menantunya, layaknya seperti orangtua sendiri!

Sumber: Funyouworld 

Kamu Mungkin Suka