Sepatu Palsu 280 Ribu Rupiah Dijual Jadi "9 Juta"! "Tujuan Dibaliknya" Bikin Netizen Kagum!

Baru-baru ini merk sepatu Payless mengeluarkan sepatu palsu bermerek ‘Palessi’. Harga jual sepatu ini jauh lebih mahal namun lengkap dengan toko, situs, dan akun media sosialnya.


Mereka mengubah toko Armani tua di California dan mengubah namanya menjadi ‘Palessi’. Bahkan ia mengundang banyak selebriti untuk membantu mempromosikan merk baru ini.

Sponsored Ad

Setelah merk Palessi diluncurkan, berita ini tersebar luas hanya dalam semalam. Banyak orang yang sudah berniat untuk membeli sepatu merk paling modis saat ini!

Tibalah saat hari grand opening, dimana banyak sekali orang yang datang berkunjung. Dan mereka membeli sepatu mahal layaknya membeli kacang.

Sponsored Ad


Reporter sengaja mewawancarai beberapa pembeli dan beginilah respon mereka:


Sponsored Ad

“Saya merasa merk sepatu ini sangat bagus!”
“Saya suka kualitasnya!”

“Gayanya klasik!”
“Karena aku pecinta sepatu, sepatu merk apapun akan kubeli!”


Semahal apapun harga sepatu Palessi, mereka berani membeli. Harga awal sebuah sepatu Payless adalah 280 ribu, namun dengan label Pallesi harga jualnya menjadi 9 juta! Sontak hanya dalam beberapa jam, keuntungan yang Palessi dapat bisa mencapai 43 juta!

Sponsored Ad


Usai acara, pihak Payless mengumumkan bahwa sepatu-sepatu ini adalah sepatu Payless yang dibungkus dalam merek palsu ‘Palessi’. Sontak mencegah pelanggan yang marah dan kecewa, Palessi mengembalikan semua uang pembelian dan memberikan sepatu itu secara gratis.


Sponsored Ad

Presiden Payless berkata bahwa tujuan dari kegiatan ini untuk menunjukkan para konsumen bahwa Payless-lah satu-satunya sepatu yang terjangkau harganya sekaligus modis atau fashionable!


Itu semua bukan karena Payless ingin menipu konsumennya, tapi untuk promosi dengan cara yang tidak biasa. Payless juga ingin mengajarkan bahwa tidak selamanya produk mahal selalu memiliki kualitas yang bagus.

Sponsored Ad


Meskipun kegiatan ini banyak menimbulkan pro dan kontra. Banyak orang yang memuji bahwa kegiatan pemasaran ini sangat kreatif dan cemerlang. Namun tidak sedikit juga yang malah mengkritik karena cara yang dilakukan terlalu berlebihan dan menipu.

Jadi dari berita ini kita bisa belajar untuk menjadi konsumen yang bijak, jangan hanya lapar mata saja kita malah sembarang menghamburkan uang, tapi lihatlah detail dan utamakan kualitas!

Sumber: Looker 

Kamu Mungkin Suka