Sudah Berumur 51 Tahun, Jeremy Teti Malah Merubah Penampilan dan Lakukan Ini Pada Tubuhnya

Selama berkarir menjadi jurnalis, Jeremy Teti selalu terlihat dengan penampilan yang formal.

Pekerjaannya sebagai pembaca berita memang menuntutnya untuk menampilkan citra yang elegan.

Sponsored Ad

Namun setelah memutuskan untuk berhenti dari profesinya sebagai jurnalis, lelaki berusi 51 tahun ini mengubah penampilannya menjadi lebih garang dan berta*to.

Ternyata keinginan Jeremy Teti untuk mengubah penampilan sudah diimpikannya sejak beberapa tahun silam.

"Sekitar 7-8 tahun aku baru berpikir merubah seperti ini, saya berpikir kayaknya di usia kepala 5 ya baru melakukan perubahan, ini iseng doang ta*to doang tau-taunya dampaknya seperti ini," ungkap Jeremy Teti saat ditemui Grid.ID di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (6/2/2019).

Sponsored Ad

Salah satu alasannya mengurungkan niat untuk mengenakan ta*to lantaran dirinya sangat takut jarum suntik.

Namun, Jeremy Teti pada akhirnya memantapkan diri untuk memakai ta*to.

Sponsored Ad

Lelaki kelahiran Nusa Tenggara Timur ini pun memceritakan penderitaannya selama proses pelukisan ta*to.

"Behhh, jangan ditanya sakitnya kayak apa, kan pertama kali dan caranya banyakin makanan, pertama kali kena jarum rasanya gue udah kejang-kejang, hahaha, perihnya minta ampun,"

"Tapi gue udah niat bikin ta*to dari sekian tahun akhirnya yaudah beranikan diri aja suruh gigit kertas apa gitu sakitnya minta ampun. Dan ini kan dibikinnya 4 jam, 3 kali commercial break, setiap jam istirahat artist, ta*tonya istirahat, gue juga. Setiap satu jam makan," cerita Jeremy Teti.

Sponsored Ad

Tak disangka, perubahannya dengan memakai ta*to ternyata mendapatkan respon yang postif.

Bahkan Jeremy Teti menginspirasi orang-orang di sekitarnya untuk berani memakai ta*to.

Sayangnya, ta*to Jeremy Teti itu tak berdampak banyak, orang disekitarnya jadi minder setelah mendengar harga pembuatan ta*tonya yang 'selangit'.

"Ah semua pingin ta*to juga, denger harganya lansung drop, hahaha. Ini harganya sepeda motor matic. Sekitar Rp 15 juta. Ini baru ta*to 2 ini doang. Tapi didiskon Rp 10 juta."

"Tapi gue cincai sama yang punya tokonya terus didiskon jadi cuma bayar Rp 5 juta. Kalau buat bule lebih mahal sekitar Rp 60 juta, ini tuh untuk warga lokal," ungkap Jeremy Teti.


Sumber: grid.id

Kamu Mungkin Suka