​Orang Tuaku Kaya Tapi "Gak Mau Modalin Aku Nikah", Alasannya Bikin Aku Gak Bisa Terima!

Seorang netizen membagikan ceritanya di internet:

Aku lahir di keluarga yang lumayan mampu. Ayahku dosen, ibuku biro pajak. aku punya satu adik perempuan, selisih 3 tahun, kami 2 bersaudara. Adikku ini orangnya periang, mulut manis, pinter ngomong, sedangkan aku orangnya lebih gak bisa ngomong, lebih pendiam.

Orang tuaku lebih sayang sama adikku. Apa saja yang enak semua dikasih ke dia, pilih kasih. Karena itu, hubungan kami juga gak terlalu bagus, ngomong juga jarang.

Habis lulus SMA, aku kuliah di luar kota. Tiap libur semester baru pulang, kadang kalau lagi sibuk, setahun sekali baru pulang. Aku jarang kontekan juga sama mereka.

Pas kuliah, aku dapet pacar. Pacarku ini dari kampung, bukan keluarga mampu. Tapi aku suka dia karena dia baik, sederhana, beda dari cewek-cewek lain. Rencananya habis lulus, aku mau bawa dia pulang ketemu orang tuaku.

4 tahun berlalu dengan cepat. Kita sama-sama beli tiket kereta pulang. Sampai di rumah, orang tuaku bukannya senang aku dapet pacar malah menentang habis-habisan hubungan kita. Mereka mau aku cari yang sepantaran (status sosio-ekonomi). Bahkan mereka ancam kalau aku nikah sama dia, mereka gak mau keluarin uang buat nikah. Kalau aku bersikeras, mereka gak mau anggap aku, mau usir aku dari rumah!

Adikku tambah panas-panasin lagi di samping, "Kak, kenapa cari orang kampung? Rendah kali seleramu!" Aku pelototin dia secara langsung, baru dia gak berani ngomong lagi.

Lihat orang tuaku gak kasih restu, pacarku minta putus tapi aku gak mau. Aku cuma mau dia. Akhirnya setelah aku bujuk-bujuk, dia mau juga nikah sama aku. Kita gak gelar resepsi, cuma daftar ke catatan sipil. Aku minta maaf karena gak bisa kasih dia resepsi yang dia dambakan, tapi dia juga ngerti. Aku bertekad bakal nunjukin ke mereka kalau aku gak salah pilih orang!

Habis nikah, kita tinggal di rumah kontrakan. Aku kerja banting tulang. Gak lama, aku dengar kabar kalau adikku nikah. Suaminya anak orang kaya. Orang tuaku seneng banget. Orang tuaku bahkan kasih dia rumah sama mobil, bilang kalau pernikahannya harus yang mewah dan dimuat di koran. Aku panas banget pas tahu kabar itu.

Bayangkan saja betapa kasihannya istriku nikah sama aku. Jangan bilang mahar kawin, resepsi aja gak digelar. Aku merasa bersalah tapi juga merasa tidak adil. Istriku untung tidak menyalahkanku. Dia juga tahu aku lebih memilih dia daripada orang tuaku. Sampai hari ini, aku masih gak nyesel punya istri sebaik dia. Kita udah mutusin untuk merintis bersama, gak minta bantuan siapapun termasuk orang tua.

Setelah kerja keras 10 tahun, kita bisa beli rumah di pinggir kota. Anak kita juga sudah 6 tahun. Selama ini, aku gak pernah kontek orang tuaku lagi, semenjak mereka usir aku dari rumah.

Tapi beberapa hari yang lalu, orang tuaku tiba-tiba telepon, minta aku pulang bawa istri sama anak. Aku bingung mau ngapain, bukannya aku udah gak mereka anggap anak lagi? Udah berapa tahun, mereka sama sekali gak peduli hidup m4tiku. Menurut kalian, aku harus pulang atau tidak?

*Gambar hanya berupa ilustrasi

Sumber: gtpositive

Kamu Mungkin Suka