Umur 13, "Putri Terakhir" Kekaisaran Korea Ini Ditangkap Jepang. Umur 19, Dipaksa Menikah! Kisah Hidupnya Bikin Hati Pilu!

Kita seringkali beranggapan bahwa seorang putri hidup dalam kemewahan dan tidak mempunyai satu masalah sedikitpun. Namun kenyataan tidak semuanya seperti itu, dan bahkan sangat kejam...

Putri Deokhye adalah putri dari Kaisar Gojong dan selirnya, Yang Gui-in. Putri Deokhye tidak hanya menjadi putri termuda keturunan dari Kaisar Gojong, namun juga putri terakhir dari kekaisaran Korea. Karena itulah Kaisar Gojong sangat mencintai putrinya ini. Ia bahkan membangun taman khusus untuk putrinya yang tercinta ini.

Saat itu, Korea sedang berada di bawah tekanan Jepang. Takut sang putri menjadi tawanan Jepang, Kaisar Gojong diam-diam mengatur pernikahan rahasia untuknya. Namun tidak disangka, pihak Jepang tetap menemukan hal ini, ditambah dengan kematian Kaisar Gojong, Putri Deokhye pun kehilangan perlindungan.

Pada tahun 1925, di usianya yang ke 13 tahun, Putri Deokhye dikirim ke Jepang dengan alasan untuk bersekolah. Meskipun ia tidak mau, tidak ada yang bisa menghentikan hal ini. Dibutuhkan waktu 5 hari untuk Putri Deokhye sampai ke jepang.

Tibanya di Jepang, kakaknya Pangeran Yeong dan istrinya datang menjemputnya. Mereka terkejut ketika mendapati betapa bedanya Putri Deokhye dulu dan sekarang. ia dideskripsikan sebagai anak yang tertutup dan pendiam.

Awalnya, Putri Deokhye diatur agar dapat tinggal bersama dengan kakaknya. Namun permintaan ini ditolak oleh pihak Jepang. Hal ini membuat Putri Deokhye semakin menutup dirinya kepada dunia luar.

Pada 30 Mei 1929, Putri Deokhye lagi-lagi mendapat pukulan berat, yaitu ibunya meninggal dia. Sejak itu, dia mengurung dirinya di dalam kamar dan tidak mau keluar. Pihak Jepang memutuskan untuk mengirimnya kembali ke Korea untuk melayat. 15 kemudian, ia dikirim kembali ke Jepang. Sama seperti sebelumnya, Pangeran Yeong dan istrinya yang datang untuk menjemputnya. Mereka menemukan bahwa wajah Putri Deokhye sama sekali tidak berekspresi, tidak berair mata, hanya kekosongan yang terpancar dari matanya.

Perilakunya membuat banyak orang khawatir. Putri Deokhye segera diatur untuk menemui dokter. Dia pun didiagnosa menderita demensia dan tidak dapat terus belajar. Hal ini membuat pihak Jepang setuju agar Putri Deokhye tinggal bersama dengan kakaknya. Selama periode ini, Putri Deokhye tidak makan atau minum, dia tidak merasakan apa-apa tentang dunia luar. Dia juga memiliki kondisi berjalan dalam tidur di malam hari.

Meski menderita penyakit, pihak Jepang memaksa Putri Deokhye untuk menikah dengan seorang bangsawan Jepang bernama So Takeyuki. Pangeran Yeong sangat menentang hal ini karena kondisi adiknya yang tidak stabil. Akhirnya, mereka menunggu sambai keadaanya sedikit membaik.

Mendengar kabar bahwa dirinya harus menikah, dia menangis seharian. Dia menolak untuk makan dan minum selama 4 hari, namun pernikahan tetap berlangsung. Untungnya, keluarga So Takeyuki sangat baik terhadapnya. Kondisi Putri Deokhye pun secara bertahap menjadi stabil.

Pada tahun 1933, Putri Deokhye melahirkan seorang bayi perempuan yang dinamakan Masae atau Jeonghye dalam bahasa Korea. Dia mengira hidupnya akan semakin membaik, namun kenyataannya tidak seperti itu…

Kondisi fisiknya semakin memburuk. Ditambah lagi Jepang sedang perang dengan Tiongkok dan Korea. Keluarga So Takeyuki berharap dia cerai dengan Putri Deokhye, namun So Takeyuki menolak. Akan tetapi, perceraian ini terjadi juga. Pada tahun 1955, putri tunggalnya  bunuh diri dengan cara menenggelamkan dirinya.

Sejak itu, Putri Deokhye dirawat di rumah sakit Song Ze. Kepala rumah sakit sangat bersimpati dengannya dan memberikan perawatan yang terbaik.

Pada tahun 1962, Ia kembali ke Korea atas undangan presiden Korea, Park Chung-hee. Semua orang senang karena Putri Deokhye akhirnya bisa kembali meskipun dia telah menderita penyakit mental.

Setelah dirawat dengan baik, Putri Deokhye secara perlahan kembali sadar. Dia secara pribadi menulis surat untuk kakaknya. Pada tahun 1989, Putri Deokhye meninggal dunia di usia 77 tahun.

Meskipun lahir sebagai putri terakhir Korea Utara, hidupnya terus dikendalikan. Sungguh tragis…

Sumber: story543

Kamu Mungkin Suka