“Aku mempunyai seorang kekasih namun bagiku ia sangat menjengkelkan. Bagaimana tidak, penampilannya yang tak rapi kadang membuatku malu. Belum lagi jika aku melihat wanita lain yang wangi jauh berbeda dengan ia yang tak pernah berhias dan tak harum. Maka aku sering memarahinya.  

Pernah suatu saat di Mall aku mengatakan padanya jika wanita yang aku inginkan yaitu seperti wanita-wanita lain yang ada di hadapan aku dan ia. Namun apa yang ia jawab ‘aku dan dia beda, jangan samakan’. Ish! Rasanya muak untuk menjelaskan padanya bahwa aku ingin penampilan ia bisa enak dipandang bukan yang kucel, wajahnya kusam seperti ia. Makanya saat ia mencoba meraih tanganku, aku menghempaskannya.

Puncaknya adalah, saat aku bertemu dengan temanku. Aku ditanya olehnya apakah pacarku masih sama ? tentu aku jawab ia, namun temanku mengatakan jika dirinya menjadi aku maka ia akan melepaskan wanita yang kini jadi kekasihku tersebut. Ia juga mengatakan jika seleraku sangat rendah. Aku juga sebenarnya lelah, maka aku ditawarkan wanita lain oelh temanku. Ya tentu aku mau!

Beberapa hari kemudian, kekasihku mengatakan jika hari ini sudah masuk usia kebersamaan kami yang ke-5. Ia bertanya apakah aku mau ketemu keluarganya? Aku yang saat itu merasa muak mengatakan jika jangan bicara masalah itu, kita ini masih muda masih banyak yang bisa dilakukan. Aku juga tak lupa memberi taunya jika penampilan ia sangat jelek, apa yang nanti keluargaku katakan jika calon mantunya seperti dia? Namun ternyata selama ini ia mengira dirinya baik-baik saja. Ah dasar wanita kampungan! Gak tau diri, dan gak pernah ngaca!

Dihari-hari berikutnya, aku dan dia pulang dari sbeuah mall. Saat itu aku lupa untuk bayar parkir. Aku izin padanya untuk kekuar dan bayar parkir namun saat aku kembali ke mobil aku melihat ekspresi dan raut wajahnya yang tak biasa. Ia cemberut dan tak menjawab pertanyaan yang aku tanya padanya. Aku yang kesal mengatakan jika dia tuli karna tak mau dengar. Saat aku meliihat handphone yang tadi aku tinggalkan di mobil ada sebuah pesan dari wanita yang temanku kenalkan padaku. Tak perlu waktu lama aku pergi ke luar mobil dan meneleponnya balik.

Semenjak saat itu aku menjarak dengannya dan lebih memilih wanita lain. Namun ternyata beberapa waktu kemudian aku mengetahui sebuah kebenaran. Meskipun aku menyakiti, dibelakangku ia tetap bersikeras setia padaku. Meskipun ia mengetahui semuanya. Serta meskipun temannya menyukai kekasihku namun ia tetap memilih untuk setia kepadaku. Aku malu dengan apa yang aku lakukan.

Pada akhirnya aku kembali padanya dan berniat untuk menikahinya setelah aku tau, bahwa ia berjuang untukku dan berusaha merubah dirinya menjadi lebih baik. Aku meminta maaf padanya karena kesalahan sebelumnya. Maaf aku pernah menyakitimu, namun kini aku yakin tidak ada wanita lain yang aku inginkan selain kamu. Dan aku sadar bahwa cinta sejati itu selalu menerima kelebihan dan kekurangan”

Sumber Video: Youtube Team Bradaa