Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo memiliki pengalaman kurang mengenakkan saat melayat Soeharto, hal ini karena dua putri Pak Harto tak mengehendaki kehadiran mereka
Dilansir dari berkas NOVA (group SURYA.co.id) tahun 2008, tragedi pengusiran itu terjadi saat Mayangsari bersama Bambang Trihatmodjo dan putrinya nekat menyambangi keluarga Cendana untuk melayat Soeharto
Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo tampak memanjatkan doa terakhirnya untuk mengantarkan kepergian Soeharto.
Sponsored Ad
Dalam rekaman kamera media elektronik, Mayangsari terlihat duduk sambil menundukan muka di depan jenazah Soeharto.
Sementara di sampingnya Khirani Trihatmodjo duduk dipangku bapaknya, Bambang Trihatmodjo.
Di balik peristiwa itu, muncul cerita bahwa kedatangan Mayangsari tak dikehendaki dua putri Soeharto, Titiek dan Mamiek.
Dengan terang-terangan, mereka pun langsung mengusir Mayangsari.
Sponsored Ad
Menurut seorang saksi mata yang identitasnya dirahasiakan, Mayangsari datang ke rumah keluarga Cendana sekitar pukul 22.00.
Saat itu doa-doa untuk almarhum Soeharto masih berlangsung dengan khusyuk.
Di depan jenazah masih bersimpuh Tommy, Titiek dan Mamiek, sementara Tutut dan Sigit sedang melakukan aktivitas lain.
Begitu pula dengan Halimah, mantan istri Bambang trihatmodjo, yang sedang makan malam di rumah yang tak jauh dari rumah duka.
Kehadiran Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo langsung mendapat perhatian Mamiek dan Titiek.
Sponsored Ad
Kedua saudara Bambang Trihatmodjo itu langsung berdiri dan mendatangi Mayangsari.
Mereka meminta Mayangsari agar segera keluar dari rumah itu.
Sponsored Ad
"'Pergi dari sini!', kata Mamiek setengah membentak," cerita saksi mata itu
Melihat reaksi tersebut, Bambang Trihatmodjo turun tangan dan sempat terjadi perdebatan.
Bambang Trihatmodjo pun berhasil membujuk Titiek dan Mamiek agar memberi kesempatan kepada Mayangsari
"Kejadiannya cepat sekali. Paling beberapa menit saja," lanjut si sumber.
Meski insiden itu terjadi singkat, ribut-ribut itu langsung diketahui Halimah setelah seseorang memberi tahunya lewat telepon.
Sponsored Ad
Dan reaksi Halimah malah tak terduga
"Dia cuma bilang, kok senang sekali membuat sensasi saat orang khidmat mendoakan Bapak." kata si saksi mata
Masih kata sumber tadi, selama perjalanan menuju Solo tempat Pak Harto dimakamkan, Halimah bungkam dan tak mau menyinggung kedatangan Mayangsari bersama Bambang dan anaknya.
"Dia tidak mau terganggu oleh sensasi murahan tersebut. Mayang telah merusak kekhidmatan, hal yang tidak bakalan dilakukan oleh seorang Halimah."
Untunglah persoalan dalam keluarga Cendana itu tak dibawa-bawa saat pemakaman Soeharto
Sumber: TribunNews