Ia dan Istri Sengaja Menyewa Rumah Tua yang Usianya Sudah 25 Tahun! "Alasan di Baliknya" Bikin Orang Terenyuh!

Christian Taeubert adalah seorang desainer asal Jerman yang sudah tinggal di Kota Beijing, Tiongkok selama 13 tahun. Kantornya terletak di salah satu kawasan elit di Salintun Soho yang benar-benar menggambarkan kemoderenan sebuah pusat kota.


Christian bertemu dengan Sammy,seorang gadis Tiongkok yang membuatnya jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah dengannya. Setelah menikah, tidak lama kemudian Sammy mengandung buah hati mereka yang pertama.


Tentu saja hal ini membuat mereka berdua sangat senang bukan kepalang. Christian sangat antusias menyambut kehadiran si jabang bayi ke dunia ini. Rasanya ia sudah tidak sabar untuk mengajaknya bermain dan belajar bersama.

Sponsored Ad


Namun Christian dan sang istri memutuskan untuk pindah ke sebuah rumah tua yang usianya sudah 25 tahun. Rumah ini berada di bawah Tembok Besar China dan sangat terpencil. Jauh berbeda dengan tempat tinggalnya yang berada di pusat kota seperti sekarang ini.


Rumah 25 tahun ini sudah terlihat sangat usang dan kotor. Entah sudah berapa lama ia ditinggal oleh sang pemilik dan tidak dihuni lagi. Namun Christian dan Sammy begitu menyukai rumah ini dan merasa kalau keputusan ini sangat baik.

Sponsored Ad

Banyak orang yang heran dan bertanya-tanya, mengapa pasangan suami istri ini memutuskan untuk pindah ke desa terpencil? Bukankah hidup di kota besar yang modern dan serba ada jauh lebih baik? Apa alasan yang membuatnya melakukan semua ini?

Sponsored Ad

Ternyata Christian merasa hidup di perkotaan penuh dengan kemacetan dan polusi. Ia merasa hal ini sangat tidak baik bagi tumbuh kembang sang anak nantinya. Ia ingin anaknya bisa tumbuh kembang mengenal alam dan mendapat udara yang baik.

Maka dari itu ia dan sang istri memutuskan untuk pindah menjauhi pusat kota agar sang anak nantinya bisa bermain dengan bebas mengenal alam. Setelah mencari-cari lokasi rumah yang jauh dari kota melalui Google Earth akhirnya mereka menemukan rumah ini dan keesokan harinya mereka langsung mendatangi rumah tersebut.

Sponsored Ad

Mereka berdua bertemu dengan si pemilik rumah dan menandatangani kontrak sewa selama 10 tahun. Christian mendesain ulang rumah tersebut tapi tidak terlalu banyak yang ia rubah. Yang pasti ia dan istri membersihkan seluruh ruangan dan membuka jendela yang ada,

Sponsored Ad

Kemudian Christian memperbaiki bagian-bagian yang rusak dan merenovasinya sedikit. Dia tetap memberikan aksen nuansa Eropa di rumahnya. Ruang keluarga jadi terlihat sangat luas dan terang, terlihat nyaman untuk dihuni.

Setelah anaknya sudah lebih besar, ia membawanya untuk bermain di sawah maupun di ladang miliki penduduk desa lainnya. Sang anak bisa bebas bermain di luar rumah tanpa harus khawatir tertabrak oleh kendaraan yang lalu lalang.

Sponsored Ad

Anak-anak yang ada disana juga biasanya bermain roller skating, lari-larian dan membuat mainan sendiri dari bahan alam yang tersedia di sekitaran mereka. Saat membuat mainan, Christian juga mengajak sang anak untuk membuatnya bersama.

Dengan cara ini, hubungan antara anak dan ayah juga lebih bisa dibangun lagi. Maka dari itu tak heran melihat keluarga ini hidup dengan bahagia dan senyum lebar selalu menghiasi wajah mereka. Keharmonisan dan kerukunan sangat terpancar dari tingkah laku mereka.

Sponsored Ad

Orang-orang yang tadinya heran dengan keputusan mereka, sekarang malah jadi terenyuh melihat keluarga kecil yang satu ini. Mereka merasa kalau Christian dan Sammy adalah contoh orang tua yang baik yang ingin anaknya tumbuh kembang tanpa harus dimanja oleh kemajuan teknologi dan moderenisasi.

Sumber : coco01

Kamu Mungkin Suka