Saat Menikah, Ia Kesal Karena Ibu Tiri Hanya Memberi 10 Juta Tapi Adiknya Diberi 100 Juta! Pas Tahu “Ini", Matanya Langsung Berkaca-Kaca!

Ana adalah seorang gadis cilik yang hidup bahagia bersama dengan ayah dan ibunya. Sang ayah selalu memanjakan dirinya sedangkan sang ibu selalu hangat padanya.

Bahkan sang ibu seringkali bertanya,”Ana lebih sayang ayah atau ibu?” lalu jawabnya,”Aku sayang ayah dan ibu. Semuanya aku sayang.”

Sponsored Ad

Suatu hari mereka sekeluarga pergi bertamasya dan di sepanjang perjalanan ayah ibu bersenda gurau dengan girangnya. Senyum manis menghiasi wajah mereka sehingga membuat Ana ingin tersenyum juga. Namun tidak disangka saat itu mobil mereka mengalami suatu musibah.

Saat itu umur Ana baru 8 tahun dan harus kehilangan sang ibu tercinta. Sungguh sebuah cobaan yang berat baginya dan ia menjadi anak yang tidak seceria dulu. Sang ayah hanya bisa memeluknya dan menghiburnya. Ia berusaha mengisi kekosongan dalam hati Ana, tapi sepertinya belum bisa.

Sponsored Ad

Hingga pada suatu hari Ana melihat ayahnya berubah. Ayah jadi suka memakai baju yang bagus dan memakai parfum ketika pergi keluar rumah. Sejujurnya Ana sangat tidak suka akan hal tersebut, tapi ia juga tidak bisa berbuat apa-apa.

Tiga bulan setelah ayahnya jadi seperti itu, ia membawa seorang wanita dan seorang anak perempuan yang usianya 2 tahun di bawah Ana. Sang ayah memberitahunya kalau wanita ini adalah ibu barunya dan anak perempuan ini adalah adiknya.

Sponsored Ad

Ana tertegun mendengar semua ini. Dia tidak pernah berpikir untuk memanggil wanita lain lain ibunya dengan sebutan ibu, dia memang berharap memiliki adik tapi yang lahir dari ibu kandungnya sendiri, bukan seperti ini.

Ana jadi sering mengurung dirinya di kamar, ia tidak mau keluar karena hatinya benar-benar kacau. Setiap malam ibu tiri Ana selalu memanggilnya untuk menyantap makan malam bersama, tapi Ana tidak menghiraukannya dan masih mengunci dirinya di kamar.

Sponsored Ad

Saat malam sudah larut, perut Ana keroncongan. Ia pelan-pelan keluar dari kamar dan berjalan ke arah dapur. Ia membuka pintu kulkas dan melihat apakah masih ada makanan tersisa di dalamnya.

Tiba-tiba saja dari belakang ada yang memegang pundaknya dan Ana pun langsung terkejut. Rupanya ibu dan adik tirinya itu yang menepuk pundaknya Ana dan terlihat sang ibu tiri sudah memegang semangkuk makanan yang sengaja ia sisakan untuk Ana.

“Ibu tahu kamu pasti lapar, mangkanya ibu sediakan makanan ini untukmu. Mana tahu kamu mau keluar dari kamar saat malam hari.” kata ibu tiri. Kemudian Ana mengambil makanan tersebut dan mulai menyantapnya.

Sponsored Ad

Ibu dan adik tirinya itu tersenyum melihat akhirnya Ana mau makan dan tidak mengurung diri di kamar. Karena sudah malam, adik tiri Ana yang bernama Sarah itu ingin kembali tidur. Ana melihat Sarah tidur di atas sofa, dalam hatinya ia merasa kasihan.

Mau seempuk apapun sofa tetap saja lebih enak tidur di kasur. Maka dari itu, Ana mengajak Sarah untuk tidur bersamanya. Saat itu juga Sarah langsung tersenyum dan mengikutinya dari belakang.

Ana dan Sarah jadi semakin dekat dan akrab. Meski Ana masih tidak menerima wanita itu sebagai ibu tirinya tapi ia tetap bersikap baik pada Sarah. Sebenarnya Ana juga bukannya benci pada ibu tirinya itu, ia hanya tidak bisa memanggilnya ibu.

Sponsored Ad

Tak terasa waktu terus berjalan hingga pada akhirnya Ana sudah berusia 25 tahun dan Sarah 23 tahun. Saat itu mereka berdua sama-sama sudah memiliki kekasih dan berjanji untuk menikah di tanggal yang sama.

Ana pun menyetujui janji tersebut dan memang benar, mereka berdua menikah di hari dan tanggal yang sama. Kedua pasangan pengantin ini terlihat begitu bahagia menyambut para tamu undangan.

Sponsored Ad

Acara pernikahan berjalan dengan lancar dan baik. Tidak ada kendala atau masalah apapun yang terjadi sehingga semua orang yang berada disana begitu antusias. Setibanya kembali ke rumah, Ana dan Sarah menghitung jumlah uang yang mereka terima dari keluarga dan tamu undangan.

Rupanya sang ibu memberi Sarah uang sebesar 100 juta rupiah. Wow…!! Angka yang cukup fantastis bukan?! Yah tidak heran juga sih, toh Sarah anak kandungya, pantas saja ia diberi uang sebanyak itu.

Sponsored Ad

Ana juga mendapatkan uang dari sang ibu tiri tapi saat dihitung jumlahnya tidak sebanding dengan Sarah. Ana hanya menerima uang sebesar 10 juta rupiah. Jauh sekali perbedaannya, Ana cukup kesal sih dengan kejadian ini. Tapi ia juga ingat kalau selama ini hubungannya dengan sang ibu tidak baik, jadi diberi 10 juta juga sudah bersyukur.

Namun rupanya di dalam amplop itu terselip sebuah kartu ATM dan sepucuk surat yang bertuliskan,”Ana..anakku sayang. Ibu tahu kamu masih belum bisa menerima ibu seperti ibumu sendiri. Itu tidak apa-apa, malah ibu yang mau berterima kasih sama kamu karena kamu sudah mau menerima Sarah sebagai adikmu. Kamu selalu bersikap baik padanya sehingga Sarah bisa tumbuh dengan ceria seperti dirimu. Di dalam kartu ATM ini ada uang sejumlah 150 juta rupiah. Sengaja ibu berikan untukmu sebagai rasa terima kasih. Kata sandinya adalah tanggal ulang tahunmu sendiri.”

Sponsored Ad

Air mata Ana tak terbendung lagi. Ia tidak menyangka kalau ibu tirinya akan berbuat demikian. Ia tahu ayah kandungnya tidak punya uang sebayak ini, jadi ini pasti uang pribadi dari sang ibu tiri. Kemudian berarti jumlah uang yang dia terima totalnya adalah 160 juta rupiah.  

Ana menghampiri sang ibu lalu memeluknya sambil mengucapkan rasa terima kasih. Meski ia belum bisa memanggilnya ibu, tapi Ana benar-benar berterima kasih padanya. Ibu tiri Ana memang tidak pernah berbuat jahat padanya selama ini, hanya Ana saja yang belum membuka hatinya. Cerita ini hanyalah fiktif belaka ya, Sobat!

Sumber : zja1236

Kamu Mungkin Suka