Aku Menceraikan Istri yang Telah Menemaniku Selama 10 Tahun, Namun Permintaan Anehnya Ini Malah Membuatku Batal Menceraikannya

Tidak ada pasangan suami istri yang menginginkan perceraian terjadi dalam rumah tangga mereka apabila rumah tangga itu dibangun dengan susah payah dan berlandaskan cinta kasih. Namun terkadang banyak godaan melanda dan mencoba menggoyahkan keteguhan dan kesetiaan suami istri. Banyak faktor yang akan menguji kekuatan hubungan suami istri dan salah satunya adalah perempuan lain.


Seperti yang terjadi pada pernikahan pasangan suami istri ini, sebut saja Syarif dan Nora. Setelah 10 tahun menikah dan dikaruniai dua orang anak, Syarif merasa bahwa pernikahannya adalah pernikahan yang tidak bermakan. Sehingga selama 2 tahun belakangan, Syarif menjalin cinta dengan Aini tanpa sepengetahuan Nora. Hari itu akhirnya, Syarif memilih untuk bercerai dengan Nora.

Sponsored Ad

Saya mau kita bercerai,’ ucapku dengan yakin. Wajah Nora langsung terlihat sedih dan bertanya ‘Kenapa?’ Namun aku bingung bagaimana menjelaskannya, masa aku bilang aku sudah menjalin cinta dengan Aini, rekan kerjaku itu. Aku hanya terdiam. Namun diamku membuat Nora semakin hancur dan ia pergi dari situasi itu karena tak dapat menahan tangis.

Sponsored Ad

Setelah saya menceraikan kamu; rumah, mobil, 30% saham saya akan jadi milik kamu,’ kataku kepada istri yang telah menemaniku selama 10 tahun ini. Ia tidak membalas perkataanku dan segera membuka amplop surat perceraian kita. Tanpa membacanya, Nora langsung merobek kertasnya dan melemparkannya padaku.  


Aku tahu dia akan melakukan hal ini tapi aku tidak akan merubah keputusanku. Malam itu, aku pulang larut malam karena aku menghabiskan waktu dengan Aini. Ketika sampai di rumah, aku lihat Nora sedang menulis sesuatu namun aku abaikan dia. Esok paginya, Nora menyampaikan permintaan terakhir sebelum kami bercerai.

Sponsored Ad

Dalam sebulan ini, aku mau kita hidup seperti biasa, kerja seperti biasa, dan abang juga harus antarkan Aisyah tidur. Aku gak mau Aisyah tahu tentang hal ini. Yang kedua, abang gendong aku ke tempat tidur setiap hari selama 30 hari ini. Sama seperti awal mula kita baru menikah dulu,’ ucap Nora. Aku paham dengan permintaan pertamanya tapi aku kebingungan dengan permintaan keduanya. Tapi aku mengiyakan permintaan Nora, kan hanya 30 hari dan setelah itu kami akan bercerai.

Sponsored Ad

Aku melakukan permintaan Nora sama seperti aku masih sangat mencintainya dulu. Kadang muncul pertanyaan di benakku, apa saja yang telah aku lakukan untuk membahagiakan perempuan dalam gendonganku ini. Pada hari yang ke-20, aku merasa ada kedekatan seperti pada hari pertama pernikahanku dulu. Namun aku masih mengabaikannya hingga tiba di hari terakhir, setiap langkah ku membuat aku merasa sedih.

Sponsored Ad

Hari ini merupakan hari terakhir untuk kita bersama. Aku minta maaf atas segala salahku terhadap abang dan aku doakan abang bahagia dengan pasangan pilihan hati abang. Pelukan ini akan aku ingat,’ ucap Nora. Tangisku pecah seketika dan kalimat yang keluar dari mulutku hanyalah permintaan maaf karena telah membagi rasa cinta dengan orang lain. Hari itu, keputusanku berubah. Aku ingin kembali bersama dengan Nora, aku meminta maaf kepada Aini karena telah menyakitinya juga. Buket bunga ini aku siapkan untuk Nora, rasanya ingin segera memeluknya kembali dan melihat senyumannya.

Sponsored Ad

Namun semua keinginan itu buyar. Setibanya di rumah, Aisyah sedang memanggil-manggil Nora yang tak bergerak di tempat tidur. Ia menggenggam surat yang dulu ia tulis dan isinya membuat penyesalanku semakin dalam, ‘Maafkan aku atas permintaan yang agak menjengkelkan abang. Aku lakukan ini hanya karena memikirkan anak kita.

Sponsored Ad

Aku ingin dia melihat kalau abang adalah ayah yang penyayang dan cinta ibunya. Sudah berbulan-bulan aku melawan kanker, berat badan aku berkurang secara mendadak. Tak ada lagi pakaian yang sesuai untukku bahkan baju pengantinku juga. Sejak itu, aku sadar, aku tidak akan hidup lama. Aku tidak akan melarang abang menikahi perempuan itu, cukuplah bagi aku karena abang sudah melakukan permintaanku. Semuanya cukup buatku bahagia dan pergi dengan tenang’ tulis Nora.


Aku sungguh bodoh dengan keputusanku dulu dan seandainya waktu dapat diputar kembali, aku tidak akan membuat keputusan bodoh ini.


Sumber : Youtube

Kamu Mungkin Suka