Pada tahun 2003 di Chiba, Jepang ada seorang nenek yang hidup sebatang kara. Nenek ini sangat menyukai binatang dan saat kebetulan ada salah seorang tetangganya yang kucingnya melahirkan 4 ekor anak.

Tetangganya itu menghubungi sang nenek dan memberitahunya, ia berharap nenek mau mengadopsi keempat anak kucing tersebut. Tanpa pikir panjang tentu saja nenek tidak akan menolaknya.

Nenek dengan gembira membawa pulang anak-anak kucing itu dan membungkusnya dengan kain agar mereka tetap hangat. Sejak pandangan pertama nenek sudah menyayangi keempat kucingnya ini, namun sayangnya ketiga anak kucing itu kehilangan nyawanya.

Yang tersisa hanyalah Fuwan, itulah nama yang diberikan sang nenek kepada anak kucing satu-satunya ini. Sejak kehilangan ketiga kucing itu, nenek semakin menjaga dan merawat Fuwan lebih baik lagi. Ia tidak ingin kejadian serupa terjadi kembali.

Setiap hari nenek memperlakukan Fuwan seperti keluarganya sendiri hingga pada akhirnya Fuwan sudah tumbuh menjadi kucing dewasa. Bulunya yang berwarna putih begitu tebal bagaikan tumpukan kapas.

Kedua matanya juga sangat lucu membuat semua orang ingin memeluknya. Fuwan selalu menemani kegiatan nenek dari pagi hingga malam hari. Mulai dari memasak, membersihkan rumah hingga tidur di malam hari.

Bahkan saat nenek ulang tahun, mereka merayakannya bersama-sama. Lihat hari ini nenek berusia 88 tahun, kue ulang tahunnya besar sekali yah…

Mereka juga seringkali menghabiskan waktu bersama di kebun untuk memetik buah, sayur maupun bunga. Mereka terlihat sangat bahagia.

Fuwan dengan setia menemani nenek makan malam. Kamu lucu sekali sih, Fuwann!! Gemas melihat foto-foto yang diambil oleh seorang fotografer berbakat ini. Semua fotonya terlihat sangat bagus dan alami.

Hari ini mereka merayakan Hari Natal bersama-sama dengan memakai kostum Santa Claus. Wah, mata Fuwan disini terlihat jelas memiliki warna yang berbeda antara kiri dan kanan. Fuwan memang unik!

Namun pada suatu hari, Fuwan harus meninggalkan dunia ini dan menyusul ketiga saudaranya. Nenek sangat sedih. Sebagai penghormatan terakhir, nenek mengitari Fuwan dengan karangan bunga sambil memandangnya dengan kesedihan.

Sudah ada begitu banyak waktu yang Fuwan habiskan bersama nenek dan ia sangat menghargai itu. Selamanya ia tidak akan pernah melupakan Fuwan, si kucing putih kesayangannya.

Sumber : micelle0926