Cewek Ini Putusi Pacar Hanya Karena “Pendiam”,Tapi "Rahasia Ini" Buatnya Menyesal!

Cewek itu gak bisa kalau gak diperhatiin kalau lagi menjalin hubungan. Nih yang cewek-cewek, setuju gak? Rasanya kita jadi banyak menuntut pasangan untuk memberikan lebih banyak perhatian pada kita. Apalagi kalau kamu pacaran dengan cowok dingin, pasti kamu merasa sikapnya itu membuat kamu mempertanyakan cintanya.


Buat kamu yang sedang mengalami hal ini, kisah romantis satu ini pasti akan membuka mata dan hati kamu selebar kamu. Yuk, resapi baik-baik.

Sponsored Ad


Razi dan Jessy sudah menjalin hubungan selama satu tahun. Namun, sifat Razi yang begitu pendiam membuat Jessy gemas dan kesal. Bahkan, Razi terkesan lebih senang meluangkan waktunya untuk hobi fotografinya ketimbang dengan dirinya. Jessy semakin hari merasa bahwa Razi seperti tidak pernah perhatian padanya sama sekali sebagai seorang pacar.

Puncak kekesalan Jessy adalah ketika mereka merayakan anniversary hubungan mereka selama satu tahun. Jessy sudah mengangankan sebuah kencan yang menyenangkan serta romantis. Tapi, mereka malah terjebak pada rutinitas Razi mencari bahan fotografi.

Sponsored Ad


Jessy terpaksa mengikuti Razi yang sibuk memotret awan-awan dengan kameranya ke sana kemari. Razi pun seolah sedang berada di dunianya sendiri, tanpa membawa Jessy turut serta. Jessy pun berusaha mencoba menarik perhatian Razi selama di mobil. Namun tetap saja reaksi Razi dingin. Tentunya hal ini membuat Jessy meledak.

“Lo tuh gak peka banget sih?” Jessy sudah tak tahan lagi dengan sifat Razi yang menurutnya sangat menyebalkan. Apalagi hari ini adalah anniversary mereka! Bukannya menjawab, Razi malah memilih diam memerhatikan Jessy dengan raut tak mengerti.

Sponsored Ad


“Gue itu pacar lo Raz. Lo tuh perhatian sedikit kek? Lo sama sekali gak pernah kasih gue perhatian, kita ini pacaran! Dan selama kita pacaran setahun ini, lo sama sekali gak pernah berubah dari awal tau gak?”

“Lo udah jenuh sama gue?”

“Jenuh? Kok lo yang jadi baper? Maksud gue, kita ini pacaran. Harusnya lo kasih gue perhatian atau peduli sedikit sama gue!” frustasi, Jessy mengoceh dengan nada tinggi. Namun, dengan santai Razi mengambil kameranya dan kembali sibuk dengan layar kamera yang entah ada hal asik apa di sana.

Sponsored Ad


Bahkan, saat tahu Jessy reservasi kafe untuk tempat makan mereka sore itu, Razi malah memilih pulang meninggalkan Jessy. Alasannya bukan main tanpa tedeng aling-aling: ia tidak suka dan tidak akan mau makan di kafe. Padahal Jessy sudah memesankan tempat untuk mereka merayakan anniv.

Jessy akhirnya menghubungi Fico yang juga sahabat Razi. Ia berkeluh kesah tentang Razi dan meminta bantuan Fico tentang hubungan ini. Namun Fico menolaknya.

Sponsored Ad


“Jess, lu sayang kan sama dia? Kalau lu sayang, buktiin. Cinta itu pengorbanan Jes, kalau lu ingin mempertahankan Razi, lu yang harus ngejar dia.”

Jessy kemudian tertegun. Hatinya jadi bimbang. Cinta memang tentang pengorbanan, tapi jika begitu, maka selama ini jelas hanya dia yang berusaha untuk mengimbangi Razi, sifat, dan dunianya. Ia merasa, Razi tidak melakukan hal yang sama. Apa Razi...benar-benar menyayanginya?

Sponsored Ad

Seminggu setelah itu, akhirnya Jessy membuat sebuah keputusan besar dalam hidupnya. Ia memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Razi. Jessy pegi ke studio tempat Razi biasa berada saat siang. Saat mengatakan semua isi hatinya yang berkecamuk dengan kacau, Jessy tak kuasa menahan tangis.


“Raz, gue itu pengen lo perhatian sebagai pacar. Dan lo gak pernah bisa memberikan itu ke gue selama setahun ini. Gue bingung, apakah hanya gue yang berusaha mengimbangi lo selama ini? Apakah lo selama ini...cinta sama gue? Gue pengen kita udahan, oke?”

Sponsored Ad

Tanpa menunggu jawaban Razi, Jessy berbalik dan meninggalkan lelaki itu. Namun, betapa terkejutnya Jessy ketika pandangannya tak sengaja melihat serangkaian foto-foto dirinya yang begitu banyak, digantung di sana. Fotonya dengan berbagai pose dan raut wajah. Kebanyakan diambil dengan diam-diam.


“Eh...ini lo yang ambil Raz?” ia terkejut betapa banyak fotonya di sana.

Razi menjawabnya dengan anggukan. “Gue...sayang sama lo Jess. Kalau gue pendiam...itu bukan berarti gue gak perhatian dan peduli sama lo Jes. Gue hanya punya cara gue sendiri untuk menyayangi lo.”

Sponsored Ad


Kata-kata Razi tentunya menampar Jessy. Kenyataannya, ia selama ini hanya bisa menuntut Razi untuk peduli padanya, namun ia malah tidak mau peduli pada perasaan Razi. mungkin kata-kata Fico ada benarnya; cinta itu soal pengorbanan. Berkorban untuk selalu saling memahami dan mengerti hingga tidak ada salah paham. Intinya kita harus mencintai seseorang apa adanya, jadi kita gak lelah menuntut mereka jadi apa yang kita inginkan.

Sumber: Youtube

Kamu Mungkin Suka