"Aku Tak Butuh Suami dan Anak!" Curhatan Hati Wanita 40 Tahun Ini Bikin Nangis!

Bagaimana jika wanita tidak menikah?

Ada yang mengatakan, saat masih muda, seorang wanita tidak akan merasakan apa-apa dan tetap bahagia. Tapi, saat ia sudah bertambah usia dan menjadi tua, yang ada hanyalah penyesalan

Pria yang lajang hingga usia 40 tahun, masih ada kemungkinan menikah dengan gadis 25 tahun; Tapi bagaimana dengan wanita? Saat wanita lajang telah berusia 40 tahun, kebanyakan dari mereka akan kesepian tanpa pasangan

Sponsored Ad

Sebagai seorang wanita, hal seperti ini harus benar-benar dipikirkan. Saat muda, boleh berganti pacar, dan sebaiknya tidak terus menjomblo hingga usia 40 tahun. Jika tidak menikah, pasti akan ada rasa ketakutan

Masa muda setiap orang itu terbatas, dan akan ada banyak hal yang terjadi hanya sekali dalam hidup. Saat sadar, seringkali sudah terlambat

Sponsored Ad

Saat saya sudah berusia 28 tahun, melihat orang-orang di sekeliling saya menikah dan mempunyai anak, orangtua saya khawatir dan buru-buru mencarikan pasangan

Sebenarnya jika dilihat benar-benar, meski pria yang dikenalkan orangtua tidak sepenuhnya sesuai dengan kriteria saya, namun setidaknya ia tidak terlalu buruk juga

Sponsored Ad

Saat itu, ada pria lain yang sedang mengejar saya, hanya saja saya berpikir untuk lebih mengutamakan karir dan sama sekali belum berpikir untuk menikah

Pada saat itu, saya berpikir untuk menunggu hingga usia 30 tahun baru menikah, masih sempat, saya merasa seorang wanita yang sukses ingin menikah dengan siapapun pasti bisa. Tapi, waktu berjalan begitu cepat, tanpa terasa 5 tahun pun berlalu. Sebelum usia 35 tahun, masih ada banyak orang yang bersedia memperkenalkan saya kepada pria, namun setelah lewat dari 35 tahun, maka kesempatan itu semakin berkurang

Sponsored Ad

Sekarang saya melihat kedua orangtua saya sudah semakin berumur, dan saya masih sendirian, saya menyesal tidak menikah saat masih muda

Sekarang saya telah berusia 42 tahun, orang-orang yang saya temui pada dasarnya telah menikah. Jika sebelumnya saya mau menikah, maka saya tidak akan merasa malu seperti sekarang

Sponsored Ad

Beberapa hari yang lalu, salah satu keluarga ibu berbaik hati memperkenalkan saya dengan seorang pria, awalnya pria itu mau bertemu, namun saat tahu usia saya, ia menolak

Meski karir saya sekarang stabil, namun jika harus merawat kedua orangtua, dalam hati saya juga merasa khawatir

Tahun lalu adalah tahun yang berat, kondisi kesehatan kedua orangtua saya menurun secara bergiliran, sehingga selain setiap hari harus sibuk bekerja, saya juga jadi sibuk ke RS untuk merawat mereka.

Sponsored Ad

Saya memiliki seorang adik perempuan, dan ia telah menikah dan bagaimanapun juga ia memiliki keluarganya sendiri. Terkadang ia menyempatkan diri untuk membantu merawat orangtua, tapi tentu saja tanggung jawab terbesar dalam merawat ayah ibu menjadi tanggung jawab saya

Untungnya adik perempuan dan adik ipar saya senantiasa membantu selama mereka punya waktu, jika tidak maka saya pasti kelelahan. Di saat saya lelah, saya pulang dan masuk ke kamar kosong, saya sama sekali tidak memiliki penghiburan dan dorongan. Yang paling membuat saya takut adalah saat saya mendengar dokter berkata kepada saya: "Kondisi orangtuamu sangat buruk, saya harap Anda bisa siap mental"

Sponsored Ad

Dalam 2 tahun terakhir ini, saya menjadi aktif mencari pasangan, bahkan mendaftarkan diri di sebuah platform cari jodoh, tapi karena usia saya sudah terlalu tua, sehingga sangat sulit menemukan pria yang cocok. Banyak pria lebih menyukai wanita yang lebih muda, sudah janda pun masih lebih baik daripada saya yang sudah berusia kepala empat

Ada juga teman kerja saya yang berusaha membantu saya dengan mengenalkan kepada pria, meski begitu saya rasa mereka juga merasa tidak enak, karena saya telah berusia 42 tahun, sulit bagi saya untuk melahirkan, dan kebanyakan pria juga enggan mengambil risiko tersebut.

Sponsored Ad

Sebagai seorang wanita, siapa yang tidak ingin mengenakan gaun pernikahan yang indah dan menjadi pengantin wanita yang bahagia. Ketika masih muda, saya merasa jika tua nanti saya kesepian seorang diri juga tidak masalah. Namun ketika usia saya semakin tua, saya merasa menyesal

Jika dulu saya tidak terlalu pemilih, dan bisa menemukan seseorang untuk menjadi pendamping hidup, maka sekarang saya tidak harus seorang diri menghadapi semua kesulitan seorang diri

Sponsored Ad

Ada banyak anak muda sekarang yang takut untuk menikah, perasaan dan pergelutan hati mereka, saya sudah pernah merasakannya. Jika saya bisa mengulang kembali dan memilih, maka saya pasti akan memilih untuk mencari pria yang tepat untuk menikah, dan bukannya malah fokus pada pekerjaan.

Saya memiliki seorang teman yang bernama Yani, saat ayahnya sekarat dan akhirnya dipanggil Tuhan, ia masih lajang. Sang ayah berkata kepadanya: "Satu-satunya hal yang ayah sesali adalah tidak dapat melihatmu menikah"

Mendengar ucapan ayahnya, Yani pun tak kuat menahan tangis. Awalnya ia memiliki pemikiran bahwa selama pekerjaan bisa sukses, maka jodoh pun akan datang, tapi sekarang usianya telah cukup tua, ingin menemukan pasangan hidup benar-benar tidak mudah.

Saya sepenuhnya bisa memahami perasaan Yani, sekarang saya juga ingin mengingatkan semua orang dengan pengalaman pribadi saya. Jika sekarang Anda masih lajang dan sudah dalam lingkup usia dewasa, sebaiknya pikirkan baik-baik dengan masa depan Anda, bukan hanya pekerjaan, tapi juga pasangan hidup sebelum semuanya terlambat.

Meski dalam pernikahan tidak selalu berjalan mulus, namun setidaknya masalah yang datang bisa diatasi berdua. Ketika kondisi kesehatan orangtua menurun, maka akan ada orang yang peduli dan berada di sisi Anda. Saat melihat suami dan anak Anda, maka Anda tidak akan merasa sendirian dan kesepian.

Sumber: dmadvanced

Kamu Mungkin Suka