Banyak Umat Islam yang Dibagikan Nasi Anjing, Tengku Zulkarnain Geram: "Apa Kalian Mau NKRI Tumpah Daraah?"

Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain mengatakan, tidak tepat membela dan membandingkan Nasi Anjing dengan Nasi Kucing. 

Menurutnya menu Nasi Anjing belum ada dijual seperti menu Nasi Kucing. Sehingga menurutnya, Nasi Kucing tidak bisa dibandingkan dengan Nasi Anjing.

Sponsored Ad

"Berhentilah membela perusak kedamaian dan membela mrk.

Apakah kalian mau NKRI satu saat tumpah darah?

Na'udzubillah...," cuit dia, Selasa (28/4/2020).

Sebagai informasi, masyarakat Warakas, Tanjung Priok menerima bantuan Nasi Anjing. Nama itu digunakan karena Anjing dikenal sebagai hewan yang setia. Filosofinya agar setia pada Allah, setia pada pemerintah, Pancasila dan Undang-undang 1945.

Selain itu, bantuan diberi nama Nasi Anjing karena ukurannya yang lebih besar daripada kudapan bernama Nasi Kucing. 

Sponsored Ad

Pasalnya nasi ini bukan untuk mengenyangkan melainkan untuk bertahan. Makanan yang diberikan tidaklah juga berasal dari Daging Anjing sehingga halal.

Lebih lanjut Tengku Zulkarnain menilai, begitu sensitifnya kata Anjing di negeri ini. Sampai umat Nasrani dari Suku Karo dan Batak di Sumatera Utara jika buka restoran yang menyediakan menu Anjing Bakar tidak mau menuliskannya di plang restoran.

"Mereka hanya tuliskan:"Sedia B1 utk menyebutkan BIANG(Anjing), B2 utk Babi," tegas dia.


KOMENTAR NETIZEN:

Sumber: netralnews.com

Kamu Mungkin Suka