MIRIS! "Seekor Paus" Terdampar di Pantai Indonesia! Ketika Perutnya Dibedah, "Isinya" Bikin Semua Ketakutan!

Seekor paus sperma ditemukan mati di perairan Pulau Kapota, Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Bangkai paus sepanjang 9,5 meter ini terdampar dan telah membusuk. Dan lebih mengejutkannya lagi, ketika para pegawai konservasi membedahnya perutnya, semua orang merinding melihat isinya!


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) turun langsung untuk mengecek kondisi paus itu. "Ada 6 kilogram sampah dalam perut paus," ucap Menteri LHK Siti Nurbaya di Palembang, Rabu (21/11/2018). Menurut angka yang diberikan organisasi lingkungan, 60% sampah laut yang mengambang di laut berasal dari 5 negara di Asia, diantaranya Tiongkok, Indonesia, Filipina, Vietnam dan Thailand. Indonesia adalah negara pencemar plastik terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok, yang menghasilkan 3,2 juta ton sampah plastik setiap tahun, dimana 1,29 juta ton akhirnya memasuki lautan, diperkirakan ada ratusan kehidupan laut setiap tahun mati akibat sampah plastik.

Sponsored Ad


Bangkai paus ini ditemukan penduduk pada malam Senin, 19/11/2018. Ketika petugas konservasi datang, bau busuk dari tubuh paus sudah sangat menyengat.


Sponsored Ad

Dari 6 kg sampah itu ditemukan 115 gelas plastik, 4 botol plastik, 25 kantong plastik bahkan 2 buah sandal jepit dan ribuan hancuran plastik.



Sponsored Ad

Sementara itu, Marine Species Conservation Coordinator WWF Indonesia, Dwi Suprapti, menyebut kondisi bangkai paus itu sudah sangat busuk sehingga sulit diamati. Namun dia tidak memungkiri sampah yang ditemukan di tubuh paus itu bisa menjadi penyebab kematiannya.


Pemerintah Indonesia telah berjanji untuk menghabiskan US$ 1 miliar (sekitar 14 triliun rupiah) per tahun untuk mengurangi limbah plastik laut dan memperkenalkan berbagai langkah, termasuk menarik toko-toko untuk mengurangi pasokan kantong plastik kepada pelanggan, dan berharap untuk mencapai pengurangan 70% pada tahun 2025. Namun, pengurangan plastik tidak dapat diselesaikan oleh satu negara saja. Negara Uni Eropa telah memutuskan untuk sepenuhnya melarang penggunaan produk plastik sekali pakai dari 2021 untuk mengurangi pencemaran lautan dan membuat hewan laut memiliki "rumah" yang bersih. Ini adalah tanggung jawab kita masing-masing untuk mengurangi penggunaan plastik sedari dini!

Sumber: life.bldaily

Kamu Mungkin Suka