Ia Tiap Hari "Gendong Temannya" Pergi Sekolah. Waktu Tahu "Latar Belakang" Keluarganya, Netizen Bersedih!

Dapatkah kamu berpikir tentang kebiasaan yang dilakukan anak berusia 8 tahun?


Di usia ini biasanya anak-anak masih suka bermain, makan disuapin, susah mandi, dan malas belajar. Sebut saja pada usia ini masih sering dimanjakan orangtuanya.

Sponsored Ad

Berbicara soal anak 8 tahun, ia memiliki masa kecil yang berbeda dari teman-teman lainnya. Pasalnya ia selalu menggendong temannya yang berusia 13 tahun ke sekolah. Hal ini sudah dilakukan lebih dari setahun.


Anak berusia 8 tahun itu bernama Lixiang, sedangkan anak berusia 13 tahun bernama Li Yaning.

Sponsored Ad


Setiap pagi, Li Xiang akan membawa Li Yaning melalui jalan yang panjang, bahkan mendaki gunung dan beberapa anak tangga untuk mengantar Li Yaning ke ruang kelasnya, baru Li Xiang turun ke kelasnya di bawah.


Sponsored Ad

Setelah pulang sekolah, Li Xiang akan menjemput Li Yaning dan membawanya kembali ke rumah.

Menurut teman sekelas Li Xiang, Li Xiang membawa Li Yaning setiap hari, dengan membawa 2 tas sekolah di depannya, dan sangat sulit untuk berjalan selangkah demi selangkah.


Guru Li Xiang mengatakan bahwa ia merasa kagum dan salut dengan kedewasaan dan kepeduliannya terhadap kakaknya. Ia tidak egois, ia mandiri, dan bertanggung jawab.

Sponsored Ad

Kepala sekolah mengatakan bahwa ekonomi keluarga Li Xiang sangat sulit, kondisi fisik ayahnya menurun dan tidak bisa merawatnya, sedangkan ibunya sudah pergi kabur sejak Lixiang umur 4 tahun. Karena itulah ayah Lixiang menitipkannya di rumah Li Yaning. 

Kesehatan ayah Li Yaning juga sudah menurun, istrinya mengalami gangguan mental, akhirnya Lixiang dengan penuh tanggung jawab bersedia menggendong Li Yaning setiap hari ke sekolah.


Banyak orang bertanya “Apakah kamu kelelahan harus menggendong temanmu tiap hari ke sekolah?”

Sponsored Ad

LiXiang pun menjawab “tidak lelah! Kalau bukan aku, siapa lagi yang bisa membantunya?”


Siapapun yang melihat LiXiang di jalanan, pasti mereka akan merasa sedih dan kasihan. Bahkan Lixiang harus tetap berkerja untuk mendapatkan uang bagi ayahnya. Ayahnya hanya mampu memasak makanan untuk Lixiang, dan Lixiang yang harus bekerja bagi ayahnya.

Sponsored Ad


Ayah Liyaning berkata “aku percaya Lixiang suatu saat nanti bisa tumbuh jadi orang sukses dan berbakat. Namun aku tidak tahu apakah Li Yaning bisa selamanya bertahan hidup dengan kondisi seperti ini?” mengucapkan pernyatan itu, air mata paman membasahi pipinya.


Sponsored Ad

Dari kisah hidup Lixiang, menjadikan inspirasi dan teladan bagi generasi muda jaman sekarang. Meskipun usianya masih sangat dini, tapi ia begitu kuat dan peduli terhadap sesamanya.


Semangat terus Lixiang, upahmu besar di Sorga. Dan jangan menyerah Li Yaning, biar Tuhan yang selalu beri kesehatan dan kebahagiaan untukmu!

Sumber: Lookingfoward 

Kamu Mungkin Suka