Menyedihkan! Wanita yang "Tidak Bahagia" Setelah Menikah Itu Pasti Punya "3 Tipe Ibu Mertua" Ini! Nomor 3 PARAH!

Pernikahan adalah kehidupan kedua seorang wanita. Kalau tidak bahagia, rasanya pasti akan sangat melelahkan. Lelah sampai menangis pun tidak bisa lagi. Kehidupan pernikahan itu dimulai dari memasuki rumah orang lain dan takdir sudah bisa diprediksi bagaimana endingnya. Banyak pernikahan itu tragedi, tapi ada juga yang bahagia.


Sebelum menikah, kita selalu membayangkan kehidupan yang indah dan memikirkan hari-hari bahagia setelah menikah. Namun, seringkali kehidupan pernikahan itu berbeda dari yang kita bayangkan. Pernikahan yang tidak bahagia itu kebanyakan akibat dari perkenalan antar keluarga yang kurang jelas, tidak melihat dengan jelas keluarga si pria dan juga ibu dari pria itu.

Sponsored Ad


Wanita yang tidak bahagia setelah menikah itu kebanyakan punya ibu mertua dengan karakteristik ini:

1. Penampilan luar dan dalam berbeda, bersikap pura-pura (munafik)

Sponsored Ad

Orang munafik kebanyakan bisa tersenyum dengan sangat manis di luar, tapi memiliki niat yang buruk di hatinya. Bersama dengan orang seperti ini pasti sangat melelahkan. Wajah tersenyum dan mulut berbicara hal-hal yang enak didengar, tapi tindakannya selalu membuat kamu tidak nyaman atau bersedih. Orang yang tidak tulus hatinya ini sebenarnya punya 2 wajah, depannya ada 1, belakang ada 1.


Sebagian besar wanita yang memiliki kehidupan tidak bahagia setelah menikah itu punya ibu mertua seperti ini, di depan orang sangat memuji kamu sampai berlebihan, tapi di belakang menekan kamu. Tidak peduli seberapa banyak yang telah kamu korbankan, ibu mertua selalu tidak puas, tidak percaya dan selalu tidak pernah cocok dengan kamu.

Sponsored Ad

2. Pelit

Setelah menikah, ibu mertuaku sangat pelit, hatinya cuma memikirkan keluarganya sendiri, menantu adalah musuh baginya. Meski sudah hidup lama bersama, tapi masih tidak bisa mengambil hatinya, masih saja menganggap kamu sebagai orang luar.


Setelah menikah, kita seharusnya bisa merangkul bersama-sama, saling mendukung, membantu dengan ibu mertua. Tapi, ada saja ibu mertua yang tidak bisa seperti ini, tidak menganggap kamu sebagai keluarganya.

Sponsored Ad

3. Tidak menghormati wanita, menganggap menantu sebagai pengasuh bayi gratis

Orang tua zaman dulu berkata, anak laki-laki seperti apa akan punya ibu yang seperti apa juga. Kalimat ini benar-benar nyata adanya.


Bagaimanapun, pengaruh ibu itu sangat besar terhadap putranya. Ada beberapa keluarga yang tidak menghormati wanita sama sekali, hanya menganggap wanita sebagai pengasuh gratis, memberi semangkuk nasi sudah disamakan dengan memberikan sesuatu yang sangat berharga dan besar untuk menantunya. Kedudukan wanita dengan pria itu seharusnya sama dalam pernikahan. Pria yang tidak mengerti bagaimana cara menghormati wanita itu tidak pantas dipertahankan.

Sponsored Ad

Sebelum kamu menikah, kamu harus lebih dulu memiliki hubungan yang baik dengan ibu mertua. Jika kamu bisa bergaul dengan baik, maka kehidupan setelah menikah tidak perlu ditakutkan lagi. Lagipula, sebelum menikah kita harus mengenal dengan jelas sifat asli seseorang, jadi setelah menikah pun akan jadi lebih baik.

Sumber: womanhoro88

Kamu Mungkin Suka