Tidak Menikah Atau Menikah dengan Orang yang Salah? Wanita Ini Ungkap “Jawaban Pahit”!

Yang mana yang lebih mengerikan: Menikah dengan orang yang salah, atau tidak menikah selamanya?


Ada yang berkata, menikah itu berarti ada yang menang dan ada yang kalah

Maka, bibiku adalah orang yang kalah itu.

Setelah lulus SMP, bibiku menikah dengan pamanku. Pada waktu itu, bibiku sangat cantik dan pekerja keras. Banyak orang yang berkata bahwa pamanku dapat istri yang baik.

Tetapi, istri yang baik belum tentu bisa mendapatkan perhatian dan kepedulian dari suami.


Setengah tahun setelah menikah, bibiku hamil. Ada suatu kali aku tinggal di rumah bibi. Aku melihat bibi harus bangun pagi dan bekerja meski sudah hamil 6 bulan. Jam 8 pagi, bibi memanggil semua orang untuk makan pagi. Bibi masuk ke kamar untuk membangunkan paman. Tiba-tiba, ada suara bentakan, "Apa sih! Jangan ganggu, aku sedang tidur!"

Bibiku berjalan keluar dengan hati-hati, seperti kelinci ketakutan. Melihat aku yang sedang menatap bibi dengan wajah bingung, bibi pun segera menyuruhku makan pagi.

Pada sore hari, aku bersama dengan bibi dan paman pergi ke supermarket. Paman berjalan sendiri di depan, bibiku mendorong kereta belanja, sedangkan aku berjalan di belakangnya.

Dompet bibiku jatuh namun paman tidak mengabaikannya. Bibi harus menjongkok dan mengambilnya sendiri. Namun karena berat badannya tidak seimbang, bibi pun terjatuh duduk. Melihat hal itu, paman hanya berkata, "Buruan berdiri, malu-maluin."


Akhirnya, ada beberapa waktu aku tidak melihat bibi. Ketika aku bertemu lagi dengan bibi, dia sudah jauh lebih tua. Putranya sudah berusia 5 tahun. Aku mendengar dari ayah dan ibu bahwa paman punya wanita kedua diluar sana. Alhasil, bibi dan paman sering bertengkar.

Bibiku seratus persen harus menjaga anak dirumah. Masa mudanya sudah hilang. Sedangkan paman semakin tua semakin galak. Setiap berkumpul, paman selalu terlihat tidak senang.

Setelah lulus kuliah, aku tinggal dirumah bibi selama beberapa malam. Saat itu adalah setahun sebelum bibiku bercerai.

Suatu malam, bibi sedang membereskan peralatan makan. Setelah selesai, bibi beristirahat di sofa. Sedangkan paman pergi untuk bermain kartu bersama dengan teman-temannya. Aku pun menemani bibiku yang sedang duduk di sofa.


Kamu mulai berbincang-bincang sampai akhirnya bibiku mulai menangis. Bibi mengusap air matanya dan berkata, "Kamu sudah mau lulus, waktu kamu menikah sudah tidak lama lagi. Kamu harus cari pria yang baik. Jangan seperti bibi, harus menggigit jari seumur hidup. Bertahan demi melahirkan anak, bertahan demi membesarkan anak. Setelah anak dewasa, bibi juga sudah tua. Wanita, daripada menikahi orang yang salah, lebih baik tidak usah menikah."

Setelah mengatakan hal itu, bibi pun masuk ke dalam kamar.

Jadi, seperti apa rasanya menikah dengan orang yang salah?


Ini dia rasanya: Kenal 3 hari, mencintainya 3 bulan, berdebat 3 tahun, bertahan 30 tahun, terluka 50 tahun. Sebelum pergi dari dunia, kamu akan kembali melihat hidup dan menyesalinya.

Bibiku selalu merasa bahwa paman bisa berubah. Jadi dia pun bertahan, setahun demi setahun… sampai akhirnya sudah lewat 30 tahun. Jika pria tidak bisa berubah dari muda, apalagi saat masa tuanya?


Wanita, jangan berpikir bahwa kamu bisa mengubah seseorang yang tidak baik terhadap kamu.

Itulah mengapa ada pepatah mengatakan, "Pria takut memilih pekerjaan yang salah, wanita takut menikahi pria yang salah." Pepatah ini sendiri juga ada berdasarkan pengalaman dari wanita yang tak terhitung jumlahnya.

Ketika seorang wanita menikahi pria yang salah, maka akan ada pertengkaran yang tak terselesaikan, pekerjaan rumah yang tak ada habisnya, hati yang diremuk berkali-kali, dan bahkan tinjuan akan datang kapan saja…

Apa yang lebih buruk dari seorang diri?


Kita semua takut merasa kesepian. Semua orang memerlukan seseorang untuk saling menghangatkan. Jika kamu sendirian, maka kamu takut hati akan membeku.

Di era ini, sendirian tidak mengartikan kesepian.

Kamu bisa jatuh cinta, kalau tidak cocok tinggal berpisah.

Kamu bisa jalan-jalan, kamu tidak perlu memperdulikan perasaan orang lain.

Kamu bisa berjuang untuk diri sendiri, tanpa harus khawatir tentang kedua pihak keluarga.

Mungkin orang lain akan mengatakan bahwa kamu akan merasa kesepian, kalau sudah terlalu tua maka tidak akan ada yang mau. Tetapi siapa bilang kamu tidak dapat menemukan orang yang tepat di usia 30?


Daripada sengsara selama 20 tahun, lebih baik menunggu orang yang benar-benar tepat.

Contohnya Xu Qing, pada usia 49 tahun masih cantik, mempesona dan mempunyai hati yang baik hati.

Selain itu, ada artis asal Taiwan, Lin Zhi Ling yang berusia 44 tahun. Meski sudah berkepala 4, tetapi kecantikannya melebihi banyak wanita pada umumnya.

Pernikahan tidak harus dibatasi oleh umur.


Pernikahan yang dimulai asal-asalan juga akan dilewati dengan asal-asalan.

Seorang wanita yang menikahi cinta, maka dapat hidup dalam pernikahan yang bahagia. Jangan menikahi pria yang memiliki segalanya tetapi tidak memiliki kamu. Tidak ada gunanya.

Jangan menikahi orang yang salah, karena ini hanya akan merusak hidup kamu selamanya.

Sumber: dmadvanced

Kamu Mungkin Suka