Muhammad Aswar, siswa Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Batua Makassar yang baru saja lulus, mencium kaki sang ayah yang berprofesi sebagai tukang becak motor (bentor) yang kerap mangkal di Tugu Bambu Runcing, Kabupaten Pangkep.
Salamuddin (55 tahun) kaget melihat pria berseragam cokelat yang langsung mencium kakinya, ia pun terharu saat melihat sang anak mencium kakinya. Ia pun tak mengira jika anak kedua dari pebentor ini lolos menjadi polisi.
"Tidak kusangka juga pak, saya penghasilannya pas-pasan, begitu-begitu saja pak. Dulu saya bawa becak, lama kelamaan saya ikut bawa bentor, karena sudah banyak orang pakai bentor juga, alhamdulillah rejeki itu ada dan anak saya lulus tes polisi," kata Islamuddin, Selasa (19/11).
Sponsored Ad
Islamuddin pun bernazar jika anaknya lulus tes Polisi, ia akan berpuasa sebulan penuh. "Bersyukur ini pak, kami ini orang tidak punya uang. Saya tidak sangka juga anak saya ikut tes polisi, alhamdulillah lolos dan saya berpuasa sebulan penuh ini," tambahnya.
Aswar mengatakan, rasa syukur dan bisa menempuh pendidikan di kepolisian dan menjadi insiprasi bagi semua orang.
"Saya terinspirasi dari sosok pak Kapolda Sulsel, Irjen Pol Umar Septono. Ia sosok sederhana, peduli kaum duafa dan merakyat saya juga lihat pak Kapolda sering berkunjung kerumah warga kurang mampu, di situ saya ingin seperti beliau," tutur Aswar.
Aswar berpesan bahwa tidak ada yang tidak mungkin, jika cita-cita ini diwujudkan dan doa orang tua yang menyertai sehingga lolos. Bahkan ia mengaku juga sempat bekerja sebagai pegawai toko untuk membiayai fotokopi berkas-berkas daftar polisi.
Sumber : Kumparan
