Ketika Kamu Tidak Mempunyai Uang, Ingatlah “Kalimat" Ini! Setelah Baca, Dijamin Pikiran Terbuka!

Banyak orang bekerja atau menikah, namun bagi mereka yang terpenting adalah uang. Mengapa banyak orang sangat menghargai uang? Mungkin Anda akan menjawab bahwa itu adalah keserakahan, tetapi sebenarnya tidak. Alasan yang sebenarnya bukan keserakahan tapi ingin menikmati hidup dan menolak untuk hidup susah.


Keluargamu pasti mengajari sejak Anda masih kecil, terutama jika kamu adalah seorang perempuan “kamu harus menikah dengan pria kaya, kalau tidak kamu akan hidup susah kaya ibu!”

Sponsored Ad


Jadi, jika Anda menikah atau bekerja, semuanya harus bisa dinikmati. Pada dasarnya orang-orang tampaknya takut untuk hidup susah. Metode pendidikan ini adalah kesalahan besar. Karena pada dasarnya darimana datangnya berkat seseorang, apakah itu dari suami kaya? Apakah juga berdasarkan dari boss Anda?

Jawabannya TIDAK! Semuanya berasal dari Anda sendiri. Berkat atau uang itu terakumulasi oleh dirimu sendiri, tidak ada cara bagi orang lain untuk memberi Anda berkat.

Sponsored Ad


Banyak orang berpikir bahwa saya sedang menunggu orang kaya untuk menikah, mencari pekerjaan yang menghasilkan banyak uang, atau tiba-tiba memenangkan lotre, baru saya bisa mendapatkan dan menikmati berkah ini. Tapi ketahuilah bahwa berkat datangnya dari usaha Anda sendiri.


Sponsored Ad

Orang-orang jaman sekarang sangat aneh, mereka lebih suka hidup enak daripada hidup susah. Makanya banyak orang memilih mengambil jalan pintas, daripada harus hidup sambil berusaha. Sebenarnya orang yang memiliki gagasan seperti ini, ia sedang mengarah pada kemiskinan yang sesungguhnya. Mengapa? Pertama, jika kita memandang uang dengan rendah, membenci kekayaan, benci orang kaya, sebenarnya ia memiliki mental orang miskin. Kedua, jika kita adalah orang yang malas berusaha, apa-apa malas dikerjakan, sesungguhnya kita memiliki mental yang miskin pula. Jika memiliki mental miskin, tak lama kita akan hidup layaknya orang miskin dan mengarah pada kemiskinan.

Sponsored Ad


Alasan mengapa seseorang menjadi kaya, itu karena hatinya sangat kaya, ia puas, dan tahu bagaimana cara menghargai. Percayalah jika kita berusaha, Tuhan sendiri yang adalah sumber berkah akan memberi kita berkah. Dan jika kita tahu bagaimana menghargai setiap hal yang Tuhan berikan, kita akan kaya!


Sponsored Ad

Banyak orang muda ingin menikmati berkah, sehingga mereka iri pada orang yang mendapat berkah, dan kemudian menolak untuk bekerja keras, sehingga ujung-ujungnya mengarah pada kemiskinan.

Berkah juga berasal dari generasi sebelumnya yang memupuk berkah. Makanya kita jangan menjadi generasi yang mau menikmati enaknya saja, tapi berupayalah dan turunkan berkah bagi generasi setelahmu.


Bagi orang-orang Tiongkok, prinsip mereka ketika sudah tua baru menikmati berkah. Karena orang tua tubuh sudah tidak berfungsi sebanyak dulu lagi, makanya selagi masih muda, mereka terus menyimpan berkah untuk hari tua nanti. Namun anak-anak jaman sekarang berbeda, dari muda mereka sudah mau enaknya saja, tak heran waktu tua mereka menjadi suram.

Sponsored Ad


Konfusius mengatakan bahwa jika Anda berusia 30 tahun, mengapa Anda harus menikah pada usia 30 tahun? Pada usia 30, Anda harus memiliki tujuan hidup dan saatnya bekerja keras. Upaya semacam ini untuk mengumpulkan berkah untuk masa tua.


Sponsored Ad

Banyak orang yang menghabiskan masa mudanya untuk bekerja dan menabung berkat, dan semuanya itu mereka kasih untuk generai selanjutnya. Apakah mereka bodoh?

Faktanya justru mereka adalah orang yang hebat, mereka bekerja keras untuk mengolah berkat yang baik.


Anak muda, jangan hidup karena ingin menikmati berkat secara terus menerus, jangan iri pada berkat orang lain, jangan iri pada kekayaan suami orang, jangan iri pada kebaikan anak orang, dll. Kamu harus bisa mengelola berkat-berkatmu, dengan cara membagikan berkat itu pada orang lain. Jika kamu berbagi berkat, percayalah berkat itu akan terus datang dan kamu baru bisa menikmati hidup yang sesungguhnya.

Sumber: Foyuan 

Kamu Mungkin Suka