Saat Tengah Malam,Tiba-tiba "Makam" Pria Ini Meledak!"Penyebabnya" Bikin Merinding!

Pada tahun 1872, Zeng Guofan, gubernur Liangjiang, secara tiba-tiba mengakhiri nyawanya saat berjalan dengan putra sulungnya di taman depan rumahnya.


Anak-anak dan cucunya memutuskan untuk membawa petinya kembali ke kota asalnya di Hunan.

Sponsored Ad

Tubuh Zeng Guofan diangkut kembali ke Hunan oleh adiknya Zeng Guohuang, dan kedua putranya Zeng Jize dan Zeng Jihong dari Nanjing. Karena jarak yang jauh, mereka baru bisa di Changsa saat bulan Mei. Pada saat ini, cuaca mulai memanas. Untuk mencegah perubahan kualitatif tubuh, mereka pun membangun makam di luar gerbang selatan Changsha. Makam Zeng Guofan dibangun di Jinpenling. Zeng Guofan pun resmi dimakamkan pada pertengahan Juni.

Makam Zeng Guofan ternyata sempat hancur dan akhirnya dibangun kembali. Setelah pembangunan makam Zeng Guofan selesai, seorang penjaga khusus diminta untuk menjaga makam. Menurut literatur yang relevan, penghancuran makam Zeng Guofan terjadi setelah 1949.

Sponsored Ad


Makam ini pertama dihancurkan pada tahun 1950. Hal ini dilakukan karena permintaan oleh para petani pada waktu itu. Pada dasarnya, bangunan di atas tanah dari makam Zeng Guofan dihancurkan. Sejumlah besar batu kemudian diangkut oleh petani untuk membangun rumah.

Kedua kali terjadi pada pertengahan 1960-an. Dalam konteks gerakan nasional, makam Zeng Guofan sebagai warisan feodal tentu tidak bisa lari dari kehancuran.

Sponsored Ad

Beberapa remaja revolusioner juga ingin menggali makamnya, tetapi karena istana bawah tanah terbuat dari lumpur dicampur dengan kerikil dan beras ketan, mereka pun tidak berhasil.

Meskipun telah mengalami dua penghancuran, makam Zeng Guofan tetap utuh. Kehancuran sesungguhnya terjadi pada musim dingin 1989.

Tak lama setelah reformasi, banyak orang mengandalkan menggali makam untuk mencari nafkah. Tentu saja, makam Zeng Guofan secara alami adalah target mereka.

Sponsored Ad


Menurut penduduk desa setempat, makam Zeng Guofan dicuri pada saat malam yang sangat dingin. Malam itu, ada suara keras yang berasal dari arah makam. Para penduduk desa curiga bahwa ada seseorang yang mencuri makam Zheng Guofan.

Setelah kasus perampokan makam, tim arkeologi Kota Changsha segera bergegas ke tempat kejadian. Melalui investigasi, diketahui bahwa pencuri makam telah meledakkan lubang di makam. Meskipun tidak besar, tetapi posisinya sangat akurat.

Sponsored Ad

Di tepi lubang, tim arkeologi juga menemukan topi resmi menteri Dinasti Qing. Para arkeolog menyimpulkan bahwa pencuri makam itu kemungkinan memasuki makam dan membuka petinya.


Untuk memperjelas situasi di istana bawah tanah, tim arkeologi memutuskan untuk mengirim seseorang untuk memasuki istana bawah tanah dari lubang tersebut. Setelah memilih anggota tim arkeologi yang badannya lebih kecil, dia pun masuk melalui lubang dengan membawa barang-barang yang diperlukan.

Sponsored Ad

Tidak lama setelah pria itu masuk, tali yang terikat padanya tidak bergerak. Ditarik pun juga tidak bisa.

Ketika orang-orang di atas mulai bingung, pria dibawah itu berteriak. Pria itu menemukan bahwa pencuri makam berhasil menggali peti tetapi gagal membuka peti karena lubangnya terlalu kecil.

Awalnya dia ingin masuk ke dalam peti melalui lubang tersebut. Tetapi ternyata lubang itu terlalu kecil dan membuatnya tersangkut. Akhirnya pria itu pun dibantu untuk keluar dari lubang tersebut.

Sponsored Ad

Setelah mendengarkan pengalaman para arkeolog, para ahli percaya bahwa lubang peti sangat sempit sehingga pencuri makam seharusnya tidak berhasil, atau hanya mengambil sebagian kecil barang dari peti.

Untuk melestarikan makam dengan lebih baik, tim arkeologi memutuskan untuk secara permanen menutup lubang dengan baja dan semen, dan memperkuat perlindungan makam untuk menghindari pencurian makam lagi.

Bagaimana menurutmu sob?

Sumber: clickrnews

Kamu Mungkin Suka