Saat kecil, kalian pasti pernah mendapat pertanyaan, ‘cita-cita kamu kalau sudah besar mau jadi apa?’ Kebanyakan anak kecil pasti menjawab ingin jadi dokter, insinyur, atau pilot. Semua profesi yang terlihat keren dan bermanfaat bagi banyak orang. Begitu juga dengan Amira yang mendapat tugas dari sekolah untuk menulis sebuah cerita tentang cita-cita di masa depan.

Setibanya di rumah, Amir pun dengan ceria bercerita pada ayahnya. “Ayah, tadi di sekolah, ibu guru kasih PR. Itu tentang cita-cita!” ucap Amira. “Oh cita-cita. Apa cita-cita Amira kalau sudah besar nanti?” tanya ayahnya. “Gak tau yah,” jawab Amira. “Kalau gitu, Amira jadi kayak ibu aja, berkharisma dan penyayang,” ucap ayahnya.

“Gak mau lah. Mira mau jadi kayak ayah, kerja seperti ayah. Nanti Mira malu sama teman-teman, selalu diam di rumah aja,” jawab Mira. Siapa sangka percakapan Mira ini didengar oleh ibunya dan membuat ibunya kecewa juga merasa tidak dihargai. Sehingga ibu Mira mengambil keputusan untuk menelantarkan keduanya selama berhari-hari.

Ibunya tidak lagi menyiapkan makanan kesukaan Mira, tidak lagi membereskan rumah, mencuci baju, dan menyetrika baju. Sedangkan ayahnya tidak melakukan pekerjaan rumah tangga seperti ibunya. Keadaan rumah menjadi berantakan dan tidak nyaman lagi. Mira pun mulai rindu masakan ibunya.    

Akhirnya, Mira menyadari bahwa pekerjaan yang selama ini dikerjakan oleh ibunya adalah pekerjaan yang sangat penting walau ibu tidak pernah mendapat gaji, kerja selama 24 jam, dan melakukan pekerjaan kotor. Ibu saja yang dapat mengurus sebuah rumah dengan sangat baik dan menyiapkan segala sesuatunya. Mira pun menyesal dan meminta maaf karena telah melukai perasaan ibunya.

Jadi jangan pernah sepelekan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga ya, karena ketika di rumah tidak ada  ibu rumah tangga, pastilah rumah akan berantakan. Hargailah ibu walau hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga.

Sumber : Youtube