Walaupun Ia Bersalah, Aku Memberikan "Warisanku" Padanya. "Inilah" Alasannya!

Jane adalah seorang wanita yang kehilangan suaminya ketika anaknya berusia 4 tahun. Ia merasa banyak makan asam dan garam kehidupan. Hari yang ia lewati pun selalu diisi dengan air mata. Ia bekerja kerja agar bisa menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi.

「nenek menangis」的圖片搜尋結果

Setelah wisuda, sang anak yang bernama Eric berhasil bekerja di perusahaan ternama, dari situlah pelan-pelan kehidupan mereka mulai berubah menjadi baik.

「畢業生」的圖片搜尋結果

Namun sayang, ketika berada di puncak hidupnya Eric malah mengalami kejadian tidak terduga. Saat ia menyeberang jalan, tiba-tiba ada bus lewat. Alhasil kakinya mengalami cedera.

Sponsored Ad

「bus lewat」的圖片搜尋結果

Namun karena tempat kejadian jauh dari kota, sang ibu pun tidak bisa langsung datang menolong. Sehingga teman-teman dan mantan dosennya datang duluan untuk menolong.

Akhirnya sebagai ganti rugi, perusahaan bus menyewa hotel untuk Eric beristirahat sejenak. Namun ketika Jane datang ia menolaknya dan menuntut sang sopir untuk bertanggung jawab.

Jane pun mendesak untuk datang ke rumah sang sopir. Dan ketika ia datang ke rumahnya yang berjarak 50 meter dari sana, ia melihat sebuah rumah kecil dan diisi oleh 5 anggota keluarga.

Sponsored Ad

This image has an empty alt attribute; its file name is DF35EE027A.jpeg

Rumah itu terdiri dari istri dan ketiga anaknya yang masih sangat kecil. Jane pun terkaget dengan keadaan keluarganya yang begitu miris “bagaimana kau bisa tinggal di rumah sesempit ini?”

Istri sang sopir berkata “Gaji suamiku per bulan hanya 2 juta saja, bahkan uang itu hanya cukup untuk biaya ketiga anakku setiap harinya. Dan sebulannya hanya ada waktu istirahat 3 hari saja. Ia bekerja hampir 24 jam setiap hari. Di setiap hari besar atau libur pun, ia jarang mempunyai waktu bersama keluarga”

Sponsored Ad

Sambil menceritakan keadaan keluarganya, istri sang sopir menangis.

「媽媽哭」的圖片搜尋結果

Karena mendengar keadaan keluarganya, Jane dan Eric pun tidak berani menuntut sang sopir untuk bertanggung jawab.

Namun saat Eric kembali ke sekolahnya, ternyata pihak sekolah dan teman-temannya sudah terlanjur memanggil pengacara untuk menuntut sang sopir.

Dan saat di pengadilan Eric berkata “aku cuma mau bicara 2 permintaan. Satu, aku minta jangan pecat sang sopir dari perusahaanmu. Dua, akhir-akhir ini sopir sulit tidur, jadi bantu aku sampaikan padanya sebuah resep : sebutir kurma merah, dicampur dengan garam, minyak, jahe dan dimakan di pagi dan sore hari. Aku hanya ingin dia hidup tenang dan bahagia!”

Sponsored Ad

「pengadilan china」的圖片搜尋結果

Namun pihak pengadilan malah tidak menanggapi omongan Eric dan berkata pada Jane “anakmu hanya bikin repot saja!”

Singkat cerita Eric dan Jane pun menghampiri keluarga sopir dan berkata “Kami akan memafaakanmu asalkan kamu mengijinkan kami untuk membantu ekonomi keluarga kalian!”

Eric dan Jane pun tahu bahwa desa yang ditempatkan oleh sang sopir adalah desa kecil. Makanya ia mengirimkan 2 truk yang berisi beras, mie, dan minyak untuk seluruh warga desa.

Sponsored Ad

Rumah bobrok sang sopir pun direnovasi dan dibuat menjadi rumah yang layak tinggal.

This image has an empty alt attribute; its file name is aaq.jpg

Sang sopir bertanya “mengapa kalian rela melakukan ini semua untuk aku bahkan desaku?”

Eric pun menjawab “karena kami pernah mengalami masa-masa sulit seperti kalian. Makanya aku ingin setiap orang ‘susah’ memiliki kesempatan hidup enak dan bahagia!”

Dari peristiwa tersebut Jane pun bangga dengan keputusan anaknya. Ia memilih mengampuni dan berbuat kebaikan, daripada menuntut dan membuat orang susah. Karena saat kamu belajar mengampuni, di situlah kamu bisa menikmati arti kebahagiaan dan kekayaan yang sesungguhnya.

Tulisan dan gambar yang ditampilkan dalam artikel ini hanyalah fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Sumber: injurylawyer 

Kamu Mungkin Suka