Jumlah Harta Rp 9,6 Triliun Menjadikan Ia Wanita Terkaya di Indonesia, Namun Dibaliknya Ada Kisah yang Bikin Nangis

Selama ini, kita hanya tahu daftar orang terkaya di Indonesia diduduki oleh laki-laki. Padahal ada juga perempuan yang termasuk ke dalam daftar orang terkaya versi Forbes. Salah satunya, Arini Subianto di peringkat 44.

Jumlah kekayaan Arini mencapai Rp 9,6 triliun yang berasal dari usaha pengolahan sawit dan batu bara. Arini adalah putri sulung dari mendiang Benny Subianto yang dulunya salah satu pengusaha besar di Indonesia. Selain menjadi komisaris sebuah perusahaan besar, ia juga mendirikan sebuah toko buku dan pernak pernik yang diberi nama Aksara, dikarenakan kegemarannya membaca buku.

Sponsored Ad

Selain pengolahan sawit dan batu bara, PT. Persada yang dipimpin oleh Arini memiliki investasi di bidang pengolahan kayu, pengolahan karet, properti, perhotelan, dan kesehatan. Walau termasuk dalam perempuan terkaya di Indonesia, perjalanan hidup Arini tidaklah mudah. Ia kehilangan suaminya pada tahun 2012 lalu.

Sponsored Ad

Sejak saat itu, Arini berjuang sendirian membesarkan kedua anaknya. Tentu tidak mudah membesarkan dua orang anak tanpa kehadiran ayah. Beruntung, ia mendapat banyak dukungan dari ayahnya dan saudara-saudara iparnya. Sebelum ditinggalkan oleh sang suami, Arini selalu menolak untuk terlibat dalam dunia bisnis keluarga. Tapi akhirnya ia berpikir apa yang harus dilakukannya jika suatu saat nanti salah satu dari keluarganya tidak ada.

Mulai tahun 2012, Arini mempelajari urusan bisnis keluarga dan pada tahun 2017 saat ditinggalkan ayahnya, ia mengambil alih perusahaan milik keluarganya itu. Meski sibuk bekerja, ia selalu mengutamakan kedua buah hatinya. Bahkan tak jarang ia menolak ajakan makan malam di luar rumah karena ia lebih senang menghabiskan waktu dengan anak-anak.

Sponsored Ad

"Saya pegang peran ayah sekaligus ibu untuk anak-anak. Seberapa susah? Ya kalau gampang, itu bukan hidup namanya," kata Arini pada media. Walau begitu, ia juga tetap menjaga tubuhnya. Ada waktu bekerja, ada waktu untuk anak-anak, dan harus selalu ada waktu untuk diri sendiri. Biasanya ia akan memberikan waktu merawat diri sendiri setelah anak-anak berangkat ke sekolah.


Sumber : Intisari

Kamu Mungkin Suka