​Makan Dikit Tapi Tetap Gemuk? Mungkin Makananmu GAK COCOK sama "Golongan Darahmu"! Tipe A Harus Kurangi Daging!

Pernahkah kamu bertanya-tanya, kenapa ada orang makan terus tapi 'gak gemuk-gemuk'? Kenapa ada orang makan sedikit, tapi berat badan tetap naik? Pasti heran kan?

Ternyata, gemuk atau kurus seseorang tidak sepenuhnya ditentukan oleh seberapa banyak atau sedikitnya mereka makan, tapi seberapa cocoknya makanan itu dengan "golongan darah" mereka! Setiap golongan darah memiliki kebutuhan makan yang berbeda! Kalau cocok, tentu makan seberapa banyak pun tidak akan gemuk, tapi kalau tidak cocok, bisa jadi makan sedikit langsung naik 2 kilo!

Sponsored Ad

Dalam buku tentang diet berdasarkan golongan darah yang ditulis oleh Peter J D'adamo, dituliskan berbagai jenis makanan yang cocok dan tidak cocok untuk setiap golongan darah. Jika kita mengikuti pola makan yang cocok dengan golongan darah kita, alhasil tidak usah susah-susah diet pun bisa kurus dan sehat!

Golongan darah O:

Sponsored Ad


Golongan darah O adalah salah satu golongan darah yang paling awal ditemukan. Orang dengan golongan darah O memiliki sistem pencernaan yang baik. Selain bisa mencerna protein hewani (cth: daging sapi, daging ikan) dengan baik, mereka juga bisa mencerna sayuran dengan baik. Mereka tidak boleh sampai kekurangan protein.

Makanan yang cocok:

Daging sapi, daging kambing, keju, tahu, bawang bombay, lobak, ubi jalar, apel, jeruk bali, anggur, pir, semangka, buah persik, ikan kod, ikan herring.

Sponsored Ad

Makanan yang menurunkan berat badan:

Seafood, kerang-kerangan, kubis, bayam, daging tanpa lemak, ati atau jeroan, sayuran yang berdaun hijau.

Makanan yang menaikkan berat badan:

Sereal, biji-bijian dan roti tidak mudah dicerna sehingga mudah menyebabkan kegemukan.

Golongan darah A:

Golongan darah A adalah golongan darah kedua yang paling umum ditemui. Dibanding golongan darah O, sistem pencernaannya lebih tidak baik, terutama saat mencerna daging. Orang golongan A dianjurkan untuk banyak makan sayur-sayuran atau vegetarian.

Sponsored Ad

Makanan yang cocok:

Tahu, kacang kedelai, telur, dan sayur-sayuran. Jika mengkonsumsi protein, protein nabati lebih cocok daripada protein hewani, seperti kedelai, bisa mencegah penyakit jantung dan kanker.

Makanan yang menurunkan berat badan:

Minyak zaitun, kedelai, sayuran berdaun hijau dan nanas.

Makanan yang menaikkan berat badan:

Segala jenis daging dan produk susu seperti butter, keju, es krim. Minum susu lebih baik susu murni. Selain itu, konsumsi gandum juga harus dibatasi.

Sponsored Ad

Golongan darah B:

Golongan darah B termasuk tipe golongan darah yang lebih baru ditemukan dibandingkan golongan darah O dan A. B memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat jadi dalam hal makanan lebih tidak ada batasan, mau sayur mau daging hingga produk susu pun bisa dicerna dengan baik. Kuncinya adalah seimbang.

Makanan yang cocok:

Sponsored Ad

Daging tanpa lemak, ikan kod, ikan salmon, minyak zaitun paling bagus.

Makanan yang menurunkan berat badan:

Sayuran berdaun hijau, daging, telur, keju, yogurt.

Makanan yang menaikkan berat badan:

Udang, kepiting, ayam, kentang, gandum, kacang-kacangan, jagung, wijen, roti, biskuit.

Golongan darah AB:

Golongan darah AB adalah golongan darah yang paling baru dan lebih jarang ditemui. Mereka bisa beradaptasi terhadap perubahan pola makan dan lingkungan. Mereka juga memiliki beberapa karakteristik dari golongan darah A dan B. Mereka bisa beradaptasi dengan protein hewani dan nabati.

Sponsored Ad

Makanan yang cocok:

Daging kambing, telur, tahu, sayuran berdaun hijau, produk susu, daging ikan, kerang-kerangan, terutama daging siput, bisa mencegah kanker payudara.

Makanan yang tidak cocok:

Hampir sama dengan golongan darah B. Selain itu, sistem pencernaannya lebih sensitif, boleh coba makan sedikit namun lebih sering.


Sponsored Ad

Perlu diingat bahwa golongan darah hanya bisa dijadikan referensi, tidak bisa dijadikan patokan satu-satunya. Kuncinya adalah makan makanan yang seimbang dan jangan berlebihan. Apapun yang berlebihan, sekalipun itu sehat, juga tidak baik untuk tubuh.

Selain jenis makanan, penambahan bumbu dalam masakan juga berpengaruh pada berat badan dan kesehatan kita:

Bumbu masak

Jarang makan sayur memang tidak baik. Tapi ada juga orang yang sering makan sayur atau vegetarian malah kena kolesterol. Kenapa begitu? Karena biasanya sayuran itu tidak ada rasanya, jadi dalam proses memasak dimasukkan banyak bumbu serta minyak, sehingga wajar saja, walaupun tidak makan daging, lemak dalam darah tetap naik.

Sponsored Ad

Minyak

Asupan minyak yang dianjurkan per hari adalah 25 gram. Banyak orang ingin sehat dengan mengurangi minyak, yah ini sah-sah saja, namun ada syaratnya, yaitu kebutuhan minyak dan vitamin E per hari harus terpenuhi terlebih dahulu.

Tubuh juga butuh lemak untuk bekerja secara optimal. Jika tidak ada asupan lemak, makan tubuh tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Tubuh butuh lemak untuk melindungi organ. Kulit butuh lemak untuk menjaga suhu tubuh. Bahkan otak pun butuh lemak untuk kinerja otak dan syaraf. Lemak juga dibutuhkan untuk mencerna vitamin yang larut dalam lemak. Konsumsilah minyak nabati yang menjadi sumber vitamin E alami, seperti contoh Tea Seed Oil. Dikenal juga sebagai minyak zaitun versi murah, minyak tea seed dapat meningkatkan elastisitas pembuluh darah, menurunkan kadar lemak dalam darah dan menurunkan berat badan, namun dianjurkan juga kurang dari 25 gram per hari. Pilihlah minyak yang warnanya jernih, transparan, tidak berbau, rasanya tawar dan tidak ada suara yang aneh ketika dimasak.

Garam

Banyak orang tahu kalau gula bisa bikin gemuk, tapi jarang ada yang tahu bahwa garam juga bisa bikin gemuk, walaupun kalorinya nol. Kalau kamu sudah membatasi kalorimu, tapi berat badan tetap naik, bisa jadi kamu mengkonsumsi makanan yang tinggi garam, tinggi natrium, menyebabkan retensi air dalam tubuh, membuat metabolisme jadi lambat dan tubuh menggemuk.

Asupan natrium harian yang dianjurkan adalah 1500-2000 mg, tidak lebih! Makanan yang kaya kalium dapat membantu mengeluarkan kelebihan natrium dari tubuh.

Sayuran kaya kalium: Bayam, bokchoy, jamur, jamur kuping

Buah kaya kalium: Pisang, jeruk, jeruk bali, hawthorn

Selain itu, kacang polong, asparagus, seledri, kentang, juga kaya serat dan kalium, cocok untuk orang yang keseringan makan yang asin-asin atau tinggi natrium.

Semoga bermanfaat! Yuk like dan share ke temen-temenmu juga!

Sumber: healthylives

Kamu Mungkin Suka