Aku Memergoki Suami Bersama Wanita Lain, Lalu 1 Kalimat Sederhana Dariku Ini Langsung Membuatnya Kembali ke Pelukanku!

Jika suami sampai selingkuh, apa yang seharusnya wanita lakukan? Mungkin kisah di bawah ini bisa membantu memberikan jawabannya...

Aku dan suami telah menikah selama 7 tahun dan memiliki anak laki-laki yang sangat lucu. Suamiku dulu bekerja sebagai seorang sales sebuah perusahaan, namun saat anakku berusia 5 tahun, ia harus dipecat karena perusahaan di ambang kebangkrutan. Aku sendiri adalah seorang suster. Setiap harinya aku sangat sibuk dan bisa dibilang tidak memiliki waktu untuk istirahat.

Sponsored Ad

Setelah dipecat, suami sempat membantuku untuk mengurus pekerjaan rumah dan mengurus anak. Tapi, 2 tahun berlalu, ia mulai mengomel dan tidak mau melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh wanita. Ia juga mengatakan bahwa dirinya sudah tidak tahan lagi menjadi bahan ledekan teman-temannya. Akhirnya aku pun menitipkan anak kami ke orang tua dan aku mendukung penuh suamiku untuk memulai bisnisnya sendiri.

Suami mengatakan bahwa dirinya ingin membuka bisnis, tapi ia tidak memiliki cukup modal. Kami lalu memutuskan untuk menggadaikan rumah demi mendapat pinjaman sebesar 200 ribu RMB, atau sekitar 400 juta rupiah. Aku juga meminjam uang kepada orang tua dan kakak laki-lakiku dan berhasil mendapatkan tambahan 200 RMB kembali.

Sponsored Ad

Setelah memiliki modal, aku melihat suamiku begitu bersemangat. Aku pun merasa sangat senang melihat dirinya akhirnya bisa kembali bergairah untuk bekerja. Satu tahun berlalu, suamiku sangat sibuk mengurus bisnis barunya itu. Kami pun menjadi jarang bertemu dan komunikasi diantara kami pun berkurang. Aku merasa bahwa suami mulai cuek dan tidak peduli padaku. Ia selalu beralasan bahwa dirinya sangat lelah dan memiliki banyak tekanan.

Lalu, suatu hari aku membawa anakku ke mall untuk mencari hadiah ulang tahun suami. Saat sedang memilih jam, anakku tiba-tiba mengatakan bahwa ia melihat sang ayah di toko sebelah. Aku lalu coba melihat ke arah yang ditunjuk oleh anakku dan melihat bahwa suamiku sedang bersama seorang wanita. Terlihat mereka berdua sedang asyik memilih perhiasan.

Sponsored Ad

Anakku langsung berdiri dan memanggil ayahnya. Suamiku pun sedikit terkejut. Ia lalu mengatakan bahwa wanita di sampingnya adalah wanita yang baru saja dikenalnya. Wanita itu meminta bantuannya untuk memilih sebuah cincin. Mendengar kata-kata itu, aku pun langsung tak kuasa menahan tangis dan membawa anakku meninggalkan mereka berdua.

Aku merasa sangat sedih melihat suamiku masih dengan santainya berbohong, padahal jelas-jelas wanita itu adalah sekretarisnya! Tapi, ia malah berbohong dengan mengatakan bahwa gadis itu adalah gadis yang baru dikenalnya. Melihatku menangis, anakku tiba-tiba berkata,”Ma, jangan menangis ya. Saat aku dewasa dan punya uang nanti, aku pasti akan membelikanmu cincin paling indah di dunia!”

Sponsored Ad

Mendengar kata-kata dari anakku, aku langsung teringat masa-masa di mana aku baru menikah. Saat itu, kondisi suamiku tidak terlalu baik, setiap kali berjalan melewati toko perhiasan, aku selalu berhenti dan melihat-lihat sejenak sambil berharap,”Semoga suatu hari suamiku bisa memberikanku perhiasan yang cantik ini.”

Sesampainya di rumah, begitu suamiku pulang, aku pun tidak memarahinya atau meminta penjelasan darinya. Aku lebih memilih untuk melupakan hal itu, namun aku berkata padanya,”Kita harus mendidik anak kita bersama-sama. Aku butuh bantuanmu untuk membesarkannya.” Suamiku pun langsung terdiam dan menundukkan kepalanya.

Sponsored Ad

Kemudian, aku merekomendasikan saudaraku untuk mengisi posisi sekretaris di perusahaan suami, karena kebetulan wanita yang terlihat di toko perhiasaan kemarin sudah tidak pernah datang lagi ke kantor. Namun, aku tidak rela jika suamiku masih diam-diam menghabiskan uang untuk menghidupi wanita simpanan. Maka, aku memeriksa tabungan miliknya dan memintanya untuk membayar pinjaman dari orang tua dan kakak laki-lakiku yang pernah diberikan padanya saat dulu mau memulai bisnis.

Sponsored Ad

Aku sendiri pun mulai mengatur waktuku, aku tidak lagi bekerja selama seminggu penuh. Di akhir pekan atau hari libur, aku akan membawa anakku pergi ke kantor suamiku dan menemaninya bekerja. Aku berharap, dengan hal ini bisa membuat hubungan kami kembali harmonis dan mengembalikan kehangatan dalam rumah tangga.

Saat suami selingkuh, jangan langsung terpuruk dan hanyut dalam kesedihan. Apalagi jangan berpikir untuk melakukan hal hanya untuk balas dendam pada suami. Ada beberapa istri yang saat menghadapi hal seperti ini, akhirnya dia juga mencari lelaki lain untuk melampiaskan dirinya, padahal cara ini sangat kekanak-kanakkan!

Sponsored Ad

Sebagai seorang wanita, kamu harus ingat bahwa keluarga adalah penyemangat terbesarmu. Walaupun lelaki suka berpetualang, pada akhirnya dia pasti akan pulang ke rumah yang hangat. Jadi, jika kamu merasa bahwa suamimu adalah sosok pria yang pantas untuk dipertahankan, wanita harus berjuang memberikan suasana nyaman ini di dalam rumah.

Carilah kesempatan untuk membawa seluruh keluarga berlibur dan berinteraksi. Supaya suami juga merasakan pentingnya keluarga, terutama orang-orang yang ada di sampingnya. Dengan demikian dia juga merasakan kalau dia adalah orang yang penting dalam keluarga. Dalam menjalin hubungan jangan pernah selalu merasa diri adalah korban. Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan, maka kamu harus belajar lapang dada baru bisa membuat suami kembali ke pelukanmu.


Sumber: Buzzhand

Kamu Mungkin Suka