​Aku Usir Ibuku dari Rumah, tapi Begitu Tahu Alasannya, Semua Orang Membelaku!

Sebagai orang tua, kewajiban kita terhadap anak selesai ketika mereka sudah besar, apalagi sudah berkeluarga. Janganlah kita terlalu mencampuri kehidupan rumah tangga anak!

Lily dan suaminya baru 2 tahun menikah. Mereka pertama kali kenal waktu di universitas dan menikah setelah 5 tahun pacaran. Lily ini orangnya periang, suka bergaul, cantik juga. Suaminya langsung jatuh cinta pada pandangan pertama dan ngejar terus hingga akhirnya diterima.

Sponsored Ad

Suaminya sih baik banget sama dia, tapi mertuanya (orang tua suaminya) tidak. Mertuanya tinggal di kampung sehingga pemikiran mereka masih kuno dan tertutup. Suaminya juga punya 2 orang adik laki-laki di kampung, sampai sekarang gak nikah-nikah karena ibu mereka selalu "mengkritik" gadis-gadis yang mereka bawa ke rumah.

"Ini giginya tonggos, itu bokongnya gak cocok untuk melahirkan!" bla bla bla… Kedua adik-adiknya sampai tidak tahu harus membawa gadis yang kayak gimana baru ibu mereka suka dan masih gak kawin-kawin sampai sekarang.

Sponsored Ad

Mendengar sifat mertuanya seperti itu, Lily juga ragu awalnya, tapi suaminya terus membujuknya dan meyakinkannya bahwa kelak mereka menikah, ibunya tidak akan datang ke kota mencampuri hidup mereka. Walaupun ibunya datang sesekali, tapi ia tidak akan berani macam-macam terhadap Lily, suaminya berjanji. Atas dasar itulah, Lily baru setuju untuk menikah.

Waktu menikah, ibunya datang. Ternyata benar, baru ketemu, ibunya langsung mengkritik Lily, "Ibu liat muka kayak gini gak bisa panjang umur!"

Sponsored Ad

Suami Lily langsung marah besar, "Bu, sudah cukup! Ibu sudah bikin dua adik kita melajang, sekarang ibu juga mau bikin aku gak dapet istri!? Mau hancurin pernikahan aku?"

Ibunya langsung diam, "Pokoknya ibu gak boleh ngomong sepatah katapun tentang Lily! Dia gak ada hubungannya sama ibu! Ini istri aku! Di tengah-tengah kalian ada aku. Ibu gak ada hubungannya sama sekali sama Lily!"

Sponsored Ad

Melihat anaknya begitu marah, sang ibu cuma bisa diam. Habis pernikahan selesai, besoknya ibunya langsung pulang ke kampung. Tidak ada yang mencampuri rumah tangga mereka, Lily dan suaminya berdua hidup rukun dan bahagia.

Waktu Lily melahirkan, mertuanya datang lagi. Seakan lupa akan peringatan anaknya dulu, sang ibu mulai komentar lagi. "Melahirkan doang apa susahnya sih? Emang gak bisa makan sendiri?", komentar sang ibu melihat anaknya tengah menyuapi Lily minum sup. Bukan cuma itu, ia juga ngoceh, "Lahirnya anak perempuan lagi... Ibu sekali lahir 3 anak cowok, kamu 1 aja gak dapet!"

Sponsored Ad

Lily yang lagi lemah-lemahnya di r4njang pun gak tahan untuk ngejawab, "Ibu lahir 3 anak cowok, so what? Yang dua itu gak jadi apa-apa, yang satu lagi gak suka sama ibu!"

Suaminya juga angkat bicara, "Bu, bisa diam gak? Lily baru habis melahirkan, butuh istirahat. Ibu kalau datang mau lihat kondisi Lily sama bayi, ya lihat baik-baik, jangan mancing emosi! Kalau sudah lihat, ibu mending pulang aja deh, 2 adik lagi nungguin ibu masak di rumah!"

Sponsored Ad

Besoknya, suaminya antar ibunya pulang. Sebelum berpisah, ibunya bilang, "Ibu seumur-umur gak bakal mau lagi ke rumah kamu! Di mata kamu cuma ada anak kamu sama istri kamu!" Anaknya jawab, "Ya, bagus kalau begitu, gak usah datang lagi! Aku gak mau juga jadi kayak 2 orang adikku."

Habis ngomong begitu, suaminya balik ke kota dan pulang ke rumah, ke tempat istri dan anaknya tercinta.

Sebagai orang tua, janganlah terlalu ikut campur dengan urusan rumah tangga anak, apalagi mengatai menantu sendiri. Jika mereka sampai timbul masalah atau bercerai karena kita, pasti dosanya tidak tanggung-tanggung!

*Gambar berupa ilustrasi

Sumber: zja

Kamu Mungkin Suka