Viral Padahal Pakai 900 VA Tapi Tagihan Listriknya Rp 19 Juta, Pasca Ngomel ke PLN dan Dihitung Ulang Jadi Cuma Rp 1 Juta!

Di masa pandemi virus corona, banyak tagihan listrik rumah tangga non subsidi yang melonjak tajam. Salah satunya adalah tagihan listrik dari pelanggan 900 VA di Makassar yang mencapai Rp 19 juta, padahal biasanya hanya membayar Rp 400 ribu per bulan.

Ketidakwajaran tagihan ini diungkap dalam akun Twitter @ummudaardaa. Dia menggunggah foto bukti tagihan listrik yang mencapai Rp 19.675.707 dengan kapasitas listrik hanya 900 VA.

Sponsored Ad

"Yang nanya bukti, nih aku zoom. Bukti tagihan listrik bulan ini. Waahhh @pln_123, padahal tagihan normal 400k dan listrik 900 watt loh itu," tulis @ummudaardaa.

Kementerian ESDM yang membawahi PLN pun merespons keluhan tersebut. Direktur Bisnis dan Usaha Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (Ditjen Gatrik) Hendra Iswahyudi mengatakan, setelah dihitung ulang, tagihan pelanggan di Makassar disepakati menjadi Rp 1.050.000.

"Angkanya sudah clear, sudah ketemu sama pelanggan. Solusinya sudah disepakati, mekanismenya. Itu di Makasar, pelanggan hanya bayar Rp 1.050.000 dengan dicicil 4 kali per bulan. Jadi 200 ribu. Itu sudah clear," kata dia dalam konferensi pers virtual Ditjen Gatrik, Selasa (11/8).

Sponsored Ad

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, meroketnya tagihan listrik masyarakat selama masa pandemi ini terjadi bukan karena PLN salah dalam melakukan pencatatan. Tapi karena mekanisme penghitungannya berubah seiring dengan penghitungan rata-rata tiga bulan saat wabah virus corona masuk Indonesia.

Pencatatan meteran ini dilakukan oleh pihak ketiga, bukan PLN langsung. Karena mengikuti arahan pemerintah, PLN pun meminta pencatat meteran tidak usah datang ke rumah-rumah warga lagi karena khawatir terjadi penyebaran virus corona.

Sponsored Ad

View this post on Instagram

Warganet pengguna media sosial Twitter @ummudaardaa tak bisa membendung kekesalannya terhadap perusahaan listrik milik negera, PT PLN (Persero). . Kekecewaannya itu memuncak lantaran pelanggan rumah tangga berdaya 900 VA yang biasa membayar Rp400 ribuan untuk setiap bulannya malah ditagih PLN menjadi Rp19 juta lebih. . Tampak dari foto unggahannya, PLN mematok harga Rp19.675.707 yang ditujukan kepada pelanggan bernama Tumiran untuk tagihan bulan Juli 2020. . " HEH @pln_123 ! LISTRIK CUMA 900 WATT MALAH DIKASIH TAGIHAN SAMPAI 19 JUTA!!! MAKAN GAJI BUTA YA KALIAN!!!," keluhnya, Selasa, 4 Agustus 2020. . Bukan tak pernah mempertanyakan langsung, akun ini mengaku sudah mendatangi perusahaan monopoli tersebut dan tidak mendapatkan solusi yang tepat. . " GILA NIH, UDAH PERNAH PROTES MALAH SOLUSI CUMA TETAP BAYAR TAPI NYICIL! HEI!!!! @pln_123 GIMANA NIH???," terangnya emosi. . Menurut pengakuannya, selama menjadi pelanggan setia PLN, dia tidak pernah menunggak biaya pemakaian bulanan. Sehingga tagihan Rp19 juta tersebut menurutnya amat tidak masuk akal. . " HALO BAPAK @jokowi, TAGIHAN LISTRIK SAYA MENCAPAI JUMLAH YANG TIDAK WAJAR. 19 JUTA PADAHAL TIDAK PERNAH MENUNGGAK SEKALIPUN!!! @pln_123 NGGA MEMBERI SOLUSI YANG BAIK!!! APA-APAAN!!!," tutupnya. . Artikel : m.1riau.com

Sponsored Ad

A post shared by OFFICIAL MAKASSAR INFO (@makassar_iinfo) on

"Bukan salah catat, tapi pencatatan enggak langsung karena ada COVID-19. Jadi enggak ada salah catat. Ini karena mekanisme pencatatan yang berbeda. Kalau pihak ketiga itu mau datang ke rumah, orang rumah belum tentu mau didatangin. Kan ini enggak mungkin, listrik jalan terus kan, makanya ini diambil yang diambil negara lain itu dengan rata-rata itu. Artinya, ini yang terbebankan ke rekening berikutnya," terang Rida.

Sponsored Ad

Dia mengatakan terus melakukan pengawasan pada PLN terutama soal tagihan listrik ini. Perusahaan pun sudah membuka layanan posko pengaduan 24 jam untuk pelanggan. Jika pelanggan keberatan dengan tagihan, petugas biasanya langsung mendatangi rumah pelanggan untuk memberi penjelasan dan pengecekan langsung.


Sumber: Kumparan

Kamu Mungkin Suka