Cinta Menuntut Kesempurnaan, Tapi Pernikahan Hanya Membutuhkan “Hal Ini”!

Orang yang bijaksana belum tentu mengerti cinta

Seorang teman sudah menikah selama setahun, ia mengatakan bahwa perasaan sebelum dan sesudah menikah itu sangat berbeda, lalu tak lama air mata membasahi pipinya, ia berkata bahwa ia sedang berjalan memasuki kehidupan orang lain.

“Pernikahanku seperti masuk kuburan cinta!” curhatnya sambil marah

Dari kisah ini menjelaskan bahwa pernikahan membutuhkan pertempuran dan perjuangan, karena jika tidak cintamu semakin lama akan terkubur. Hanya dengan cara ini, seorang raja dan ratu akan bisa hidup bahagia.

Sponsored Ad

Apa yang ada dalam cintamu?

Banyak orang merasa tidak puas, lalu mudah berkata putus. Cinta itu tidak boleh dibandingkan. Melihat pacar teman membelikan tas untuk temanmu, kamu segera menelepon pacarmu dan melampiaskan kemarahan dan kecemburuanmu. Setelah memarahi dan memaki pacarmu, baru hatimu merasa lega dan puas. Terlalu sensitif, cemburu, dan curigaan. Melihat pacarmu berdiri dekat wanita lain pun kamu langsung mengajak perang dingin selama seminggu.

Sponsored Ad

Cinta memang didasarkan pada perasaan, tetapi pernikahan butuh dijaga baik-baik. Cinta memang bisa datang dengan disengaja, tapi pernikahan harus rasional!

Dari cinta ke pernikahan membutuhkan proses kedewasaan. Kualitas pernikahan tergantung pada kemampuan, kecerdasan emosi, dan komunikasi oleh dua belah pihak. Semakin dewasa seseorang, semakin mudah untuk memiliki pernikahan yang baik.

Jadi, apakah cinta itu penting? Pastinya sangat PENTING!

Cinta diibaratkan akar sebuah pohon, harus solid agar mampu bertahan melawan angin dan hujan. Akar pohon harus kuat agar bisa kokoh melawan angin. Dan bukan hanya kokoh saja, tapi juga dibutuhkan keahlian agar bisa merawat pohon tumbuh dengan baik.

Sponsored Ad

Cinta membutuhkan kesempurnaan, pernikahan mengejar kompromi

Sebenarnya cinta dan pernikahan adalah 2 zat yang berbeda. Awal jatuh cinta kita bisa melihat pacarmu adalah versi laki-laki dari dirimu, tapi setelah menikah semuanya berubah dan akan ada banyak perbedaan diantara kalian berdua.

Pernikahan adalah sebuah seni berkompromi, kamu tidak bisa mengubah perbedaannya, hanya bisa menerima perbedaannya. Ketika kamu bisa menerima semakin banyak perbedaan, kamu akan terkejut menemukan perbedaan diantara kalian telah menyempit. Karena pemahaman dan pengertian satu sama lain, dapat menutupi perbedaan diantara suami istri.

Sponsored Ad

Semakin terikat sebuah pasangan, semakin buruk kualitas sebuah pernikahan.

Orang yang paranoid akan mengisi harinya dengan perasaan curiga dan takut yang berlebihan. Sehingga mereka akan meminta pasangannya untuk mendengar semua ucapannya dan menjadi patner sempurna sesuai yang ia inginkan. Pada akhirnya ia akan mengalami kelelahan, mudah bosan dan mengalami perubahan sendiri.

Ketika jatuh cinta, kamu bisat "menikmatinya". Setelah menikah, kamu harus "mengelolanya"

Sponsored Ad

Untuk menikmati cinta dan mengatur pernikahan, itu tergantung pada pengalaman, toleransi, dan alasan rasional.

Kita pasti sering mendengar manajer yang baik selalu berdiri di sisi kemanusiaan.

Sponsored Ad

Bagaimana sih dengan sifat manusia? Manusia cenderung suka menimbang, sombong, mau mendengar perkataan baik tapi tidak mau mendengar perkataan buruk. Kamu selalu bersikap baik, rendah hati, peduli terhadap bawahan atau sahabatmu. Tapi kamu tidak melalakukan hal ini kepada pasanganmu. Logika yang membunuh pernikahan: “kamu adalah pasangan saya, harusnya tahu apa yang harus kau lakukan. Jika kamu mencintai saya, harusnya tahu apa yang harus kau lakukan!”

Sponsored Ad

Jangan gunakan ‘cara yang sama’ untuk jalan sampai akhir

Warren Buffett mengatakan "pernikahan adalah investasi terpenting dalam hidup."

Dalam pernikahan terlalu banyak kepekaan yang hanya membuat keputusan menjadi salah. Banyak masalah dalam pernikahan tidak dapat diselesaikan dengan perasaan, tetapi didasarkan pada rasionalitas. Kehidupan itu sangatlah panjang, tidak ada pasangan yang menggunakan ‘cara yang sama’ untuk berjalan sampai akhir.

Sponsored Ad

Tidak ada pasangan yang tidak pernah melewati ‘jalanan gelap’ pernikahan

Jika kamu dapat memperlakukan pernikahan seolah-olah sedang bekerja, melakukan dengan analisis rasional, dan mengeluarkan resolusi yang kuat, dijamin kamu dapat menghindari rasa kecewa dalam pernikahan. Tampaknya semua orang tahu bagaimana mencintai kehidupan dan berhubungan dengan suami dan istri. Tapi tak banyak orang yang tahu apa itu pernikahan, yang membawa mereka masuk dalam hal buruk pernikahan, sehingga hati mereka mudah dipenuhi kepahitan, ketidakpuasan, dan jika tidak bertahan mereka akan bercerai.

Sponsored Ad

Jika kamu melakukan kesalah dan kebodohan dalam pernikahan, jangan mudah menyerah! Pernikahan adalah karirmu seumur hidup. Dan jika kamu ingin mengubah seseorang, kamu juga perlu memahami sifat manusia, menghormati batasan. Ibaratnya seperti mengoperasikan sebuah perusahaan, kamu harus menimbang tata letak dan tahu cara bekerja bersama. Mengubah pola pikirmu mungkin lebih berguna daripada mengubah seseorang.

Sumber: Horo88 

Kamu Mungkin Suka