​Ceraikan Istri karena "Bau Bawang", Akhir Pria Ini "Sungguh Menyedihkan"!

Franky dan Lina sudah bercerai 3 tahun. Dalam 5 tahun pernikahannya, Franky merasa dirinya terperangkap dalam sebuah perkawinan. Ibarat seekor macan yang terperangkap di dalam kandang, ia merindukan kehidupan di luar sana dan ingin melepaskan diri dari belenggu pernikahan.

Dia selalu merasa istrinya, Lina, hanya bisa memasak dan memasak, cuma bisa ngomel dan ngomel. Di matanya, sang istri tidak ada menariknya sama sekali, juga tidak memiliki kelebihan apa-apa. Ia sama sekali tidak bisa melihat kebaikan sang istri. 

Sponsored Ad

Tapi setelah bercerai 3 tahun, ia baru mulai merindukan kehidupan yang dulu dianggapnya "membosankan" dan mulai menemukan kebaikan mantan istrinya.

Sponsored Ad

Lina telah menemaninya melewati masa-masa sulit, diterpa angin topan dan hujan. Tapi waktu itu, ia tidak pernah mengeluh, selalu tersenyum dan mendorongnya, berkata padanya bahwa esok akan lebih baik.

Pada saat itu, Franky tidak punya uang dan tidak punya koneksi. Lina tetap setia di sampingnya, menyediakan makanan hangat untuknya ketika pulang dan melakukan yang terbaik untuk sang suami melepas penat. Walau kadang di rumah cuma makan mie instan, itu pun mereka sudah sangat bahagia.

Sponsored Ad

Kemudian, perlahan-lahan, usaha Franky mulai maju. Ia mulai punya kelonggaran untuk membeli barang-barang di luar kebutuhan, seperti jam tangan, baju dan lain-lain. Ia juga membelikan Lina baju, aksesoris, memberikan uang belanja, dan lain-lain.

Perlahan-lahan, Franky mulai merasa bahwa istrinya hanya bisa mencuci dan memasak di rumah, dan tidak ada hal lain yang bisa dikerjakan. Kalau tidak ada dia, tak mungkin istrinya bisa punya kehidupan sebaik ini. Franky mulai merasa dirinya berada "di atas" sang istri, lebih superior, istrinya di bawah.

Sponsored Ad

Lina juga mulai merasa suaminya perlahan jadi dingin terhadapnya. Walau kehidupan mereka sudah membaik, tapi hati suaminya seperti perlahan menjauh. Demi keutuhan keluarga, Lina pun semakin perhatian dan semakin rajin dalam kesehariannya, namun yang didapat hanya injakan dari sang suami.

Tak tahu sejak kapan, Franky mulai tak suka melihatnya. Ia juga punya simpanan di luar. Tidak peduli apapun yang Lina lakukan, Franky sama sekali tidak menanggapinya. Lina tahu bahwa cinta mereka telah tergantikan oleh materi dan kesibukan hidup. Ia juga sadar diri bahwa ia bukan lagi gadis muda dan cantik seperti dulu.

Sponsored Ad

Akhirnya ketika Franky mengajukan cerai, Lina pun setuju. Tidak apa-apa pikirnya. Ia bisa memulai lagi semuanya dari awal. Wanita yang tidak takut hidup susah, tidak takut bercerai.

Wanita yang sudah bercerai akan kembali fokus ke dirinya sendiri. Ia tak perlu lagi menelantarkan diri demi mengurusi keluarga dan suami. Ia akan kembali pada dirinya sendiri, seperti seekor kepompong yang siap untuk bertransformasi menjadi kupu-kupu.

Sponsored Ad

Setelah bercerai, Lina memulai semuanya dari awal. Ia membuka bisnisnya sendiri. Meski jalannya berliku, namun ia tidak takut karena ini adalah satu-satunya yang ia miliki sekarang.

3 tahun kemudian, Lina bertemu dengan Franky. Ia hampir tak bisa mengenalinya. 3 tahun tak bertemu, rambutnya malah jadi acak-acakan dan perutnya seperti membesar.

Sponsored Ad

Demikian juga dengan Franky. Ia hampir tak bisa mengenali Lina, namun itu karena sang mantan istri telah menjadi orang yang berbeda. Pakaiannya modis, tubuhnya langsing, wajahnya tambah cantik, pria manapun pasti melirik ketika melihatnya. Baru kali ini ia melihat ternyata istrinya juga punya sisi yang seperti ini.

3 tahun ini, Franky sangat susah. Usahanya menurun, keluarganya berantakan, simpanannya mencampakkannya. Barulah ia melihat kebaikan sang istri. Ia meminta Lina untuk rujuk namun ditolak. Ia juga sadar bahwa sekarang ia sudah tidak punya hak untuk mendapatkannya kembali.

Sponsored Ad

Setelah bercerai, wanita akan mengubah dirinya menjadi kuat dan lebih bercahaya, sedangkan laki-laki baru tahu kebaikan sang istri namun sudah terlambat.

Pria yang tidak tahu menghargai pasti akan merasa pernikahannya penuh dengan kekangan dan kebosanan. Baru ketika ia kehilangan semua itu, ia baru merasa keluarga adalah tempat terindah untuk berpulang. Hai para pria, hargailah istrimu yang rela mengorbankan kecantikan, masa muda dan segenap hatinya untukmu. Kesempatan hanya ada sekali, jika tidak kamu hargai itu, maka kamu akan kehilangan kebahagiaan itu untuk selamanya.

*Gambar hanya berupa ilustrasi

Sumber: fun01

Kamu Mungkin Suka