Ibu Memandangku Sebagai Anak Tidak Berbakti Karena Aku Berbeda, Namun Setelah Pertengkaran Terakhir Hal Inilah yang Terjadi Pada Kami Berdua

Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sudah menjadi kewajiban untuk beribadah dengan sepenuh hati kepada-Nya. Namun cara beribadah yang dibagi-bagi oleh tata cara agama, terkadang malah membuat perpecahan satu dengan yang lain. Padahal tidak ada agama yang mengajarkan bertengkar hingga saling memecah belah. Namun tidak ada manusia yang sempurna, yang dapat memahami seluruh rahasia Sang Pencipta.


Tuhan telah menggariskan jalan hidup masing-masing orang. Sama seperti garis kehidupan Daud dan keluarganya. Daud adalah seorang mualaf dari keluarga Katolik. Awalnya Daud juga memeluk agama yang sama dengan ibunya. Namun ia memutuskan untuk memeluk agama barunya. Semenjak Daud teguh memeluk agama barunya, ia betul-betul menjalankannya dengan sepenuh hati.

Sponsored Ad

Ibu Daud sebenarnya masih belum mau menerima sepenuhnya atas pilihan Daud ini. Ibunya masih menanyakan kepastian Daud ketika mengantarkan ibu dan adiknya ke gereja. “Kamu yakin gak ikut ibu masuk ke dalam?” tanya ibunya. “Gak bu, Daud tunggu di sini aja,” jawabnya.

Sponsored Ad

Sekali lagi ibu tanya, kamu udah yakin dengan semua ini? Cobalah sekali-kali dengar kata ibu ini, nak. Ibu itu sayang sama kamu, ibu itu cuma ingin punya keyakinan yang sama dengan kami,” ucap ibunya. “Maaf bu, keputusan aku udah bulat. Daud yakin dengan yang Daud pilih. Ibu kan tau kondisi Daud sekarang,” jawab Daud.

Pertentangan memang tidak hanya ia terima dari keluarga saja, namun temannya juga sempat mempertanyakan pilihan Daud ini. Ada juga yang bertanya kepada ibu Daud dan pertanyaan ini membuat ibu Daud tersinggung apalagi mereka membawa-bawa almarhum ayah Daud juga. Semua omongan orang ini lama-lama mengganggu ibu Daud hingga membuat keduanya bertengkar lagi.

Sponsored Ad

Ibu sudah cukup sabar, nak. Ibu malu, Daud. Malu dengan omongan orang di luar sana,” ucap ibunya. “Jadi selama ini ibu malu?  Daud yakin dengan jalan yang Daud pilih bu. Daud gak pernah malu karena Daud merasa benar,” timpal Daud. “Jadi, ibu yang bersalah? Daud, kamu anak ibu yang paling besar. Ibu harapkan kamu jadi pemimpin dalam keluarga ini, menggantikan ayahmu. Kalau saja ayah kamu masih ada,” ucap ibunya.

Sponsored Ad

Tidak mau melukai perasaan ibunya lagi, Daud memilih pergi ke masjid dan menenangkan diri di sana. Pertengkaran ini membawa keduanya ke dalam doa yang sama. Agar diberikan pengampunan, mengucap syukur untuk segala berkat, dan memohon keselarasan dalam perbedaan di keluarga mereka. Walau tata cara mereka berbeda, pada akhirnya doa itu ditutup dengan kata amin.

Sebuah kata yang menunjukkan iman dan percaya kepada Tuhan yang akan memberikan jalan yang terbaik bagi setiap orang. Kisah ini diangkat dari pengalaman nyata seseorang dan mungkin masih banyak juga yang masih menghadapi permasalahan ini. Mintalah petunjuk kepada Tuhan agar diberikan hati yang menerima.


Sumber : Youtube

Kamu Mungkin Suka